Sepanjang 2017, 164 bencana terjadi di Sumsel, terbanyak kebakaran
Merdeka.com - Sepanjang 2017, 164 bencana terjadi di wilayah Sumatera Selatan. Musibah kebakaran menjadi kejadian terbanyak di tahun itu dengan total 91 kasus.
Selain kebakaran, bencana lain yang melanda Bumi Sriwijaya di antaranya; banjir sebanyak 22 kali, angin puting beliung (25 kali), banjir bandang (3 kali), tanah longsor (18 kali), kecelakaan perahu motor (4 kali), dan gempa bumi (1 kali). Bencana tersebut terjadi di 17 kabupaten/kota, meliputi 168 kecamatan dan 234 desa/kelurahan.
Akibat bencana itu mengakibatkan 921 rumah terendam, 249 rumah terbakar, rumah roboh (13 unit), rumah hanyut (14 unit), rumah rusak berat (258 unit), sekolah terendam (10), sekolah rusak (4), jembatan putus (7), jalan terendam (547 meter), jalan putus (468 meter), serta sawah dan lahan pertanian terendam (1.200 hektare).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
Dari total bencana itu, membuat 5.206 kepala keluarga atau 8719 jiwa menjadi korban. Dengan rincian, luka bakar (5 orang), korban luka (24 orang), luka berat (18 orang), korban hilang (3 orang), korban mengungsi (42 kepala keluarga), dan korban tewas (19 orang).
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah mengungkapkan, jumlah bencana di Sumsel tahun 2017 cenderung menurun dibanding 2016. Tahun lalu, tercatat 195 bencana di Sumsel dengan total korban tewas 12 jiwa.
"Untuk tahun 2017 jumlah bencana di Sumsel terdata cukup banyak, total 164 kali, terbanyak kebakaran. Untuk total korban meninggal 19 orang," ungkap Iriansyah, Rabu (3/1).
Selain kebakaran, bencana lain yang turut menyumbang terbanyak yakni banjir, longsor, dan puting beliung. Sebab, wilayah Sumsel berada di dataran tinggi dan rendah.
Semisal, tanah longsor terjadi di sekitar Bukit Barisan, seperti di Lahat, Pagaralam, OKUS, Empat Lawang, dan Muara Enim. Sedangkan banjir di Palembang, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Musi Banyuasin.
"Ada beberapa daerah yang menjadi langganan banjir dan tanah longsor karena sangat rawan. Daerah itu menjadi prioritas pemantauan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun ini tercatat sudah 242 kejadian kebakaran
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaMuhadjir meminta Pemko, Pemkab, Pemrov, TNI, Polri serta masyarakat jangan asal mengartikan bencana tersebut sembarangan
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaSebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya824 Ha hutan dan lahan terbakar, bahkan saat ini masih terjadi kebakaran di Kecamatan Uluere.
Baca Selengkapnya