Sudah Langka, Jual dan Makan Ikan Belida Didenda Rp1,5 Miliar
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 1 Tahun 2021 yang memuat larangan menangkap, menjual, dan mengonsumsi ikan belida Sumatera (Chitala Hypselonotus). Sebab populasi ikan belido, sebutan warga Sumatera Selatan, itu sudah langka.
Kepala Satker Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP) Palembang Maputra Prasetyo mengungkapkan, populasi ikan belida berada di pulau Sumatera. Bagi warga Sumsel, ikan itu termasuk ikan bernilai tinggi dan menjadi bahan olahan berbagai jenis makanan khas, seperti kerupuk, pempek, dan pindang.
"Dengan adanya Permen KKP ini, maka tidak dibolehkan lagi menangkap, menjual, dan mengonsumsi ikan belida," kata Maputra, Rabu (1/9).
-
Makanan khas Palembang apa yang mirip dengan pempek? Laksan mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi ini adalah hidangan yang mirip dengan pempek, namun dengan kuah santan.
-
Kenapa pesmol ikan populer? Ada berbagai resep pesmol ikan yang bisa menjadi menu andalan Anda dan keluarga.
-
Dimana pempek berasal? Sejarah pempek bermula dari seorang pria keturunan Tionghoa yang biasa dipanggil Apek. Pria yang tinggal di pinggiran sungai Musi itu berusaha memanfaatkan sumber daya ikan yang melimpah.
-
Kenapa pempek populer? Makanan ini pun memiliki banyak varian yang disukai oleh masyarakat.
-
Apa saja bahan untuk pempek ikan? Pempek umumnya dibuat dari bahan dasar ikan. Baik itu ikan tenggiri, tuna hingga gabus.
-
Kenapa ikan bandeng penting untuk warga Betawi? Ikan bandeng begitu melekat dengan budaya Betawi. Masyarakatnya selalu menyajikan ikan ini dalam setiap perayaan kebudayaan, termasuk dalam mempererat hubungan dengan warga Tionghoa.
Selain ikan belida Sumatera, tiga jenis ikan belida lain seperti Lopis, Borneo, dan Jawa juga berstatus perlindungan penuh karena terancam punah. Saat ini pihaknya tengah mensosialisasikan aturan ini agar dapat dimaklumi masyarakat umum.
"Sosialisasi dan pengawasan sedang kami lakukan agar tidak ada lagi jual beli ikan belida atau mengolah ikan belida menjadi makanan," ujar dia.
Dalam aturan itu, pelanggar akan dikenakan sanksi denda, pencabutan izin, dan pidana. Bagi penangkap ikan belida dikenakan sanksi sesuai Pasal 100 juncto Pasal 7 ayat (2) huruf C Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan dan denda Rp250 juta.
"Sementara pengepul, penadah, dan distributor dikenakan sanksi Pasal 92 juncto Pasal 26 ayat (1) dengan denda Rp1,5 miliar," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikan Belida, salah satu jenis hewan endemik asal Sumatra Selatan yang saat ini sudah terancam punah.
Baca SelengkapnyaTernyata begini lho perjalanan pempek sejak pertama kali ditemukan hingga menjadi kuliner favorit di tanah air.
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPusat konservasi ikan Belida berada di Universitas PGRI Palembang, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaIkan mas asli Kabupaten Pandeglang, Banten ini unik, bisa jadi hiasan atau untuk dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaIkan laut adalah makanan kaya protein yang baik untuk tubuh. Apa saja jenis ikan laut yang boleh dikonsumsi?
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara
Baca SelengkapnyaProduk-produk ini mengandung minimal 30 persen kandungan ikan, menawarkan variasi menu yang tidak hanya memenuhi selera lokal tetapi juga internasional.
Baca SelengkapnyaLempah Kuning, masakan khas Bangka Belitung yang lahir dari akulturasi olahan laut dan juga darat.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Baca SelengkapnyaPindang serani merupakan kuliner berbahan dasar ikan laut. Rasa kuliner ini merupakan perpaduan dari rasa pedas, asem, dan manis
Baca SelengkapnyaSelain bumbu rempah, dalam masakan ini juga ditambahkan berupa bumbu-bumbu lokal dari Polewali Mandar yang memberikan sensasi rasa yang khas dan unik.
Baca Selengkapnya