Sejarah Imlek, tradisi agama atau budaya?
Merdeka.com - Sebagian kalangan umat Islam dan Kristen melarang untuk mengikuti perayaan Imlek. Namun juga tak sedikit umat Islam dan Kristen keturunan Tionghoa tetap merayakan pergantian tahun China ini. Apakah Imlek itu memang ada kaitannya dengan ritual keagamaan tertentu, atau hanya kebudayaan dari bangsa China?
Jika membaca sejarah, perayaan Imlek memang tidak lepas dari peran para tokoh agama dari China. Setidaknya ada empat tokoh yang berperan penting dalam penggunaan kalender Imlek, yaitu Huang Di, Xia Yu (pendiri Dinasti Xia), Kong Zi dan Han Wu Di. Ketiga tokoh pertama merupakan nabi-nabi agama Konghucu. Sedangkan Han Wu Di adalah kaisar pertama yang menetapkan Konghucu sebagai agama Negara.
Jadi jelas bahwa kalender Imlek memang memiliki kaitan yang erat dengan Ru Jiao atau agama Konghucu.
-
Apa Imlek itu? Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
-
Apa yang dimaksud dengan Imlek? Masyarakat sebentar lagi akan merayakan perayaan tahun baru Imlek.
-
Kapan Tahun Baru Imlek dirayakan? Memberikan ucapan selamat Imlek 2024 memiliki makna penting karena itu merupakan bentuk penghargaan dan kebersamaan dalam merayakan perayaan Tahun Baru Imlek.
-
Bagaimana Imlek dirayakan? Selama perayaan Imlek, keluarga berkumpul untuk merayakan bersama, menyelenggarakan upacara persembahan kepada leluhur, dan menyantap hidangan khas yang dianggap membawa keberuntungan, seperti mi panjang yang melambangkan umur panjang.
-
Bagaimana cara merayakan Tahun Baru Imlek? Dengan memberikan ucapan selamat, kita turut merayakan kebahagiaan dan harapan baru bersama teman, keluarga, dan rekan kerja yang merayakan Imlek.
-
Apa yang dirayakan di Tahun Baru Imlek? Memberikan ucapan selamat Imlek 2024 memiliki makna penting karena itu merupakan bentuk penghargaan dan kebersamaan dalam merayakan perayaan Tahun Baru Imlek.
Pengamat budaya Tionghoa Budiyono Tetrayoga menjelaskan bahwa pada masa silam tiap dinastiTiongkok memiliki kalender berbeda-beda. Penanggalan kerap dihitung ulang dari tahun 1 tiap kali sebuah dinasti berganti. Sewaktu dinasti Xia, dinasti yang pertama kali berdiri, masyarakatnya menggunakan kalender Xiali yang menggabungkan system lunar dan solar sekaligus.
Kemudian pada dinasti Zhou, Khong Hu Cu pernah mengusulkan agar kembali menggunakan kalender Xiali. Dengan begitu tidak perlu lagi membuat kalender penanggalan baru.
Sayangnya usulan Khong Hu Cu ditolak oleh pihak kerajaan. Namun lama setelah Kong Hu Cu meninggal usulan tersebut dijalankan. Tepatnya pada masa dinasti Han, raja yang berkuasa saat itu memutuskan agar tidak menghitung ulang tahun yang sudah berjalan.
Maka penanggalan lunar pun digunakan, dihitung sejak tahun kelahiran Khon Hu Cu, yaitu 551 sebelum masehi. Karena itulah, kalender lunar atau Imlek ini berpatokan pada hari kelahiran Khong Hu Cu. Jika perayaan Imlek pada tahun 2015, maka ditambah dengan 551, menjadi tahun baru Imlek ke 2566.
Banyak orang Budha dan Konghucu berdatangan ke wihara dan klenteng pada saat hari raya Imlek. Mereka mendatangi tempat peribadatan untuk sembahyang dan berdoa kepada dewa dan para leluhur mereka. Hal ini makin menguatkan persepsi kalau Imlek adalah termasuk perayaan ritual agama Konghucu atau Budha. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun Baru Imlek sering disebut sebagai Tahun Baru Tionghoa, sementara Lunar New Year memiliki banyak varian lainnya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek adalah perayaan tahun baru tradisional yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBeberapa kalender memiliki cara perhitungan hari dan penanggalan yang berbeda dan perlu kita ketahui.
Baca SelengkapnyaSecara harfiah, Cap Go Meh artinya Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam.
Baca SelengkapnyaPerayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia akan segera tiba, berikut sejarahnya.
Baca SelengkapnyaKuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSuku Batak tidak hanya memilik kalender kuno yang digunakan oleh leluhur.
Baca SelengkapnyaTradisi Unan-unan dirayakan oleh semua orang Tengger baik yang beragama Hindu, Islam, hingga Kristen.
Baca SelengkapnyaPerbedaan hari Lebaran tidak pernah mereka permasalahkan.
Baca SelengkapnyaKeuneunong ini diadaptasi dari zaman Sultan Iskandar Muda di mana saat itu Kerajaan Aceh memiliki sistem penanggalan sendiri yang berbeda dengan kalender Masehi
Baca SelengkapnyaPerayaan Imlek di Korea Selatan, yang dikenal sebagai Seollal, merupakan momen penting yang dirayakan dengan meriah.
Baca SelengkapnyaIslam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan
Baca Selengkapnya