Tradisi Belis, budaya 'mencekik leher' warga NTT
Merdeka.com - Memberi belis atau mas kawin berupa gading gajah adalah hal lumrah di kalangan masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya di Flores. Pemberian belis menjadi istimewa dan terlihat elit lantaran harganya mahal karena belis berupa gading gajah ini amat jarang ditemukan di NTT. Meski tergolong memeras kocek, tapi mereka beranggapan hal ini mampu melejitkan pamor dan status sosial di mata warga.
"Di NTT mana ada gajah, mau cari di mana gajah. Menurut cerita dahulu orang portugal menukar hasil bumi dengan gading. Gading itu lah yang menjadi spesial di sini," kata Thomas asal Flores kepada merdeka.com, Sabtu (22/2).
Thomas menambahkan kini belis berupa gading gajah nyaris tidak ada lagi orang membelinya. Kebanyakan belis diberikan kepada calon mempelai pria kepada wanita merupakan warisan.
-
Tradisi apa yang digunakan warga Osing untuk cari jodoh? Masyarakat suku Osing di Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki tradisi unik untuk mencari jodoh yakni Tradisi Gredoan.
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi kawin tangkap di Sumba Barat Daya? Pelaksanaan kawin tangkap merupakan perkawinan yang terjadi tanpa persetujuan salah satu pihak.
-
Apa makna tradisi kawin tangkap di Sumba Barat Daya? Tradisi kawin tangkap memiliki makna dalam mengangkat derajat atau untuk menghilangkan rasa malu kepada keluarga laki-laki.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Bagaimana tradisi lamaran berkembang? Sekitar tahun 1930-an, prosesi laki-laki melamar kekasihnya banyak dilakukan oleh masyarakat Eropa yang kemudian berkembang ke daerah lain.
-
Tradisi unik apa yang ada di Palembang? Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang unik dalam menyambut datangnya Idulfitri. Seperti halnya di Bumi Andalas atau Palembang yang memiliki tradisi bernama rumpak-rumpakan.
"Saya 4 tahun lalu beli belis harga Rp 40 juta itu hanya kecil. Kalau yang besar bisa Rp 150 juta. Beli Rp 40 juta hasil tawar dengan keluarga calon istri dulu," kata warga asli Larantuka, Nando.
Nando mengucap syukur karena sang istri tidak memberatkan keluarganya. Apalagi pekerjaan Nando hanya seorang sopir sewaan.
"Biayanya berat, saya habis beratus-ratus juta bawa 1 kambing juga dan 1 babi belum makanan-makanan lainnya," kenang dia.
Belis yang diserahkan ke istrinya yang orang Lembata pun, didapat dari kakak perempuannya.
"Kakak saya jual belis Rp 40 juta itu dicicil. Sekarang semua belis berputar saja jual belinya," tanda dia.
Sekali lagi dia bercerita mengenai beratnya harga belis bagi warga NTT yang sebagian besar masih bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan sampai-sampai banyak orang mengadu nasib ke luar negeri sebagai TKI jika dia atau sanak saudaranya hendak menikah.
"Berat! Tapi mau gimana itu tradisi. Ada tetangga saya minta 7 belis (gading), itu ada, karena ibunya dulu dapat 7 jadi dia harus dapat 7," sambung Nando.
Oleh karena itu, kini sebagian laki-laki yang keberatan dengan penyerahan belis punya taktik khusus biar tetap bisa menikahi perempuan idaman mereka. Tetapi cara itu sepertinya kurang patut dilakukan lantaran menabrak norma kesusilaan.
"Sekarang banyak laki-laki yang buat wanitanya hamil dulu jadi harga belis turun dan dia bisa menikah," ucap rekan nando, Thomas.
Meskipun amat berat biaya belis, tapi sepanjang sejarah tidak ada aksi curi mencuri belis.
"Belis tidak bisa dicuri uang bisa, kalau ada curi belis itu akan kembali lagi dengan sendiri oleh yang mengambil. Itu benda keramat," tutur Nando.
Bicara mengenai belis, beberapa kali Nando mengelus dada dan sesekali menunduk. Memang tradisi penyerahan belis tidak bisa dihindarkan olehnya. Tetapi keharusan menyerahkan belis tak disangkal membuat Nando pusing. Dia sampai harus berutang hingga meminta uang kepada orang tua serta menabung jika dia serius ingin menikahi tambatan hatinya. Kebudayaan belis justru ancaman di tengah perekonomian warga NTT makin menghimpit.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses cari jodoh ini hanya dilakukan pada bulan khusus
Baca SelengkapnyaKedua kuda yang membawa pasangan pengantin biasanya akan mengikuti irama musik tanjidor atau gamelan ajeng yang khas.
Baca SelengkapnyaTradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaKampung di Bojonegoro punya tradisi unik yaitu wanita melamar pria lebih dulu sebelum menikah.
Baca SelengkapnyaSang pria ternyata sudah mempersiapkan momen untuk melamar kekasihnya di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sebagai simbol penghormatan serta media untuk mempererat silaturahmi antar keluarga mempelai.
Baca SelengkapnyaTradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.
Baca SelengkapnyaMomen pria bule nikah dengan wanita Sunda ini viral, pakai beskap hingga kebaya.
Baca SelengkapnyaMandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Baca SelengkapnyaWanita di Sumba Barat Daya menjadi korban tradisi kawin tangkap.
Baca SelengkapnyaTradisi kawin tangkap merupakan perkawinan yang dilakukan dengan cara menangkap perempuan dengan paksa untuk dikawinkan dengan seorang pria yang tidak dicintai.
Baca SelengkapnyaPotret Kakak Ipar Mahalini, Nindy Priscilia yang Tampil Cantik Pakai Kebaya Bali saat Prosesi Adat
Baca Selengkapnya