Sakit Hati Diminta Uang Rp1 Juta, Seorang Pria di Bekasi Bunuh Pacar
Merdeka.com - Aparat Polsek Bantargebang, Kota Bekasi menangkap seorang pria berinisial NP. Pasalnya, pria berusia 47 tahun tersebut membunuh kekasihnya sendiri berisial H (34) karena sakit hati.
Kapolsek Bantargenang, Kompol Ali Joni mengatakan, pembunuhan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kemuning 2 Nomor 70 RT 02/RW 04, Mustikasri, Mustikajaya pada Jumat (27/3) sekitar pukul 16.00 WIB.
Mulanya, korban datang ke pelaku sambil marah-marah untuk meminta uang sebesar Rp1 juta. Tapi, permintaan itu ditolak karena pelaku tidak memiliki uang. Sementara korban sendiri semakin marah lalu menendang pelaku.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
"Pelaku gelap mata kemudian mengambil kain sarung dan menjerat korban sampai meninggal dunia," ujar Ali pada Senin (6/4).
Melihat korban tewas, kata dia, pelaku meletakkan jenazahnya di tempat tidur dan mengganti pakaian yang sudah bersimbah darah. Esok harinya, pelaku meninggalnya jenazah yang ditutup kain sarung untuk kabur ke Sumatera Selatan. Dua hari kemudian, jenazah korban ditemukan oleh penduduk setempat.
"Pemilik kontrakan curiga bau busuk, sehingga membukanya dengan cara mendobrak," kata dia.
Rupanya di dalam rumah, ada mayat perempuan berlumuran darah. Polisi yang mendapat laporan melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di kampungnya di Empat Lawang, Sumatera Selatan.
"Motif yang didapat dari keterangan pelaku adalah sakit hati diperlakukan tidak baik sehingga pelaku khilaf melakukan pembunuhan tersebut," ujarnya.
Tersangka sekarang mendekam di sel tahanan Polsek Bantargebang. Dia dijerat dengan pasa 338 KUHP dengan ancaman penjara selama 15 tahun. Barang bukti disita berupa pakaian korban berlumur darah.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MS (23) gelap mata lantaran kesal karena korban terus menuntut minta dinikahi.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang secara sadis menggunakan martil yang dipukulkan ke kepala korban karena tak diberi pinjaman uang.
Baca SelengkapnyaMayat korban dipaksakan pelaku agar muat ke dalam koper
Baca SelengkapnyaPermintaan pisah itupun menyulut amarah dari terduga pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat tersangka AA meminta PN datang ke rumahnya untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca Selengkapnya