Teddy Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kematian Lina: Biar Tak Jadi Teka Teki
Merdeka.com - Teddy Pardiana memenuhi panggilan penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung. Ia menjawab belasan pertanyaan yang diajukan mengenai keseharian dan riwayat penyakit beserta obat yang dikonsumsi sang istri, Lina Jubaedah, sebelum meninggal dunia.
Ia mendatangi Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung pada Jumat (10/1/2020) siang. Pemeriksaan berlangsung sekira lima jam. Hal ini pun sudah ia jalani sehari sebelumnya pada malam hari.
Usai keluar gedung Satreskrim, Teddy menyatakan bahwa ada sekitar 16 pertanyaan yang diajukan oleh penyidik. "Pemeriksaannya bukan hari ini saja pertanyaan masih banyak yang diajukan, obat yag dikonsumsi, keseharian (Lina) gimana, itu baru pertanyaan yang simple," kata dia.
-
Apa yang membuat almarhumah tertekan? 'Pungutan ini sangat memberatkan almarhumah dan keluarga. Faktor ini diduga menjadi pemicu awal almarhumah mengalami tekanan dalam pembelajaran karena tidak menduga akan adanya pungutan-pungutan tersebut dengan nilai sebesar itu,' sambungnya.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Siapa yang merasakan trauma terkait pernikahan? Bukan karena pernikahannya yang tidak berhasil, John merasakan trauma karena melihat pernikahan saudara-saudaranya dan beberapa kerabatnya berakhir dengan kekacauan.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Siapa yang lelah setelah diperiksa? Dilihat dari penampilannya, Tiko yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu nampak sangat lelah.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
"Obat-obatan itu seputar obat lambung, buat asam lambung kaya protezie, ada banyak item-nya. Ada yang dikemut, sirup, ada yang bentuk kapsul. Lebih dari tujuh item, dan sudah diserahkan ke kepolisian semua.Kemarin malam (diminta datang) dicek hape juga. Besok atau lusa dihubungi lagi untuk diminta keterangan," ia melanjutkan.
Teddy mengaku lelah dengan proses hukum yang dilalui. Terlebih, hal ini menyita waktunya untuk mengurus anak perempuannya hasil pernikahan dengan almarhum Lina yang masih bayi. Meski begitu, ia siap kooperatif dan mematuhi pemanggilan penyidik.
Diharapkannya, semua penyebab meninggalnya Lina cepat terungkap dan tak lagi simpang siur. "Iya (lelah). cuman kita harus kooperatif, biar (penyebab kematian Lina) gak jadi teka teki," ucap dia.
Proses pemanggilan terhadap Teddy ini merupakan tindak lanjut dari dugaan kejanggalan kematian Lina yang dilaporkan Rizky Febian. Sudah ada beberapa tindakan dari polisi sebelum penggalian keterangan. Seperti mendatangi rumah Teddy hingga membongkar makam dan mengautopsi jenazah Lina.
Teddy sendiri tidak merasa disudutkan dengan hal ini dan tidak akan menempuh proses hukum. Yang ia harapkan, informasi simpang siur di tengah masyarakat segera selesai.
"Saya tidak merasa dituding," pungkasnya.
Teddy Suami Lina: Saya Gak Punya Ilmu Hitam
Kematian Lina Jubaedah banyak menimbulkan spekulasi dan informasi di tengah masyarakat yang mengusik kenyamanan sang suami, Teddy Pardiana. Di antaranya tudingan adanya kekerasan hingga ilmu hitam yang dikuasainya.
Teddy menjelaskan bahwa semua kabar itu tidak benar. Sebab kepergian Lina karena penyakit yang diderita. Maka dari itu, ia meminta semua pihak fokus pada keterangan polisi.
"Ilmu hitam saya gak punya, Itu cuma hoaks. (kabar) Itu kan dari mantan istri (saya). Sebenarnya yang jadi masalah sekarang intinya sakit terus apa penyebabnya (masih diselidiki pihak kepolisian)," kata dia di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (10/1/2020).
"Gak ada hubungan sama ilmu hitam, yang lainnya jadi suudzon buruk sangka jadi gosip," ucap dia lagi.
Sebisa mungkin ia membantah tudingan sekaligus menjaga psikologisnya tidak terganggu. Untuk itu, ia akan tetap kooperatif kepada pihak kepolisian agar semua bisa jelas, termasuk mengenai dugaan terkait memar di sekujur tubuh Lina sebelum meninggal dunia.
Karena penyakit yang diderita, Lina rutin mengonsumsi obat-obatan dan dibekam. Sebelum meninggal, sekira tanggal 31 Desember 2019 Lina dibekam saat liburan di Kabupaten Garut.
"Sekitaran tanggal 31-nya, lah. Dari dulu, almarhumah memang sering dibekam, dan itu bikin sehat. Dia sendiri yang bawa alat bekamnya," imbuhnya.
"Kita lihat saja hasil forensik dan keterangan dokter, jangan dilihat dari bekas bekamnya," ujar Teddy, menampik dugaan memar bekas bekam di punggung jenazah Lina.
Sejauh ini, sudah dua kali ia memenuhi pemanggilan dari penyidik dari Satreskrim Polrestabes Bandung, yakni pada Kamis (9/1/2020) dan Jumat (10/1/2020). Polisi pun sudah mengautopsi jenazah Lina Jubaedah.
"Saya ingin semuanya cepat beres. Supaya di luar enggak ada gosip, berita simpang siur, dan jadi teka-teki," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaVenna Melinda kembali mengajukan gugatan cerai terhadap aktor Ferry Irawan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan setelah sebelumnya gagal bercerai.
Baca SelengkapnyaKorban menderita luka bakar 90 persen dan akhirnya meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaDia bercerita, sudah terpisah dengan sang anaknya, sejak anaknya berusia 2 tahun.
Baca SelengkapnyaDia bercerita, sudah terpisah dengan sejak sang anaknya berusia 2 tahun.
Baca SelengkapnyaSidang Cerai Venna Melinda dan Ferry Irawan digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku pun kini dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaGema Ayu Sonia (32) terus berjuang memperoleh keadilan agar berkumpul lagi dengan putrinya SS (6). Mereka sudah berbulan-bulan tak diberi izin untuk bertemu.
Baca SelengkapnyaTata dibantarkan karena mengalami kondisi kesehatan. Dia sedang hamil usia empat bulan.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca Selengkapnya