Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sambangi KPK, Demokrat serahkan 34 ribu tanda tangan tolak revisi UU

Sambangi KPK, Demokrat serahkan 34 ribu tanda tangan tolak revisi UU Gedung KPK. ©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Departemen urusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Partai Demokrat menyambangi gedung KPK hari ini. Kedatangannya bermaksud untuk memberikan dukungan menentang RUU Nomor No. 30 tahun 2002 tentang KPK.

Ketua Departemen urusan KPK DPP Partai Demokrat Jemmy Setiawan menyebutkan ada upaya memperlemah KPK melalui beberapa aturan yang tertuang dalam draf revisi undang-undang KPK.

"Upaya memperlemah KPK melalui aturan keberadaannya hanya sampai 12 tahun, serta pembatasan perkara minimal bernilai Rp 50 miliar, penghapusan kewenangan penuntutan, pembatasan wewenang penyadapan dan adanya SP3 yang bisa dilakukan oleh KPK," kata Jemmy di Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10).

Adapun upaya memperlemah KPK itu hadir dari penguasa, koruptor dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurutnya, aturan tersebut akan menyingkirkan pemberantasan korupsi dan membubarkan KPK.

"Nasib dan cita-cita pemberantasan korupsi di negeri ini hanya tinggal kenangan saja. KPK telah ditindas oleh kekuatan rezim penguasa dengan memberikan harapan palsu bersama koruptor dan telah mengutus lembaga DPR untuk menjadi algojo pembunuh KPK," jelasnya.

Atas hal itu, telah memancing reaksi penolakan dari masyarakat dengan mengumpulkan tanda tangan penolakan yang langsung disampaikan pada DPP Partai Demokrat Departemen urusan KPK ini kepada pimpinan. "Berdasarkan mandat dari masyarakat berupa 34 ribu tanda tangan penolakan revisi UU KPK yang disampaikan melalui Partai Demokrat," pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Partai Demokrat menyampaikan lima tuntutan kepada pemerintah dan DPR agar pembahasan revisi UU KPK segera dibatalkan:

1. Menolak Revisi UU KPK karena akan memperlemah dan mengamputasi kewenangan KPK

2. Meminta kepada pembuat undang-undang eksekutif dan legislatif untuk menghentikan pembahasan revisi RUU KPK yang jelas dalam pasalnya memperlemah KPK

3. Mendukung KPK untuk menegakkan hukum dan menangkap para koruptor tanpa pandang bulu

4. Memperjuangkan aspirasi masyarakat menolak revisi RUU KPK secara maksimal di dalam parlemen atau ekstra parlemen

5. Mengajak masyarakat untuk sama-sama mendukung KPK dan menolak revisi RUU KPK yang memperlemah KPK

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Koalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Setop Revisi UU Polri, Ini Alasannya
Koalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Setop Revisi UU Polri, Ini Alasannya

Koalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Setop Revisi UU Polri, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak

Yenny Wahid turut menolak RUU Pilkada. Dia memprotes sikap DPR merevisi UU Pilkada lewat sebuah postingan di akun Instagram @yennywahid.

Baca Selengkapnya
Ikut Vote Setuju di Baleg, Kini PKS 'FOMO' Dukung Pendemo Tolak RUU Pilkada
Ikut Vote Setuju di Baleg, Kini PKS 'FOMO' Dukung Pendemo Tolak RUU Pilkada

PKS menyebut keputusan DPR membatalkan revisi UU Pilkada sesuai dengan suara dan tuntutan rakyat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Padati Depan Gedung MK, Massa dari Forum Guru Besar hingga Aktivis 98 Rapatkan Barisan Kawal Konstitusi dan Demokrasi
FOTO: Padati Depan Gedung MK, Massa dari Forum Guru Besar hingga Aktivis 98 Rapatkan Barisan Kawal Konstitusi dan Demokrasi

Rombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.

Baca Selengkapnya
FOTO: Setelah Gedung DPR, Kini Giliran KPU Dikepung Demonstran Tuntut Patuhi Putusan MK
FOTO: Setelah Gedung DPR, Kini Giliran KPU Dikepung Demonstran Tuntut Patuhi Putusan MK

Aksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK terus berlanjut. Setelah mengepung Gedung KPK, demonstran kini menggeruduk markas KPU.

Baca Selengkapnya
PDIP Jalin Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak RUU MK
PDIP Jalin Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak RUU MK

Djarot menyebut komunikasi tersebut bertujuan untuk mencegah penyelundupan Pasal-Pasal di RUU MK.

Baca Selengkapnya
Akui Revisi UU Lemahkan KPK, Mahfud Md: Saya Tidak Ikut Prosesnya
Akui Revisi UU Lemahkan KPK, Mahfud Md: Saya Tidak Ikut Prosesnya

Menko Polhukam Mahfud Md mengakui Revisi UU KPK melemahkan lembaga antirasuah. Namun, dia menegaskan tidak ikut dalam proses pembuatan regulasi itu.

Baca Selengkapnya
Warganet Banjiri X Pakai Tagar Gedung DPR dan Kawal Putusan MK
Warganet Banjiri X Pakai Tagar Gedung DPR dan Kawal Putusan MK

Di media sosial X ramai warganet agar mengawal keputusan MK.

Baca Selengkapnya
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan
Blak-Blakan Abraham Samad Soal Sistem KPK Diobrak-abrik Pimpinan

Sistem yang ada di sana (KPK) diobrak-abrik oleh pimpinan KPK makanya saya menganggap hebat ini karena dia bisa mengubah sistem.

Baca Selengkapnya
Deretan Mantan Menteri Jokowi Tolak RUU Pilkada, Jadi Demonstran Turun ke Jalan
Deretan Mantan Menteri Jokowi Tolak RUU Pilkada, Jadi Demonstran Turun ke Jalan

Dua eks menteri Jokowi di Kabinet Kerja ikut turun ke jalan menjadi demonstran menyampaikan aspirasi menuntut penolakan revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Setuju Revisi UU Pilkada Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan, Ini Alasannya
PDIP Tak Setuju Revisi UU Pilkada Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan, Ini Alasannya

Baleg DPR RI menggelar rapat kerja dengan pemerintah untuk membahas tentang revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Tolak Politik Dinasti, Ribuan Mahasiswa di Jember Demo Kawal Putusan MK
Tolak Politik Dinasti, Ribuan Mahasiswa di Jember Demo Kawal Putusan MK

Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).

Baca Selengkapnya