Tolak revisi UU KPK, aktivis buat gerakan Yogya Gumregah
Merdeka.com - Puluhan aktivis anti korupsi dan mahasiswa di Yogyakarta menggelar aksi penolakan terhadap rencana revisi Undang-undang KPK di Malioboro, Selasa (16/2). Mereka menamai gerakan penolakan tersebut sebagai gerakan Yogya Gumregah.
Dalam aksi tersebut mereka berorasi dan melakukan aksi teatrikal yang merupakan simbol penolakan terhadap revisi uu KPK. Salah seorang peserta melumuri tubuhnya dengan cat dan membaca puisi.
Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (Pukat) UGM yang juga koordinator aksi, Fariz Fahrian menjelaskan penolakan revisi ini dilakukan karena dinilai sebagai pintu masuk pelemahan KPK.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi desak DPR selesaikan UU Perampasan Aset? 'Menurut saya, UU perampasan aset tindak pidana ini penting segera di selesaikan. Karena ini adalah sebuah mekanisme untuk pengembalian kerugian negara dan memberikan efek jera,'
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Yang diincar adalah memangkas kewenangan KPK. Kenapa? Karena keberadaan KPK saat ini terbukti mengganggu DPR yang selalu tertangkap KPK," katanya di sela-sela aksi.
Dari informasi yang didapatkannya, ada empat poin yang akan dipangkas dari kewenangan KPK. Pertama terkait penyadapan, kedua keberadaan penyidik independen, ketiga dimunculkannya dewan pengawas dan keempat terkait SP3.
"Ini revisi jadi terlihat bukan untuk menguatkan KPK, tapi justru untuk melemahkan. Kalau tidak ada penyidik independen, hanya dari kepolisian maka ini akan menjadi pertanyaan, bagaimana kalau nanti kasusnya menyangkut pejabat polisi?" ujarnya.
Dari catatannya sedikitnya sudah 18 draf perubahan uu KPK di tangan DPR. Sayangnya, dari draf tersebut tidak ada naskah akademik yang seharusnya menjadi persyaratan untuk revisi uu.
"Amanat undang-undang harus ada naskah akademik, ini menunjukkan jika benar ada kajian akademis. Kalau yang terlihat saat ini adalah kepentingan DPR," pungkasnya.
Mereka pun mendesak Presiden Jokowi untuk menyatakan tidak setuju dengan rencana revisi tersebut. "Kami mendesak presiden Jokowi untuk menolak rencana revisi ini," tandasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi bertajuk "Jogja Memanggil" ini membawa sejumlah tuntutan di antaranya penolakan pada revisi RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk bergerak melanjutkan gerakan kawal putusan MK.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Pilkada dinilai menguntungkan individu atau kelompok tertentu sehingga dianggap merupakan bentuk korupsi kebijakan.
Baca SelengkapnyaKomika menolak revisi Undang-Undang Pilkada yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Baca SelengkapnyaDewan Guru Besar UI menilai revisi UU Pilkada dapat menimbulkan sengketa antarlembaga tinggi, seperti MK versus DPR, yang akan merusak kehidupan bernegara.
Baca SelengkapnyaPKS tegas menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaAktivis, mahasiswa, hingga publik figure melakukan aksi unjuk rasa menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di Gedung DPR-MPR Jakarta, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaPeringatan darurat dengan gambar burung garuda berlatar biru menggema di media sosial. Gambar tersebut juga membanjir berbagai lini masa.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaPDIP tak terima Rocky Gerung mengkritik Jokowi dengan kata kasar.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca Selengkapnya