Sarjana Islam Sedunia Kaji Islam Post Truth di Jakarta
Merdeka.com - Fenomena hoax di era pasca kebenaran (post truth) memunculkan keprihatinan tentang anti-intelektualisme yang menghancurkan tatanan sosial. Seiring masuknya dunia ke era digital, kemudahan akses informasi telah menciptakan bentuk kebenaran opini yang melanda berbagai belahan dunia, termasuk negara-negara Islam.
Di era sosial media ini, kemampuan publik untuk membedakan antara kebenaran dan retorika menjadi minim. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada perkembangan Islamic society.
Hal ini menjadi salah satu tema utama yang dibahas dalam Annual International Conference On Islamic Stuides (AICIS) tahun 2019. Diantara special panel ada yang bertajuk "Religion and Philosophy in the Post-truth Age" dan akan dibahas oleh empat orang guru besar studi Islam dunia, yaitu Hans-Christian Günther (Univ of Freiburg) Germany, Giuseppina Strumiello (University of Bari, Italy), Mohammad Reza Hashemi (Ferdowsi University), dan Mohd Roslan Mohd Noor (University of Malaya, Malaysia).
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Bagaimana representasi dalam media membentuk pemahaman audiens? Teks media memiliki kekuatan untuk membentuk pengetahuan dan pemahaman audiens tentang topik-topik penting ini.
-
Mengapa penghindaran berita meningkat? Para penulis laporan ini memperkirakan kenaikan angka ini disebabkan oleh berita perang di Ukraina dan Timur Tengah. Saat ini, penghindaran berita berada pada tingkat rekor tertinggi.
-
Siapa yang paling rentan terkena dampak buruk media sosial? Penelitian yang dilakukan oleh Primack et al. (2017) menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecemasan dan depresi.
-
Siapa yang mempengaruhi fakta sosial? Fakta sosial memiliki keberadaan independen dari individu, tetapi pada saat yang sama, mereka juga dipengaruhi oleh individu melalui proses sosialisasi dan interaksi sosial.
-
Apa yang dimaksud dengan representasi dalam media? Representasi adalah bagaimana teks media menghadapi dan menampilkan gender, usia, etnis, identitas nasional dan daerah, isu-isu sosial dan acara untuk audiens.
Pada gelaran AICIS ke 19 ini, sekitar 1700 sarjana islamic studies seluruh dunia akan berkumpul di indonesia. Selama empat hari, pada 1-4 Oktober 2019, mereka akan terlibat dalam rangkaian konferensi di hotel Mercure Batavia, Jakarta.
Konferensi tahunan yang akan dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ini mengambil tema "Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam".
©2019 Merdeka.comAICIS adalah forum kajian keislaman yang diprakarsai Indonesia sejak 19 tahun lalu. Pertemuan para pemikir Islam sejagat ini menjadi tempat bertemunya para pemangku kepentingan studi Islam yang diharapkan menjadi barometer perkembangan kajian Islam dunia.
Perkembangan teknologi yang cepat memaksa para ilmuwan Muslim berkumpul untuk saling mengisi dan berkontribusi kepada bentuk keislaman sesuai ajaran aslinya.
Dalam pertemuan yang diprakarsai oleh Kementerian Agama RI ini, sebanyak 450 paper dari 1300 yang diseleksi, akan dibahas dalam diskusi tingkat tinggi yang diikuti oleh para akademisi studi islam dunia dari berbagai jurusan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin mengungkapkan, Indonesia merupakan negara muslim berpengaruh di dunia dan selalu menjadi kajian utama tentang keislaman dan kultural.
Pihaknya memprakarsai pertemuan ini agar studi Islam di Indonesia dapat lebih berperan dalam menjawab persoalan keislaman dunia. "Kami semua berkepentingan agar studi Islam selalu mengikuti perkembangan zaman dan tidak teralienasi dari dinamika sosial di masyarakat" katanya pada konferensi pers yang diselengarakan di kantor Kemenag RI, Jl. Lapangan Banteng no 4-5, Jakarta Pusat (26/9).
©2019 Merdeka.com"Setiap tahun dunia Islam mendapat tantangan baru yang harus selalu dijawab. Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia harus menunjukkan kontribusi yang signifikan," katanya.
Secara umum, event semacam ini dapat dipergunakan untuk menyebarkan gagasan populisme dan kedamaian dunia melalui forum diskusi dan resolusi yang dihasilkan.
Para akademisi dan pakar keislaman memiliki posisi strategis dalam merumuskan bentuk respon terkait berbagai dinamika teknologi secara positif.
Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI, Arskal Salim menambahkan, tema-tema aktual selalu dibahas dalam forum AICIS.
"Dinamika Islam di era digital juga menjadi salah satu pembahasan utama" katanya. Di era digital yang mendisrupsi segala hal, keislaman mendapat terpaan eksesif dari zaman yang berubah. "Maka dari itu memerlukan rasionalitas teologi islam, yang diskusinya nanti akan sangat menarik," tambahnya.
Keynote speaker dalam konferensi ini, selain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, adalah Peter Mandeville (George Mason University, Virginia USA), Garry R. Bunt (University of Wales), Abdul Majid Hakemollahi (ICAS London), dan lain lain.
Adapun tema-tema yang dibahas antara lain Religion and Philosophy in the Post-truth Age, Response to the Era of Disruption, Making and Consuming Islam Online: The Reconfiguration of a Discursive Tradition?, dan Islam in the Digital Age Islamic Philoshopy for Millennials. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaSeseorang ketika mencari informasi cenderung sudah punya pemahaman, cara pandang, atau stigma tertentu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaPenggunaan istilah hijrah saat ini menjadi cukup tenar, khususnya di kalangan generasi muda atau dikenal dengan istilah hijrah milenial.
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaHal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.
Baca SelengkapnyaHoaks masih menjadi ancaman nyata jelang pemilu. Masyarakat pun masih banyak yang "terjangkit" hoaks.
Baca SelengkapnyaUpaya membangun masyarakat lebih baik melalui pendidikan, ekonomi, dan sosial juga merupakan bagian dari jihad
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca Selengkapnya