Sering Dipukuli Suami, Seorang Ibu di Makassar Makan Obat Nyamuk Bakar
Merdeka.com - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Makassar, inisial MA (40) melakukan percobaan bunuh diri dengan memakan obat nyamuk bakar. Tindakan nekat ibu empat orang anak ini karena depresi sering dipukuli suami.
Bhabinkamtibmas Kepolisian Sektor Panakkukang, Aipda Muh Rais mengaku mendapat informasi dari Ketua RT dan tokoh masyarakat tentang adanya warga yang mencoba mengakhiri hidupnya dengan makan obat nyamuk bakar pada pukul 16.00 WITA, Minggu (25/6) kemarin. Rais mengaku tindakan nekat untuk mengakhiri hidupnya karena sakit hati sering dipukuli oleh suaminya.
"Korban IRT dengan empat orang anak. Obat nyamuk bakar dia makan, karena sakit hati dipukuli sama suaminya yang pekerjaannya juru parkir," kata Rais kepada wartawan, Senin (26/6).
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana cara ibu korban membunuh kedua anaknya? Luka-luka yang ditemukan menunjukkan kekerasan yang ekstrem. MB ditemukan dengan delapan luka bacok di tubuhnya, sementara BN mengalami enam luka bacok.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Rais mengaku saat kejadian suami korban tidak ada di tempat dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Meski sempat memakan obat nyamuk, nyawa MA berhasil diselamatkan.
"Alhamdulillah karena reaksi cepat dan laporan dari tokoh masyarakat dan Ketua RT RW Masale. Alhamdulillah tadi malam sudah langsung pulang. Tadi saya carikan sembako untuk bawakan bantuan," sebutnya.
Rais mengungkapkan tindakan cepat dilakukan terhadap MA dengan memberikan obat sehingga langsung memuntahkan benda berbahaya. "Dia hanya dikasih obat. Alhamdulillah dia minum muntah-muntah, keluar itu yang dia (makan obat nyamuk)," tuturnya.
Rais menambahkan sampai saat ini korban belum melaporkan kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Rais menyebut, pihaknya masih melakukan pendampingan.
"Belum melapor. Makanya kami terus lakukan pendampingan kalau mau melapor kami arahkan, cuma kan ini korban KDRT. Kalau mau melapor atau problem solving kami akan mengawal," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat melakukan tindakan tak terpujinya, F dalam keadaan mabuk.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaSakit Hati Suami Menikah Lagi, Ibu Rumah Tangga di Sumsel Siram Korban Pakai Air Keras Dicampur Cabai
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaTersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPerempuan itu beberapa kali mengayunkan parang diduga tumpul ke tubuh ibunya meskipun korban sudah tak berdaya.
Baca SelengkapnyaKorban kerap menerima kekerasan fisik selama berumah tangga dengan pelaku sekitar tiga tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaPelaku selama menikah dengan istrinya, sering diusir dari rumah mertuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaTersangka memukul kepala suaminya dengan mesin pompa air hingga tewas di tempat.
Baca SelengkapnyaTak hanya istri, pelaku juga membakar rumahnya di Musi Rawas
Baca Selengkapnya