Siswi di Lhokseumawe yang Tumbang Usai Divaksin Kini Telah Sembuh
Merdeka.com - Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Lhokseumawe, KN (16) yang mengalami gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) kini sudah sembuh dan kembali bersekolah.
"Saat ini kondisi saya sehat walafiat dan lebih baik, mungkin kemarin karena efek vaksinnya saja. Selain itu, saya juga memiliki riwayat sesak nafas sejak kecil. Sehingga, sempat drop usai ikut vaksinasi," katanya, Kamis (7/10).
Dia menyebut, kabar yang beredar bahwa vaksin itu berbahaya, tidak benar. "Pesan saya kepada siswa dan masyarakat di seluruh Kota Lhokseumawe supaya ikut vaksinasi, Sebab, vaksinisasi ini sangat penting," ujarnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa Zaskia menyarankan vaksin pneumonia? Zaskia mengungkapkan momen tersebut sebagai pengalaman yang sangat menakutkan dalam hidupnya, sehingga ia mengimbau semua orang untuk segera memberikan vaksin pneumonia kepada anak-anak.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
Sementara itu, orang tua KN, Aji Usman (52) menjelaskan, hampir semua anggota keluarganya telah ikut divaksin. Namun, yang mengalami KIPI hanya KN seorang. "Itu hanya kebetulan saja dan sekarang kondisi anak saya sudah sehat," ujarnya.
Dia meminta, kepada pihak-pihak yang menyebarkan berita tidak benar terkait kondisi putrinya usai menjalani vaksin supaya berhenti, sebab itu akan mengganggu tumbuh-kembang anaknya ke depan.
Aji Usman juga berharap, pada petugas tenaga kesehatan di lapangan, lebih meningkatkan kewaspadaan sebelum melakukan vaksinasi terhadap pelajar.
"Sehingga tidak terjadi lagi hal-hal seperti sebelumnya," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, KN dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami mual, muntah, dan pusing usai usai divaksi Covid-19 di sekolahnya di SMK 1 Lhokseumawe, pada Rabu (22/9) lalu.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaPasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca Selengkapnya