Tagih utang Rp 150 juta, anggota TNI berantem dan rusak warung
Merdeka.com - Seorang anggota TNI AD bernama Serda Muhammad Jummy diciduk Polisi Militer. Anggota Ditajenad itu merusak warung dan terlibat perkelahian dengan seorang pria bernama Hery.
Peristiwa tersebut berawal saat Jimmy hendak menagih utang sebesar Rp 150 juta. Dia mendatangi warung milik Herry di kawasan Coblong, Bandung tanggal 28 Agustus lalu. Namun saat itu Herry tak ada di lokasi hingga Jimmy marah dan merusak warung. Serda Jimmy juga berpesan pada penjaga warung untuk meminta Hery datang ke tempat kosnya.
Hery memenuhi pesan itu. Dia datang dan terjadilah perkelahian. Saat itu Hery membawa airsoft gun.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Kenapa Panglima TNI mampir ke warteg? Dalam perjalanan, Agus merasa lapar dan mampir ke sebuah warung Tegal alias warteg.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
"Hery mendatangi Serda Jimy kemudian terjadilah pertengkaran mulut dan berujung kepada perkelahian. Pada saat itu juga Hery mengeluarkan air soft gun dan ditodongkan kepada Jimmy. Akan tetapi berhasil direbut oleh Serda Jimy dan kemudian dipukulkan kepada Heri mengenai bagian kepala dan bibir," kata Kadispen TNI AD Brigjen Alfret Denny Tuejeh kepada merdeka.com, Rabu (30/8).
Namun Brigjen Alfret membantah jika dalam perkelahian itu Serda Jimy menggunakan tongkat baseball. Luka yang dialami Heri menurutnya disebabkan karena dipukul gagang airsoft gun.
Dalam perkelahian itu, kepala Hery tertembak airsoft gun. Hasil visum menyebut ada satu butir peluru airsoft gun di kepalanya.
"Berdasarkan pengecekan sementara anggota denpom dan visum dokter benar ada 1 butir peluru air soft gun di kepala korban," kata Alfret.
TNI AD masih mengusut kasus ini. Mereka mendatangi TKP dan menanyai sejumlah saksi mata. "Kasusnya sudah masuk penyelidikan," tegas Brigjen Alfret. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan ditengarai adanya kesalahanpahaman. Tidak ada perlawanan dari korban terhadap pelaku.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Hutan Bambu Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, pada pukul 03.00 WITA, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku melakukan aksi penganiayaan tersebut lantaran sakit hati terhadap korban yang selalu menjanjikan akan membayar utang
Baca SelengkapnyaSejumlah pria menggunakan baju loreng mendatangi rumah milik Harmansyah.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaKorban yang tersinggung melaporkan aksi dua TNI tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi membantah kejadian dalam video tersebut berada di kompleks perumahan TNI.
Baca SelengkapnyaKapendam mengatakan, saat ini Denpom XIV/4 Makassar telah dipanggil keempat anggota TNI itu untuk diperiksa
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaSertu Wawan Christiyanto, Babinsa 2 Kelurahan Tanah Baru, Koramil 02/Beji Kodim 0508 Depok, panen pujian dan dukungan di media sosial.
Baca Selengkapnya