Tanpa Pikir Panjang, Warga TTS Tembak Mati Anjingnya yang Diduga Rabies
Merdeka.com - Seorang warga Kelurahan Taubneno, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Adnan Liu menembak sendiri anjing peliharaannya menggunakan senapan angin, setelah mengetahui menunjukkan gejala rabies.
Menurut Adnan Liu, sebelumnya anjing peliharaan berjenis kelamin jantan dengan umur sekitar dua tahun itu tidak menunjukkan gejala apa-apa. Anjing milik Adnan Liu selalu ikut ke manapun dia pergi.
Namun pada pukul 07.00 WITA, anaknya melihat anjing peliharaan mereka mengeluarkan air liur kental dari dalam mulut. Takut keluarga maupun orang lain diserang, Adnan secara terpaksa menembak mati anjingnya tersebut.
-
Apa ciri sigung rabies? Sigung yang sakit memiliki ciri-ciri mengalami kesulitan dalam bergerak, mengeluarkan busa dari mulut, bernapas dengan berat, dan menunjukkan agresivitas yang luar biasa.
-
Siapa yang menembak kucing dengan Air Softgun? Imam Prasetyo (35), warga Krobokan, Semarang Barat, Kota Semarang, kesal dengan tingkah laku seekor kucing yang sering membuang kotoran di halaman rumahnya.Suatu hari kekesalannya sampai pada puncaknya. Tak perlu pikir panjang, ia menembak kucing itu dengan senjata Air Softgun jenis Bareta 92Fs Type M9A1 M. Imam mengaku memiliki dendam terhadap kucing itu.
-
Apa yang dimaksud dengan rabies? Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus.
-
Bagaimana rabies menular? Rabies disebabkan oleh virus rabies, yang dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan kelelawar.
-
Apa penyebab rabies? Rabies disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
-
Bagaimana kucing tertular rabies? Kucing dapat terinfeksi rabies melalui gigitan atau luka gores yang terkontaminasi dengan air liur hewan yang terinfeksi. Virus kemudian masuk ke dalam sistem saraf kucing melalui saraf sensorik yang terhubung dengan daerah yang terinfeksi.
"Sekitar pukul 07.00 WITA saya lihat anjing menunjukkan gejala air liur kental yang terus keluar dari mulut. Selanjutnya langsung melaporkan ke Dinas Peternakan TTS," ujar Adnan Liu, Selasa (6/6).
"Ini sudah kejadian luar biasa (KLB) dan sepengetahuan saya gejalanya mengarah ke rabies karena ada air liur yang kental, sehingga sebelum ada korban saya berpikir daripada ada masalah, saya langsung eksekusi," tambahnya.
Kepala Dinas Peternakan TTS Dianar Aty mengatakan, Kota Soe masih berstatus zona hijau rabies yang artinya belum ada kasus gigitan sehingga untuk menjalankan instruksi bupati TTS, bila ada anjing yang menunjukkan gejala rabies maka harus dimusnahkan.
"Baru pertama ada anjing yang menunjukkan gejala mengarah ke rabies sehingga sampel otaknya akan diambil untuk dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar agar kita bisa pastikan apakah positif atau tidak," jelasnya.
Terkait bangkai anjing, Dianar Aty mengatakan akan dikubur, termasuk bekas tempat pemusnahan juga akan dibakar agar tidak ada virus yang menular. Dia bersyukur karena sebagian pemilik anjing sudah memahami gejala rabies, sehingga segera melaporkan ke dinas dan bersedia untuk diambil sampel otaknya.
Dia menegaskan dengan adanya kejadian tersebut, kewaspadaan harus terus ditingkatkan dengan mewajibkan anjing-anjing harus diikat dan dikandangkan tanpa terkecuali.
"Ini tidak bisa ditawar-tawar, harus segera dilakukan oleh seluruh masyarakat. Bila semua sudah laksanakan instruksi Bupati maka kejadian gigitan anjing bisa cegah.
Dia mengungkapkan, di TTS kasus gigitan anjing pada manusia mencapai 148 tersebar di 48 desa dan 16 kecamatan, Minggu (5/6).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bocah laki-laki itu digigit anjing pada Selasa, 6 Februari sekitar pukul 15.00 WITA.
Baca SelengkapnyaKetiga korban terdiri dari dua pria dewasa dan bocah berusia 10 tahun.
Baca SelengkapnyaVirus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.
Baca SelengkapnyaAksi penyiksaan itu terekam CCTV sekitar kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaKorban pun tak berdaya digigit di bagian kepalanya.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca SelengkapnyaKeluarga korban tidak membuat laporan dan pemilik anjing bertanggungjawab atas kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaAnjing yang dinyatakan bebas observasi penyakit rabies oleh dinas berwenang dikategorikan sebagai anjing yang sehat.
Baca Selengkapnya