TNI AL bakal eksekusi kapal nelayan asing di wilayah timur
Merdeka.com - Kepala Satuan Angkatan Laut (Kasal) TNI Jenderal Marsetio mengaku akan tetap melanjutkan operasi penenggelaman kapal nelayan asing pencuri ikan di perairan Indonesia. Jika kemarin sudah melakukan operasi di perairan wilayah barat Indonesia, menurutnya TNI AL dalam waktu dekat akan beroperasi di perairan wilayah timur.
"Jadi barat sudah, besok timur," kata Marsetio kepada merdeka.com, di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, Selasa (12/9).
Namun Marsetio enggan menjelaskan lebih rinci soal lokasi operasi selanjutnya itu. "Tinggal nunggu sementara waktu ya, tunggu saja nanti."
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Di mana operasi TNI AL berlangsung? Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada III TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Siaga Tempur Laut di perairan Papua dan Maluku yang melibatkan sejumlah kapal perang dan pasukan dari Korps Marinir serta Komando Pasukan Katak (Kopaska).
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa yang menyerang kapal di Teluk Aden? Serangan Houthi menargetkan sebuah kapal komersial yang berlayar melalui Teluk Aden.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
Operasi pasukan pengeksekusi kapal nelayan asing itu akan terus dilakukan selama Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mencabut perintah kepada pasukan TNI AL. Menurut Marsetio, operasi ini akan tetap berjalan untuk membuat maling-maling ikan itu kapok wira-wiri di perairan Indonesia.
"Yang penting biar ada efek jera," ujar jenderal bintang empat ini.
Sebelumnya, Jumat (5/12), TNI AL dan kapal-kapal perangnya sudah menghancurkan 3 kapal Vietnam di sekitar wilayah barat, Perairan Anambas, Kepulauan Riau. Kapal-kapal Vietnam itu diketahui memang sudah lama beroperasi di perairan Indonesia dan mencuri ikan.
Secara yuridis, penenggelaman kapal yang sedang dalam proses hukum sesuai dengan UU Perikanan No 45 tahun 2009 Pasal 76, yang menyatakan bahwa benda atau alat yang digunakan dalam menghasilkan dari tindak pidana perikanan dapat dirampas atau dimusnahkan setelah mendapat persetujuan pengadilan negeri.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaSelain penembakan rudal Exocet, juga dilaksanakan penembakan roket RM 70 Grad Marinir TNI dari atas geladak KRI Teluk Amboina (KRI ABN-503).
Baca SelengkapnyaDoni tidak merinci sampai kapan operasi itu berlangsung, begitu pula dengan detail pasukan dan alutsista yang dikerahkan.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di pos security terminal penumpang Pelabuhan Tenau.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca Selengkapnya