Teror bom Candi Borobudur & misteri sosok Mohammad Jawad
Merdeka.com - 21 Januari 1985, menjadi catatan kelam dalam sejarah Indonesia. Candi Borobudur dibom oleh sekelompok orang. Hasil penyelidikan polisi menyatakan otak peristiwa pengeboman bernama Ibrahim alias Mohammad Jawad.
Walaupun begitu, sosok Mohammad Jawad, otak peristiwa peledakan 9 stupa Borobudur ini belum pernah ditemukan polisi.
Pengeboman bangunan peninggalan sejarah dari zaman Dinasti Syailendra ini menjadi peristiwa terorisme kedua yang menimpa Indonesia setelah pembajakan pesawat Garuda DC 9 Woyla oleh anggota Komando Jihad pada 1981.
-
Dimana lokasi situs bersejarah Candi Borobudur? Candi Borobudur, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, adalah candi Buddha terbesar di dunia dan dibangun pada abad ke-9 selama masa dinasti Syailendra.
-
Kapan Candi Borobudur dibangun? Menurut catatan sejarah, Candi Borobudur dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Syailendra yang dipimpin oleh Raja Samaratung.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Hotel Wijaya II? Tanggal 22 Januari 2001, Kosektor 1 dibantu satu kompi pasukan Batalyon Gabungan dikerahkan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang bertahan di Hotel Wijaya II. Pasukan Gabungan itu merupakan pasukan elite TNI Kopassus, Kopasgat dan Marinir.
-
Di mana 'Candi Borobudur' berada? Candi Borobudur di Jawa Tengah adalah monumen Buddha terbesar di dunia.
-
Dimana letak candi Borobudur? Candi ini terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah sekaligus religi favorit di Indonesia.
-
Dimana Borobudur terletak? Salah satu destinasi yang memikat adalah Candi Borobudur, sebuah keajaiban arsitektur Buddha yang terletak dekat Magelang.
Liputan6.com mengutip dari Harian Kompas, 22 Januari 1985, beberapa ledakan dahsyat menghancurkan sembilan stupa pada candi yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah tersebut.
Polisi menangkap dua bersaudara Abdulkadir bin Ali Alhabsyi dan Husein bin Ali Alhabsyi yang dituding sebagai pelaku peledakan tersebut.
Dalam persidangan keduanya, jaksa menuduh tindakan pengeboman Candi Borobudur sebagai aksi balas dendam terhadap peristiwa Tanjung Priok pada 12 September 1984, yang menewaskan puluhan orang. Dalam peristiwa Tanjung Priok masyarakat memprotes aparat yang memasuki masjid tanpa membuka sepatu.
Menurut pengakuan Abdulkadir, Mohammad Jawad adalah orang yang merakit bom yang diledakan di Borobudur itu. Bahan bom terbuat dari trinitrotoluena (TNT) tipe batangan PE 808/ tipe produksi Dahana. Tiap bom rakitan terdiri dari dua batang dinamit yang dipilin selotip.
Di persidangan, Abdulkadir juga membenarkan motivasi peledakan itu sebagai ungkapan ketidakpuasannya atas peristiwa tragedi Tanjung Priok tersebut. Namun belakangan, keterangan itu diragukan. Karena sosok Mohammad Jawad tak pernah ditemukan polisi.
Berdasarkan pengakuan Abdulkadir, dia mengaku dia tidak mengetahui rencana pengeboman tersebut.
Dia dan ketiga kawan lain pada awalnya hanya sekadar diajak oleh Jawad untuk berkunjung ke Candi Borobudur sebelum kemudian dibujuk untuk mengebom candi nusantara bersejarah tersebut.
Di akhir persidangan Abdulkadir divonis oleh Pengadilan Negeri Malang dengan hukuman penjara 20 tahun setelah terbukti sebagai pelaku peledakan itu. Sementara, kakaknya, Husein bin Ali Alhabsyi dihukum penjara seumur hidup di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Lowokwaru, Malang.
Abdulkadir bin Ali Alhabsyi memperoleh remisi Presiden RI setelah menjalani hukuman 10 tahun, dan Husein bin Ali Alhabsyi kemudian mendapat grasi dari Presiden BJ Habibie pada 23 Maret 1999.
Husein sampai sekarang menolak tuduhan atas keterlibatannya dalam peledakan Borobudur dan menuding Mohammad Jawad sebagai dalang peristiwa tersebut.
Lama setelah peristiwa bom Borobudur, Ibrahim alias Mohammad Jawad belum juga dapat ditemukan dan ditangkap oleh Kepolisian Indonesia.
Kepada Majalah Tempo, Husein Alhansyi membantah kalau sosok Mohammad Jawad fiktif. Dia adalah sosok nyata, dan dianggap mempunyai keilmuwan yang cukup baik.
Jawad bahkan pernah datang ke majelis taklim yang dipimpin Husein di Kota Malang.
Menurut Husein, Jawad kerap datang sebagai ustaz dan memberikan ceramah tentang berbagai hal di situ, termasuk tentang Tragedi Tanjung Priok tanggal 12 September 1984.
Jawad alias Ibrahim menurut Husein sangat pandai berbicara dan mampu memengaruhi anak-anak muda, termasuk adiknya, Abdulkadir yang kemudian menjadi pelaku peledakan Candi Borobudur ini.
Namun Mohammad Jawad tak pernah tertangkap hingga kini. Sosoknya tetap misterius walau kasus ini hampir dilupakan orang.
Sumber: Liputan6.com, Harian Kompas, Majalah Tempo.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah foto AI memperlihatkan penampakan proses pemugaran Candi Borobudur.
Baca SelengkapnyaCandi Borobudur menjadi salah satu tempat ikonik di Indonesia. Candi bercorak Buddha ini ternyata sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca Selengkapnya5 Agustus menandai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaSimak destinasi wisata candi paling eksotis di Indonesia berikut ini. Wajib dikunjungi saat liburan bareng keluarga.
Baca SelengkapnyaPotret Candi Borobudur sebelum dipugar beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaCandi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
Baca SelengkapnyaPDI sempat pecah jadi dua, antara Kubu Soejadi dan Kubu Megawati.
Baca SelengkapnyaAda peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca Selengkapnya