Tim SAR Hentikan Pencarian 7 ABK KM Liberty I yang Hilang di Laut Bali
Merdeka.com - Pencarian tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Liberty l yang masih hilang di Perairan Utara Bali dihentikan oleh Tim Gabungan SAR atau Basarnas Bali, pada Minggu (31/10) siang pukul 14.00 Wita.
Penghentian operasi pencarian dan pertolongan ini sesuai Undang-undang Nomor 29, Tahun 2014 Pasal 34 yaitu tentang jangka waktu pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan selama tujuh hari.
Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengungkapkan, upaya pencarian dan pertolongan yang telah dilaksanakan oleh Tim SAR Gabungan telah mengcover semua area pencarian mulai dari perairan Kepulauan Sapaken Madura, Jawa Timur, menuju utara Bali dan bergeser ke arah barat daya hingga ke Perairan Jawa.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Bagaimana Satgas BAKTI mengatasi kendala di Papua? Sementara itu, terdapat 297 lokasi lainnya yang masih dalam tahap pembangunan karena menghadapi kendala masalah keamanan di wilayah Papua.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Siapa yang memimpin operasi Sabang Merauke? Ternyata, kondisi tersebut merupakan operasi bersandi Sabang Merauke yang dipimpin oleh Mayor Boyke Nainggolan.
Selain itu, dalam upayanya selama sepekan ini, Tim SAR Gabungan telah mengerahkan 3 KRI yaitu KRI Singa-651, KRI Terapang-684, KRI Pandrong-801. Sebelumnya Basarnas juga mengerahkan KN SAR Arjuna 229 dan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) yang melakukan pencarian sejak awal dilaporkannya kejadian tersebut. Upaya pencarian juga dibantu satu unit speed boat milik Polairud Polres Buleleng.
"Semua area pencarian sesuai dengan aplikasi Sarmap Basarnas telah disisir oleh Tim SAR Gabungan, namun hingga hari ke tujuh ini pencarian belum juga membuahkan hasil," kata Darmada, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/10).
"Penghentian pencarian yang dilakukan oleh Basarnas ini, adalah penghentian pengerahan alut secara menyeluruh. Namun tetap dilakukan pemantauan dan koordinasi terhadap stakeholder dan kapal-kapal yang melintas di alur pelayaran tersebut dengan harapan nantinya ada kapal yang menemukan keberadaan korban," imbuhnya.
Dia juga tidak dapat menampik bahwa upaya pencarian masih bisa dibuka kembali apabila terdapat informasi baru atau tandan-tanda mengenai indikasi ditemukannya korban.
"Untuk selanjutnya dan ke depannya Basarnas Bali akan tetap memonitoring dan bekerjsama dengan stasiun radio pantai, baik yang berada di Kepulauan Madura, Jawa Timur dan NTB agar melaporkan apabila ada menemukan satu atau dua korban," ujarnya.
"Dengan pertimbangan SAR yang matang efektif dan efisien serta sumber daya yang ada, pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang telah dilaksanakan selama tujuh hari kami hentikan dan kami lanjutkan dengan pemantauan," ujar Darmada.
Sebelumnya diberitakan KM Liberty 1 tenggelam setelah dihantam badai di perairan utara Bali. Terdapat 15 orang ABK menjadi korban pada kejadian tersebut. Tujuh orang dinyatakan selamat, satu meninggal dunia dan tujuh lainnya masih hilang.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya