Soal selebaran dan bendera ISIS, Polri sebut itu cara mereka eksis
Merdeka.com - Mabes Polri menilai selebaran dan bendera mirip ISIS yang ditemukan di area Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, merupakan cara kelompok tertentu menunjukkan eksistensinya.
"Pertama dia ingin menunjukkan bahwa dia ada. Eksistensi mereka ada di Indonesia," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto di Jakarta, Selasa (4/7).
Selain itu, bisa jadi juga bermakna ada pihak-pihak yang memiliki niatan lain seperti balas dendam kepada Polri. Sebab polisi kerap mengahalang-halangi kegiatan mereka.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Dimana objek tersebut terlihat? Video yang direkam dari helikopter itu menunjukkan bola cahaya bergerak cepat dari Hoboken, New Jersey, menuju World Trade Center sebelum menghilang.
-
Dimana markas besar Polri? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Dimana objek misterius itu terdeteksi? Tiba-tiba benda misterius itu terdeteksi melewati Bulan.
"Dendam kepada polisi karena selama ini polisi yang menggalang-halangi kegiatan mereka. Selama ini polisi menghambat niat-niat mereka untuk eksis," ujar Setyo.
Setyo yakin ancaman kelompok radikal bakal menjadikan Jakarta seperti Marawi di Filipina tak akan berhasil. Hal ini lantaran kondisi di sini berbeda dengan sana.
"Kalau di Marawi sana kan berbeda. Menurut saya pribadi tanaman kalau diletakkan pada tanah yang tidak subur dia tidak bisa tumbuh," ujarnya.
Karenanya, dia memastikan Jakarta tak akan menjadi seperti Marawi. "Tanahnya tidak mendukung untuk tumbuhnya bibit-bibit," imbuhnya.
Meski begitu dia mengaku ancaman tersebut tak bisa dijadikan isapan jempol belaka. Sebab aksi ini tentunya dampak dari peristiwa teror yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Ini orang-orangnya mungkin terinspirasi dengar masalah ISIS. Dia sendiri mungkin tidak memahami apa ISIS itu. Sementara ISIS itu sendiri kan sudah mencemarkan, Islam tidak seperti itu, ya," bebernya.
Meski demikian, polisi belum bisa memastikan pembawa selebaran dan bendera merupakan anggota ISIS. Bisa jadi itu merupakan ulah pihak lain yang memanfaatkan situasi.
"Bisa saja itu orang-orang yang memanfaatkan situasi. Kan sekarang situasi lagi marak masalah teror, mereka menunggangi situasi ini untuk mengambil keuntungan-keuntungan," papar Setyo.
Pelaku pemasangan bendera mirip ISIS bisa terjerat pasal UU terorisme. Sebab membuat keresahan dan dianggap mengancam masyarakat.
"Bisa (dijerat pasal terorisme) karena membuat takut, mengancam, pengancaman," tukasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaKejadian ini viral setelah salah satu akun media sosial mengunggah di instagram.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu 2024, alat peraga kampanye (APK) bertebaran hampir di setiap sudut Jakarta.
Baca Selengkapnya