Tradisi Barikan, Upaya Warga Sumbercangkring Kediri Bangkitkan Sejarah Satu Muharram
Merdeka.com - Warga Desa Sumbercangkring, Kediri, Jawa Timur, mengadakan tradisi barik'an. Selain menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah, tradisi itu juga untuk melestarikan yang sudah ada sejak 1 Muharam 1325 hijriah atau 1907 masehi.
Tradisi barik’an dilaksanakan warga Desa Sumbercangkring dan santri Pesantren Pari Ulu di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Mereka mengarak arakan tumpeng lengkap.
Tradisi barik'an merupakan bentuk syukur warga sekaligus menjadi upaya membangkitkan kembali sejarah masa lampau agar terus dilestarikan.
-
Apa saja yang diarak di pawai takbiran Cirebon? Dalam kanal Youtueb Maulana 96, karakter yang umum digunakan warga Losari dalam acara arak-arakan malam takbiran adalah karakter hewan besar seperti macam putih, gajah hingga burungLalu ada juga berbentuk kendaraan seperti sepeda, mobil termasuk bangunan ka’bah sebagai kiblatnya umat Islam.
-
Bagaimana Ngarak Panganten di Bekasi? Adapun Ngarak Panganten diawali dengan pelepasan kedua mempelai oleh kedua orang tuanya. Kemudian keduanya disambut oleh para penari dan pemandu acara (Mang Lengser) untuk diantar menuju kuda. Kampung yang dituju tak hanya tempat keduanya melangsungkan prosesi, melainkan juga sampai ke kampung tetangga dengan dipandu oleh Mang Lengser di depan rombongan, lalu diikuti para penari.Tak lupa, pemusik gamelan ajeng maupun tanjidor juga ikut mengiringi arak-arakan tersebut di paling belakang.
-
Apa itu tradisi Barikan di Pati? Tradisi Barikan dilestarikan oleh masyarakat Pati, Jawa Tengah. Tradisi ini meliputi acara kenduri bersama.
-
Kenapa Ngarak Panganten di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa itu Ngarak Panganten? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.
-
Bagaimana cara warga Banjarnegara sambut Ramadan dengan grebeg gunungan? Berbagai gunungan berisi buah-buahan, sayur mayur, serta palawija diarak keliling pusat Kota Banjarnegara.
"Usai arak-arakan warga menggelar doa bersama di tanah yang konon percaya menjadi cikal bakal Desa Sumbercangkring yang merupakan pemekaran dari Desa Wonojoyo. Di tanah ini tumpeng kemudian disantap bersama oleh warga sebagai bentuk rasa syukur," kata pengasuh Ponpes Pari Ulu KH. Mustain Anshori.
Desa sumbercangkring memiliki tiga dusun. Dusun Sumbercangkring, Sumberagung dan Babadan. Konon nama-nama dusun itu lahir karena banyak sumber mata air di kawasan ini.
Selain itu, di Desa Sumbercangkring juga banyak ditemukan situs era Kerajaan Kediri pada abad 10-11. Situs itu kini tersimpan di Museum Bhagawanta Bari area Pemkab Kediri, Jalan Soekarno Hatta Katang Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaTradisi mengarak perahu dan pembagian hasil bumi dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW sudah dilakukan sejak tahun 1939.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaAda banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca SelengkapnyaTak sekedar menyambut Tahun Baru Islam, tradisi Malam 1 Suro ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang sudah mengakar di masyarakat.
Baca SelengkapnyaTabuik diambil dari bahasa Arab Melayu yang artinya keranda yang dihiasi bunga-bunga dan kain warna-warni dan dibawa secara arak-arakan keliling kampung.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMemperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, hampir di seluruh desa di Banyuwangi menggelar tradisi endhog-endhogan.
Baca SelengkapnyaRatusan warga setempat menggelar kenduri desa dengan menghadirkan 9 jenis tumpeng.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.
Baca SelengkapnyaSyekh Maulana Ibrahim Maghribi merupakan pejuang dan penyebar agama Islam di kawasan Gunung Merbabu.
Baca Selengkapnya