Ritual pesugihan di balik pembunuhan nenek Sumarsinah
Merdeka.com - Kepolisian hingga kini masih mendalami kasus penculikan terhadap Sumarminah. Nenek berusia 65 tahun itu diculik pada 27 Desember lalu dan sepekan lebih disekap dalam rumah di kawasan Bogor. Saat ditemukan, kondisinya sudah membusuk. Hasil autopsi ditemukan beberapa luka di tubuh korban akibat benda tumpul.
"Dari pengembangan hasil autopsi terdapat luka di kepala sebanyak tiga luka akibat pukulan benda tumpul," kata Wakil Kapolresta Depok AKBP Candra Kumara, Jumat (6/1).
Sumarminah tewas akibat adanya penyumbatan darah menuju otak. Korban ditemukan di daerah Gunung Kapur Kampung Bulak RT1 RW10, Desa Leuweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
Saat ditemukan, kondisi korban sangat memprihatinkan. Sebagian tubuhnya membusuk.
Tubuhnya dibungkus karung dan ditutupi dengan rumput.
Kuat dugaan korban dipukul menggunakan kayu oleh pelaku yang saat ini sudah diamankan polisi. Penyidik masih terus mendalami kasus ini termasuk motif pelaku melakukan penculikan yang sementara diduga berlatar utang piutang.
"Sementara dugaannya memang hutang piutang namun ini masih terus didalami," terangnya.
Nenek Sumarminah diperkirakan tewas antara 10-12 jam setelah makan terakhir dengan pelaku. Namun ditegaskan bahwa tidak ada kandungan racun yang menyebabkan korban tewas.
Terungkapnya kasus penculikan terhadap Sumarminah setelah polisi membekuk pelaku yakni Soleh alias Joko (32) di rumah kontrakannya yang dijadikan tersangka mengubur korban. Kendati telah menangkap pelaku, namun kepolisian masih sulit mengungkap motif kasus ini.
Selain belum ditemukannya barang bukti, pngakuan pelaku yang kerap berubah-ubah menjadi salah satu kendala polisi mengungkap kasus ini. Joko alias Soleh (32) mengaku menculik Sumarminah lantaran korban terlilit utang.
"Dia punya utang pokok sama saya Rp 40 juta, belum bunganya," katanya.
Joko pun tak menampik sempat menganiaya korban. Dia hanya memukul korban pakai kayu.
"Saya kesal habis nya enggak dibayar bayar, saya bingung, saya gelap mata akhirnya pukul hingga tak sadarkan diri," ujar dia.
Joko juga mengaku sempat berhubungan intim dengan nenek Sumarminah sebelum membunuhnya. Hubungan intim itu dilakukan tanpa paksaan alias suka sama suka.
"Hanya satu kali saja (berhubungan intim). Diduga suka sama suka karena untuk ritual," kata Wakil Kapolresta Depok AKBP Candra Kumara.
Namun ritual apa yang dilakukan keduanya hingga saat ini masih didalami. Termasuk apakah pelaku yang bernama Joko ini merupakan dukun yang bisa menggandakan uang atau tidak itu masih didalami.
"Ini yang masih didalami. Kita akan infokan nanti kalau sudah ada update," ungkapnya.
Ditanya apakah ada sperma di tubuh korban, Candra menuturkan masih harus memastikan dari hasil autopsi. Hasil autopsi tidak pasti apakah memang ada sperma karena kondisi korban sendiri sudah membusuk. Namun dari pengakuan pelaku keduanya memang sempat melakukan hubungan intim.
Candra mengatakan, antara korban dan pelaku memang sudah saling kenal. Bahkan keduanya berjanjian akan pergi ke daerah Bogor. Begitu sampai di Bogor keduanya kemudian melakukan hubungan intim yang diduga untuk ritual. Sebab, korban ingin agar ekonominya lebih baik.
"Tapi itu masih dugaan dan terus kita dalami," katanya.
Saat ini Joko sudah diamankan di polisi. Dia dijerat pasal berlapis yaitu 328, 333 dan 340 KUHP tentang penyekapan, perampasan kemerdekaan dan pembunuhan berencana. "Ancaman minimal 20 tahun maksimal mati," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski antara pelaku dan korban telah menjalani hubungan transaksional itu, namun pelaku tidak memberi imbalan sesuai kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBarang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria mengaku dukun di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, diringkus polisi karena diduga mencabuli seorang ibu muda. Dalam beraksi dia dibantu istrinya.
Baca SelengkapnyaPembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas berhenti dan pura-pura menanyakan sebuah alamat. Begitu korban menjawab, pelaku meremas payudaranya lalu tarik gas.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku, hubungan dengan korban hanya untuk senang-senang
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca SelengkapnyaGeger kasus kriminal bermotif tidak biasa di Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaSiti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaAtas paksaan tersebut, menurut Ari, korban sempat menolak namun SO terus memaksa dengan alsan yang sama
Baca Selengkapnya