Sempat Viral, Ini Cerita di Balik Patung Penari di Semarang
Merdeka.com - Pemerintah Kota Semarang menjelaskan bahwa pembangunan Patung Penari di Taman Kaliwiru Semarang bertujuan untuk mengabadikan budaya yang dimiliki masyarakat Kota Atlas, yakni Gambang dan Penari Semarang.
"Sementara ini mungkin masyarakat, netizen, belum ngerti sebenarnya pemkot bangun ini kenapa sih?" kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang Murni Ediati, di Semarang, Selasa (23/5).
Yang jelas, Murni mengatakan bahwa Pemkot Semarang membangun patung tersebut sebagai ikon untuk mengabadikan kebudayaan yang dimiliki masyarakat Kota Semarang sehingga bisa diwariskan kepada generasi penerus.
-
Apa yang unik dari patung tersebut? Patung ini sering ditampilkan memegang sepasang obor, kunci, ular, atau ditemani anjing, dan di periode selanjutnya digambarkan bertubuh tiga dan diyakini berasal dari sekitar 2.300 tahun yang lalu.
-
Dimana patung ini ditemukan? Patung ini bagian dari koleksi yang dibawa ke Kanada oleh seorang imigran Yunani dari Prancis, Vincent Diniacopoulos. Istrinya, Olga, menyumbangkan koleksi dan arsip artefak ini ke Universitas Concordia Montreal pada 1999 silam.
-
Bagaimana patung itu dibuat? Patung itu berbentuk makhluk setengah manusia setengah singa yang disebut Lion Man. Ini adalah bukti paling awal yang kita miliki tentang keyakinan dan praktik, dan menunjukkan kemampuan unik manusia untuk mengkomunikasikan apa yang ada di pikiran kita melalui objek.
-
Dimana patung itu ditemukan? Menurut keterangan Kementerian Kebudayaan Yunani, arkeolog menemukan patung ini di dekat sebuah kuil.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
-
Mengapa patung itu penting? Tujuan dari situs-situs seperti Göbekli Tepe dan Karahan Tepe masih menjadi subjek perdebatan. Namun, keduanya, dengan megalit-megalit besar dan kompleks serta monumen berbentuk T, menawarkan bukti bahwa komunitas pemburu-pengumpul di Asia Barat daya pada masa itu jauh lebih canggih daripada yang sebelumnya diperkirakan oleh para arkeolog.
"Kota Semarang punya sebuah budaya yang itu harus digemakan, yakni Gambang Semarang sama Penari Semarang. Untuk mengabadikan budaya agar generasi setelah kita paham ada budaya, seperti itu," katanya.
Patung Penari tersebut sebelumnya sempat ramai di media sosial karena patung setinggi sembilan meter itu disebut menyeramkan tampilannya, apalagi didesain bisa berputar sehingga bisa berubah arah.
Murni menjelaskan bahwa pihaknya menerima dan merespons dengan baik masukan dari masyarakat sehingga kekurangan-kekurangannya nanti akan diperbaiki, seperti tampilannya akan dibenahi agar tidak menyeramkan.
"Masukan masyarakat pasti direspons. Kami kan bangun juga buat masyarakat. Ya, kemarin (pembenahan) terkait wajah dan pewarnaan, kami 'support'. Cuma, kalau bentuk sudah enggak bisa," katanya.
Terkait bentuk patung tersebut, kata dia, sudah dipatenkan oleh senimannya, yakni Bintang Anggoro Putro sehingga tidak bisa diubah, tetapi untuk wajah dan pewarnaan memang masih bisa disesuaikan.
"Di miniatur (patung) memang tidak menampilkan wajah. Saya tanya Pak Bintang, penciptanya. Wajahnya sembarang siapa aja. Ya, kami tetap ajak ngomong karena itu pembuatnya. Jadi, lebih ke pewarnaan sama tekstur aja," katanya.
Untuk pergerakan patung, ia membenarkan bahwa patung tersebut bisa berputar karena dipasang mesin yang dilengkapi "sensor timer" sehingga nantinya akan berputar secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktunya.
"Kemarin ada juga yang nanya, patungnya kok madep (menghadap) sana, terus kok ke sini. Ya, kan memang muter patungnya. Itu pakai 'sensor timer'. Nanti, kami tambahi sorot lampu juga biar enggak gelap," katanya.
Mengenai progresnya, kata dia, sebenarnya patung tersebut sudah siap untuk diresmikan, dan saat ini masih dalam proses "finishing" sedikit untuk menyesuaikan masukan-masukan dari masyarakat.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak yang menilai patung tersebut sangat tidak mirip dengan Bung Karno.
Baca SelengkapnyaKostum karnaval di Tuban ini berhasil mencuri perhatian hingga viral.
Baca SelengkapnyaPatung macan atau Maung Lodaya yang ada di Polsek Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat saat ini tengah menjadi perbincangan warganet dan viral
Baca SelengkapnyaTak hanya keindahan alamnya, 10 gunung ini juga menyimpan kisah mistis yang bikin bergidik ngeri
Baca SelengkapnyaPatung ini akan dibuat setinggi 6 meter. Pascatuai polemik, kontraktor diminta perbaiki dan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet memiliki mitos yang berkembang di tengah masyarakat sekitar maupun para pendaki
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan Gunung Papandayan terdapat mitos seperti di kawah pengantin.
Baca SelengkapnyaPeninggalan batu megalitik setinggi 4,5 meter ini merupakan bukti sejarah dari keberadaan Suku Napu, Besoa, dan Bada yang sudah menempati Lembah ini sejak lama.
Baca SelengkapnyaFakta sebenarnya dibalik patung gurita yang ada di salah satu rumah di Bandung, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBanyak warga lokal yang baru tahu jika bangunan tersebut adalah makam.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet dikaitkan dengan berbagai mitos gaib dan unik.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam
Baca Selengkapnya