Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rizal Ramli sebut pemerintah lindungi konglomerat, contoh reklamasi

Rizal Ramli sebut pemerintah lindungi konglomerat, contoh reklamasi Menko Kemaritiman dan Ahok di pulau reklamasi. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Mantan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyebut bahwa para konglomerat di Indonesia cenderung dilindungi oleh pemerintah. Hal tersebut mengakibatkan minimnya investasi untuk negara dan besarnya keuntungan yang mereka dapat secara pribadi.

Rizal juga menyinggung bahwa perekonomian di Indonesia dikuasai oleh segelintir orang tertentu saja. Rizal menyarankan, adanya pembatasan sektor untuk para pengusaha besar agar tidak terjadi monopoli karena suatu perusahaan besar merambah semua sektor ekonomi.

"Di Indonesia bebas masuk ke 70 sektor, masuk ke 200 sektor, tidak ada fokus. Di Jepang dan Korea chaebol (konglomerat) hanya boleh menguasai tiga sampai lima sektor saja," kata Rizal, dalam acara Rakornas PKS, di Depok, Selasa (7/3).

Orang lain juga bertanya?

Rizal menyatakan, jika sektor mereka dibatasi mereka akan lebih fokus pada sektor tersebut, sehingga bisa memaksimalkan semua sumber daya, terutama yang ada di dalam negeri. Lagi-lagi ia mencontohkan negara Korea.

"Mau gak mau mereka lebih dalam. Dikasih misalnya pasar mobil, tidak boleh ada mobil impor hanya boleh mobil Korea. Keuntungannya mereka bikin perdalam sehingga akhirnya bisa sampai bikin mobil sendiri ekspor ke luar," terang Rizal.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia. Rizal menyatakan, sulit sekali mencari produk-produk Indonesia di luar negeri karena minimnya ekspor yang dilakukan.

"Makanya tidak aneh kita ke seluruh dunia cari produk Indonesia ketemunya apa? Mie instan dan tolak angin. Tapi enggak ada yang elektronik segala macam," keluh Rizal.

Rizal mengatakan, pola pikir pemerintah harus diubah karena kondisi seperti ini bisa memunculkan konflik antara si miskin dan si kaya dan ujungnya, si kaya akan tetap menang.

"Yang besar (kaya) ini bisa beli pejabat untuk bikin peraturan. Contoh sederhana, reklamasi lah, dia beli pejabat itu. Nah ini kita harus ubah, kita harus masukkan transformasi dalam 10 tahun yang akan datang yang besar-besar tidak boleh lagi masuk semua sektor. Kasih kesempatan sama yang lain," tandas Rizal. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan
Cak Imin: Salah Satu Kekacauan Hukum Pemain Bisnis Jadi Pembuat Aturan

Cak Imin menegaskan dalam kepemimpinannya nanti bersama Anies Baswedan, harus dilandasi pada objektifitas, kalkulatif dan memahami skala prioritas.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Blak-Blakan Negara Diatur Oligarki, Nama Kelompoknya ‘Peng-Peng’
Mahfud MD Blak-Blakan Negara Diatur Oligarki, Nama Kelompoknya ‘Peng-Peng’

Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap tantangan demokrasi di Indonesia saat ini. Salah satunya, pada pengambilan keputusan negara.

Baca Selengkapnya
Mahfud Sindir Kelakuan Anggota DPR ke Menteri: Ditekan, Bicara Keras, Ujungnya Pesan Proyek
Mahfud Sindir Kelakuan Anggota DPR ke Menteri: Ditekan, Bicara Keras, Ujungnya Pesan Proyek

Akibat konflik of interest yang kian marak, berimbas pada indeks persepsi korupsi di Indonesia yang terus memburuk.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kita Tidak Bisa Terus Impor Barang Industri Sepanjang Waktu
Prabowo: Kita Tidak Bisa Terus Impor Barang Industri Sepanjang Waktu

Prabowo menjelaskan, melakukan industrialisasi adalah untuk melindungi sumber daya alam demi kepentingan rakyat.

Baca Selengkapnya
Bahlil Temukan Oknum Dalam dan Luar Negeri Main-Main di Konflik Rempang
Bahlil Temukan Oknum Dalam dan Luar Negeri Main-Main di Konflik Rempang

Sempat terjadi konflik dalam pembangunan Proyek Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
Airlangga Sentil Pengusaha Ritel: Produk UMKM Jangan Dipajang di Bagian Belakang Toko Mal
Airlangga Sentil Pengusaha Ritel: Produk UMKM Jangan Dipajang di Bagian Belakang Toko Mal

Airlangga mencontohkan cara pemasaran yang bisa dilakukan pelaku usaha ritel ialah dengan menampilkan produk UMKM di tempat yang strategis.

Baca Selengkapnya
Canda Nusron Wahid Goda Politisi PDIP Jadi CEO Bimantara
Canda Nusron Wahid Goda Politisi PDIP Jadi CEO Bimantara

Nusron berkelakar, Aria Bima merupakan CEO bisnis makelar dan perantara (bimantara) yang terlibat mafia tanah.

Baca Selengkapnya
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel
Prabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel

Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta

RK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.

Baca Selengkapnya
Bahlil Bantah Anak Emaskan Investor China di Pulau Rempang: Tidak Ada Seperti Itu
Bahlil Bantah Anak Emaskan Investor China di Pulau Rempang: Tidak Ada Seperti Itu

Banyak pihak yang mengatakan pemerintah menganak-emaskan investor China di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya
Anies: Negara Jangan Berdagang dengan Rakyat, Semua Urusan Rusak
Anies: Negara Jangan Berdagang dengan Rakyat, Semua Urusan Rusak

Menurut Anies, jangan sampai negara melihat masyarakat sebagai konsumen untuk seluruh urusan.

Baca Selengkapnya
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam

Batam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.

Baca Selengkapnya