Sumsel Diselimuti Kabut Asap, Herman Deru Batal Kunker ke Korsel & Rumania
Merdeka.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membatalkan kunjungan kerja ke Korea Selatan dan Rumania yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Dia mengaku ingin fokus menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.
Deru mengatakan, kunjungan di dua negara itu untuk menemui Duta Besar RI dengan agenda pemaparan potensi sumber daya alam Sumsel agar menarik investor dari negara itu. Namun, dirinya lebih memilih tinggal di Sumsel hingga karhutla berakhir.
"Saya batalkan (kunjungan keluar negeri) karena kondisi kita sedang begini (kabut asap akibat karhutla)," ungkap Deru, Selasa (16/9).
-
Bagaimana Gubernur Kalsel tur ke Kalimantan Selatan? Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor beserta rombongan Turdes Kemerdekaan Bergerak Lintas Beribu Sungai Banua, tiba di SMAN 2 Kotabaru, Senin (7/8)
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Kenapa Kementan fokus di Merauke? Oleh karena itu, lanjut Mentan, wilayah Merauke dapat perhatian khusus dalam hal pertanaman dan pengelolaan air yang dinilai masih kurang maksimal.
-
Apa misi utama Gubernur Kalsel dalam Turun ke Desa? Mengusung misi mulia yaitu menangani inflasi, stunting, perekaman e-KTP dan penanaman pohon serta meyapa masyarakat, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, pimpin rombongan Turun ke Desa (turdes) yang ke 9 menuju ke 11 kabupaten se-Kalsel.
-
Siapa yang mengajak boikot di Sumatera Utara? Melansir dari laman BBC, sebuah organisasi yang cukup populer untuk mengajak menolak produk Israel ialah Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Indonesia.
Menurut dia, pembatalan kunjungan tersebut bukan karena mendapat kecaman dari masyarakat Sumsel karena kabut asap semakin pekat. Dia mengklaim hal itu sebagai bentuk tanggungjawabnya sebagai kepala daerah.
"Ini bicara tanggung jawab bukan karena ancaman," kata dia.
Kepala Daerah di Sumsel Dilarang Kunker ke Luar Negero
Deru meminta seluruh kepala daerah di Bumi Sriwijaya juga melakukan hal serupa. Dia menginstruksikan tetap berada di daerah masing-masing untuk mengatasi karhutla.
"Bupati, walikota, camat hingga kepala desa harus tetap standby dan pantau sedetil mungkin fire spot di wilayahnya. Jangan meninggalkan tempat jika tidak melakukan perjalanan yang sangat prinsip. Boleh melakukan kunjungan tetapi di daerahnya saja," tegasnya.
Deru menambahkan, dirinya berencana membeli alat pemantau kabut asap untuk mengetahui secara real time kondisi di setiap daerah. Hal ini disebabkan kekurangan data informasi lantaran minimnya tim di lapangan.
"Anggarannya kita tidak tahu, kita lakukan pemaparan dulu. Kalau kita menunggu bantuan dari BNPB dan BPBD tentu anggaran terbatas. Kita lihat hasil pemaparannya, kalau bagus untuk mendukung, 2020 kita bisa gunakan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca Selengkapnya"Tidak satu jengkal pun lahan gambut boleh dialihfungsikan," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru,
Baca SelengkapnyaPasangan Cik Ujang di Pilgub Sumsel mengaku jika kedatangannya ke rumah Jokowi untuk melaporkan perkembangan menjelang Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaRakor digelar karne saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca Selengkapnya