Tepergok Congkel Rumah Warga saat Sahur, Maling Tewas Dihajar Massa
Merdeka.com - Nekat melakukan pencurian di sebuah rumah, AN (40), tewas dihajar massa. Pelaku berusaha mencongkel jendela rumah warga di Desa Q1 Tambah Asri, Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Selasa (4/4) waktu sahur.
Aksinya dipergoki pemilik rumah karena curiga mendengar suara mencurigakan. Pelaku pun kabur dan dikejar warga hingga tertangkap di kebun sawit tak jauh dari belakang rumah korban.
Banyaknya orang berkerumun membuat emosi warga tak bisa dibendung. Alhasil pelaku dihajar massa dan diseret ke jalan desa. Pelaku pun tewas di tempat.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Mengapa kejahatan massal terjadi? Bukti adanya kekejaman di dunia tidak secara langsung membuktikan bahwa manusia jahat secara inheren. Sebaliknya, psikologi sosial sering kali mengabaikan konteks sosial yang lebih luas. Menurut para peneliti, sifat otoritarian yang menghasilkan kekejaman massal biasanya muncul dalam masyarakat yang kompleks.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
"Pelaku diduga mau maling dengan mencongkel jendela rumah korban. Tapi ketahuan dan digebuki massa," ungkap Kasatreskrim Polres Musi RawasMuhammad Indra Prameswara.
Dia mengatakan, petugas tiba di TKP setelah pelaku terkapar di jalanan lalu dibawa ke rumah sakit. Pelaku tewas di lokasi kejadian dan keluarga telah membawa jenazah dan menolak dilakukan autopsi.
"Sejauh ini tidak ada permasalahan dari keluarga korban, mereka membuat surat pernyataan menolak untuk mengautopsi jenazah," ujarnya.
Polisi mengimbau masyarakat dapat menahan diri saat memergoki maling. Sebaiknya tidak main hakim sendiri dan menyerahkan ke polisi.
"Terlebih di bulan Ramadan, lebih bisa menahan diri. Warga akan menanggung konsekuensinya jika main hakim sendiri dan diperkarakan pihak yang dirugikan," tegasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDua maling sepeda motor di Talang Betutu, Palembang, harus membayar mahal perbuatan mereka. Mereka diamuk massa, bahkan seorang di antaranya tewas.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan barang bukti satu unit motor Honda Beat dengan nomor polisi B 5972 FPG milik korban.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang residivis atas kasus pencurian.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaPolisi yang menerima laporan segera datang ke lokasi meredam massa dan melakukan evakuasi terhadap korban ke RSUD Kayen.
Baca Selengkapnya