Rizal Ramli sebut pemerintah lindungi konglomerat, contoh reklamasi
Merdeka.com - Mantan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyebut bahwa para konglomerat di Indonesia cenderung dilindungi oleh pemerintah. Hal tersebut mengakibatkan minimnya investasi untuk negara dan besarnya keuntungan yang mereka dapat secara pribadi.
Rizal juga menyinggung bahwa perekonomian di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang tertentu saja. Rizal menyarankan, adanya pembatasan sektor untuk para pengusaha besar agar tidak terjadi monopoli karena suatu perusahaan besar merambah semua sektor ekonomi.
"Di Indonesia bebas masuk ke 70 sektor, masuk ke 200 sektor, tidak ada fokus. Di Jepang dan Korea chaebol (konglomerat) hanya boleh menguasai tiga sampai lima sektor saja," kata Rizal, dalam acara Rakornas PKS, di Depok, Selasa (7/3).
-
Kenapa Rizal Ramli suka mengkritik pemerintah? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru 'Rajawali Ngepret'.
-
Bagaimana cara Rizal meningkatkan omset? Kini, usaha lapapan dan sambal bakarnya bisa meraup omzet hingga Rp9 juta per hari. Bagi Rizal, promosi di media sosial juga jadi faktor penting dalam usaha kulinernya.
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Apa cita-cita Rizal Ramli? Meskipun buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan telah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
-
Siapa yang menginspirasi Rizal Ramli? Keluar dari penjara, Rizal tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Ia kemudian mencoba mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dengan berbekal rekomendasi dari Rektor ITB dan juga dari Adnan Buyung Nasution ketika itu, dia kemudian mencoba mendaftar beasiswa di Ford Foundation.
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
Rizal menyatakan, jika sektor mereka dibatasi mereka akan lebih fokus pada sektor tersebut, sehingga bisa memaksimalkan semua sumber daya, terutama yang ada di dalam negeri. Lagi-lagi ia mencontohkan negara Korea.
"Mau gak mau mereka lebih dalam. Dikasih misalnya pasar mobil, tidak boleh ada mobil impor hanya boleh mobil Korea. Keuntungannya mereka bikin perdalam sehingga akhirnya bisa sampai bikin mobil sendiri ekspor ke luar," terang Rizal.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia. Rizal menyatakan, sulit sekali mencari produk-produk Indonesia di luar negeri karena minimnya ekspor yang dilakukan.
"Makanya tidak aneh kita ke seluruh dunia cari produk Indonesia ketemunya apa? Mie instan dan tolak angin. Tapi enggak ada yang elektronik segala macam," keluh Rizal.
Rizal mengatakan, pola pikir pemerintah harus diubah karena kondisi seperti ini bisa memunculkan konflik antara si miskin dan si kaya dan ujungnya, si kaya akan tetap menang.
"Yang besar (kaya) ini bisa beli pejabat untuk bikin peraturan. Contoh sederhana, reklamasi lah, dia beli pejabat itu. Nah ini kita harus ubah, kita harus masukkan transformasi dalam 10 tahun yang akan datang yang besar-besar tidak boleh lagi masuk semua sektor. Kasih kesempatan sama yang lain," tandas Rizal. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD mengungkap tantangan demokrasi di Indonesia saat ini. Salah satunya, pada pengambilan keputusan negara.
Baca SelengkapnyaAkibat konflik of interest yang kian marak, berimbas pada indeks persepsi korupsi di Indonesia yang terus memburuk.
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, melakukan industrialisasi adalah untuk melindungi sumber daya alam demi kepentingan rakyat.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi konflik dalam pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaAirlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis.
Baca SelengkapnyaNusron berkelakar, Aria Bima merupakan CEO bisnis makelar dan perantara (bimantara) yang terlibat mafia tanah.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaRK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak yang mengatakan pemerintah menganak-emaskan investor China di Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, jangan sampai negara melihat masyarakat sebagai konsumen untuk seluruh urusan.
Baca SelengkapnyaBatam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.
Baca Selengkapnya