Sedang evakuasi warga korban banjir, petugas temukan mayat mengambang
Merdeka.com - Lukman Sani (55), warga kompleks IDI lorong 1, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar ditemukan terapung di lokasi banjir. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pengawas proyek pengerjaan jalan di kompleks itu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, Jumat (22/12) pukul 11.00 WITA.
Humas Basarnas Makassar Hamsidar menjelaskan, di lokasi kompleks IDI itu awalnya tim melakukan evakuasi lima Kepala Keluarga (KK) korban banjir. Saat sedang bertugas, tim mendapat laporan warga ada temuan mayat.
"Tim kemudian dipecah, satunya bergeser ke titik lokasi temuan mayat itu, dan satunya lagi masih melanjutkan proses evakuasi ke rumah duka. Mayat ditemukan di lokasi banjir yang ketinggiannya 1,5 meter. Di belakang kompleks itu memang ada sungai dan itu yang meluap. Rumah-rumah yang lebih dekat jaraknya dengan sungai, banjirnya lebih tinggi lagi yakni kurang lebih 2 meter," kata Hamsidar.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang meninggal di dalam makam tersebut? Menurut makalah yang diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science Reports, kerangka yang ditemukan di dalam kuburan itu hampir dipastikan seorang perempuan.
Dengan demikian, total tiga korban banjir meninggal dunia. Ketiganya adalah Fadli (7) warga Kecamatan Tamalate, Nur Janna (42) warga Kecamatan Tamalanrea dan terakhir Lukman Sani (55).
Selain di kompleks IDI, warga di kompleks BTN Village Country Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros juga dievakuasi.
Ketinggian air di lokasi banjir BTN Village Country Moncongloe mencapai 30 sentimeter hingga 100 sentimeter. Total warga yang dievakuasi sebanyak 60 KK terdiri dari enam lansia, 18 balita, enam ibu hamil dan empat orang sakit.
"Sementara ini kita belum buka Posko di sekitar lokasi-lokasi banjir. Posko hanya ada di kantor Basarnas Makassar kemudian tim siaga 24 jam. Warga-warga yang dievakuasi itu sementara dievakuasi ke masjid-masjid dan rumah-rumah warga sekitar lokasi yang tidak terkena dampak banjir," ujar Hamsidar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaJasad korbam ditemukan mengambang di saluran penampungan air belakang Kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/7).
Baca SelengkapnyaSaat ini proses identifikasi masih berlangsung oleh tim RS Cipto Mangunkusumo.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaKorban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaHeboh Warga Pondok Aren Cium Bau Busuk, Ternyata Ada Mayat dalam Toren Air
Baca SelengkapnyaSeorang pencari rumput kaget menemukan mayat dalam kondisi busuk di bawah jembatan tol Ngawi
Baca Selengkapnya"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaKondisinya mayat memprihatinkan. Tangan dan kaki terikat, serta kepala terbungkus karung
Baca Selengkapnya