Tawuran yang tewaskan pelajar SMP di Bogor mirip kasus Gladiator tahun 2017
Merdeka.com - Polresta Bogor Kota mengungkap kasus tawuran di belakang Terminal Bubulak, Bogor, yang menewaskan seorang pelajar SMP merupakan kejadian terencana.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jawa menyebutkan, kasus tawuran ini bukan kejadian biasa, tetapi disiapkan dan direncanakan layaknya gladiator yang sempat heboh tahun lalu.
"Kasus ini adanya tawuran tidak seperti yang biasa terjadi pertemuan dua kelompok saling serang, tetapi kejadian ini memang sengaja diadakan, seperti kasus gladiator," kata Ulung kepada wartawan di Bogor, Kamis (2/8). Dikutip dari Antara.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Dia mengatakan, kasus kekerasan terhadap anak ini melibatkan dua SMP yang berada di wilayah Kabupaten Bogor.
Tawuran atau aksi saling serang yang mereka lakukan sudah menjadi tradisi antarsekolah.
"Mereka menamakannya 'Acara' yang mengadakan alumni dari masing-masing SMP ini," katanya.
Tawuran ala 'Acara' ini melibatkan salah satu SMP di wilayah Dramaga dan Cibungbulang. Polanya, alumni menyiapkan adik kelas atau siapa saja yang akan diadu sekolah lawan, dengan format tiga lawan tiga. Dalam Acara tersebut, ada tiga orang yang saling berkelahi, ada yang menyiapkan senjata tajam, ada juga sebagai promotor dan ada yang merekam atau memvideokan kejadian.
"Ini sudah jadi tradisi, bedanya, dulu mereka tidak menggunakan senjata tajam. Kali ini, mereka pakai senjata tajam dengan kode (kata sandi) ada barang," ungkapnya.
Ulung mengatakan, selain menggunakan barang berupa senjata tajam, tradisi buruk ini juga direkam oleh kakak kelas yang rencananya akan dipublikasi di jaringan sosial YouTube sebagai ajang pamer kekuatan dengan tanda pagar tawuran.
Kasus tawuran ini melibatkan sembilan anak di bawah umur, korban meninggal dunia dengan inisial MIS usia 13 tahun, satu korban koma masih dirawat di rumah sakit, dua pelaku DPO, lima diamankan.
"Dari lima yang diamankan, dua dititipkan di panti rehabilitasi karena usianya masih kurang dari 14 tahun," kata Ulung.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaTiga pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar di Jalan Pasar Lama Ciampea ditangkap.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaEnam pelakutawuran di Ciledug, Kota Tangerang ditangkap polisi. Mereka diduga membacok dan menyiram rivalnya dengan air keras.
Baca SelengkapnyaKendaraan pelaku sudah disita namun dua pelaku masih dalam pengejaran polisi.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaKorban maupun keempat tersangka adalah pelaku tawuran dari dua sekolah di wilayah Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya