Tak terima dipecat, 3 sekuriti tempat karaoke di Bali bunuh bosnya
Merdeka.com - Lantaran sakit hati dikeluarkan dari tempatnya bekerja, tiga orang mantan sekuriti Royal Palace Karaoke dan Spa di Denpasar, membantai mantan bosnya hingga tewas bersimbah darah. Parahnya lagi peristiwa tersebut terjadi saat tempat hiburan itu masih ramai pengunjung.
Sontak saja, pengunjung berhamburan setelah mendapati korban bernama Komang Budi terbujur kaku penuh darah tepat di depan lobby pintu masuk, Karaoke dan Spa yang terletak di Jalan Diponegoro No.180 Denpasar, Rabu (23/9) sekitar pukul 21.30 WITA.
Manajer Operasional Royal Palace Karaoke & Spa Albert mengungkapkan jika korban menjabat sebagai Kepala Operasional di tempatnya bekerja.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
"Iya kejadiannya semalam. Kejadiannya begitu cepat, saya lihat Pak Budi sudah tersungkur berlumuran darah," ujar Albert kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Denpasar, Bali, Kamis (24/9).
Albert menceritakan, saat itu korban (Budi) ditemui oleh pelaku yang berjumlah tiga orang di Cafetaria Royal Palace Karaoke & Spa. Tanpa ada pembicaraan, tiba-tiba para pelaku dengan membabi buta menebas korban dengan senjata tajam (sajam) sejenis pedang hingga korban tersungkur dan bersimbah darah.
"Sama sekali saya tidak ada kecurigaan karena kita kenal dengan pelaku. Karena juga karyawan kita yang dirumahkan sementara," beber Albert.
Hasil otopsi RSUP Sanglah, Denpasar menyebut jika pria yang berasal dari Tabanan dan tinggal di kawasan Bukit, Jimbaran ini mengalami beberapa luka tebas di tubuh dan tanganya. Luka tebas yang parah ditemukan pada dada kirinya kurang lebih dengan panjang 15 cm dan luka tebas yang dalam pada perutnya.
Ditemui terpisah, Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana mengatakan, dari keterangan yang didapatkan dari sejumlah saksi motif ketiga pelaku membunuh korban karena sakit hati.
"Para pelaku yakni TY, MB dan WS pernah bekerja di tempat hiburan tersebut. Sekitar dua minggu yang lalu mereka dirumahkan dari pekerjaannya," jelasnya, Kamis (24/9) di Mapolsek Denpasar Barat.
Katanya, sakit hati para pelaku karena diberhentikan oleh korban. Sehingga pada saat waktu kejadian mereka mendatangi korban.
"Akibat kejadian ini korban meninggal dunia dan saat ini sudah dibawa ke rumah duka setelah semalam di RSUP Sanglah," katanya.
Ketiga orang yang diduga sebagai pelaku sudah diamankan di Polsek Denpasar Barat. Selain itu, polisi juga mengamankan tiga buah sajam dan mobil daihatsu bernopol DK 912 BP. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaLawan Perampok, Penjaga Warung di Musi Banyuasin Ditembak pada Bagian Mata
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaBH mengajak tiga orang lainnya menuju ke Pati untuk mencari mobilnya yang tak kunjung kembali usai disewa. Rupanya dia malah diteriaki maling.
Baca SelengkapnyaNamun, polisi belum bisa membeberkan identitas ketiga tersangka.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPolisi mendapati fakta baru bahwa AG yang melindas korban dengan motor
Baca SelengkapnyaKorban terluka parah di sekujur tubuhnya dan tewas dalam perawatan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaSeorang bandar judi dadu di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tewas ditembak setelah menikam tiga personel kepolisian yang menggerebek lapaknya..
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca Selengkapnya