Rektor Unair Sebut Covid-19 Varian Inggris pada Pasien Bangkalan Sampel Lama
Merdeka.com - Virus varian baru strain Inggris B117 atau kini disebut varian alpha yang diambil dari sampel pasien asal Bangkalan, Madura disebut sebagai sampel lama. Sampel yang ditemukan Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, itu ternyata sudah sebulan lalu diteliti.
Rektor Unair, Mohammad Nasih menjelaskan, mutasi itu ditemukan dari spesimen warga Bangkalan yang masuk ke laboratorium ITD mereka pada 12 Mei 2021 lalu. Ia memastikan, jika sampel itu bukan sampel pasien yang terjaring dalam penyekatan di beberapa titik pintu keluar pulau Madura.
"Kemarin (spesimen terinfeksi Covid-19 mutasi baru) yang menyebar itu adalah 12 Mei, hasil satu bulan yang lalu," katanya, Rabu (9/6).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Apa yang ditemukan oleh peneliti? Para peneliti yang dipimpin oleh Shuhai Xiao di Virginia Tech menemukan fosil spons laut berusia 550 juta tahun, menjelaskan kesenjangan 160 juta tahun dalam catatan fosil.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
Ia menjelaskan, proses pemeriksaan sampel dilakukan dengan whole genome sequencing dari spesimen seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Bangkalan, sebulan lalu.
Pernyataan Nasih ini sekaligus mengklarifikasi kabar yang beredar bahwa mutasi itu ditemukan dari sampel warga Bangkalan, yang terjaring pada saat masa penyekatan di Suramadu, baru-baru ini.
Soal sampel yang didapat dari penyekatan Suramadu, pihaknya saat ini sudah menerima 40 spesimen dari warga Bangkalan. Spesimen ini sudah diterima sejak dua hari lalu dan langsung dibawa ke laboratorium ITD Unair.
"Sekarang sampel Bangkalan (hasil penyekatan Suramadu] baru diterima 2 hari lalu yakni 40 sampel yang sekarang sedang dikerjakan ITD dengan whole genom sequencing," ujarnya.
Hasil whole genome sequencing dari sampel Bangkalan sendiri diperkirakan baru bisa diumumkan antara hari Sabtu atau Minggu pekan depan.
Proses ini nantinya akan mengungkap apakah virus corona yang menyerang Bangkalan hingga membuat beberapa tenaga kesehatannya gugur, merupakan mutasi B117 atau bukan.
"Yang di Bangkalan ini masih dalam proses kami periksa dengan sampel yang kami punya. Hasilnya baru diketahui Sabtu atau Minggu," ucap dia.
Sebelumnya, seorang Pakar Imunologi Universitas Airlangga (Unair) dr Agung Dwi Wahyu Widodo menyebut telah ditemukan Covid-19 jenis B117 strain Inggris diantara warga Bangkalan, Madura. Ia mengatakan hal ini diketahuinya dari pemaparan Direktur Institute of Tropical Disease (ITD) Unair Prof Maria Inge Lusia.
"Ada salah satu pasien yang dirawat yang berasal dari Bangkalan yang swabnya menunjukkan dia terinfeksi varian B117 UK atau oleh WHO sekarang disebut varian alpha," katanya, Selasa (8/6).
Ia menambahkan mutasi virus ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Sekitar 40 sampai 90 persen dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya.
Mutasi varian B117 saat ini merupakan yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara. WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49 persen varian B117 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnya