Tuntut Honor, Penjaga Tutup Sekolah di Jayapura
Merdeka.com - Sejumlah siswa sudah sebulan tidak bisa belajar di SMP Satu Atap (Satap) Kanda, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura, Papua. Pintu sekolah dipalang penjaganya yang menuntut pembayaran honor.
Aksi pemalangan ini menjadi viral di media sosial (medsos). Langkah sang penjaga sekolah menuai komentar pro dan kontra dari netizen.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay membenarkan adanya pemalangan itu. Dia menyatakan tindakan itu dilakukan penjaga sekolah.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Mengapa SMPN 5 Bandung digunakan sebagai penjara? Tekanan yang kuat terhadap rakyat Indonesia dan penjajah Belanda, membuat bangsa Eropa kalah. Mereka banyak dipersekusi oleh tentara Jepang, termasuk dipenjarakan. Bangunan SMPN 5 ini menjadi salah satu lokasi penjara bagi bangsa Eropa Belanda yang terjebak di Indonesia.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
"Pemalangan di (SMP) Kanda seperti begini, itu ada penjaga sekolah yang jarang datang ke sekolah dan dia sebenarnya juga tidak ada (memiliki) SK sebagai penjaga sekolah. Karena itu, pihak sekolah tidak berani membayar atau memberikan honor kepada dia (penjaga sekolah)," kata Ted Mokay, Selasa (9/11).
Ia melanjutkan, SK penjaga sekolah sebagai pegawai tidak tetap (PTT) dikeluarkan setiap tahun. Si penjaga itu tidak lagi mendapatkan SK itu.
Selain itu, kata Ted Mokay, SMP Satap Kanda merupakan sekolah kecil. Kepala sekolah menyatakan anggaran mereka terbatas, sehingga tidak bisa membayar sang penjaga.
"Kemudian dana BOS untuk sekolah itu belum cair, maka pihak sekolah atau kepala sekolah belum bisa membayar honor penjaga sekolah tersebut. Kitong mo bilang penjaga sekolah, tapi dia tidak ada SK-nya juga," sambungnya.
Setiap kali datang ke sekolah, penjaga sekolah ini tetap minta dibayar. Dia pun sudah berulang kali melakukan aksi pemalangan di sekolah itu.
"Kalau dikasih uang, nanti dia buka. Tapi kalau tidak dikasih, nanti dia palang lagi," katanya.
Ted mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah. Dia meminta mereka untuk melaporkan persoalan itu ke pihak kepolisian.
"Saya sudah bilang ke kepala sekolah untuk lapor polisi saja. Kalau memang begitu terus, biar dia juga sekalian dikasih pengertian. Kalau tidak ada SK, maka tidak bisa dibayar. Jika mau dibayar honornya, tidak ada SK, ya itu salah. Itulah persoalan yang terjadi di (SMP) Kanda," sebutnya. (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca Selengkapnyaselain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaPara guru, siswa, hingga wali murid tak kuasa menahan haru bahagia saat SMK Prapanca 2 Surabaya kembali dibuka.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaPenutupan SD Inpres Pajjaiang dilakukan hingga tiga hari karena menunggu hasil perundingan antar ahli waris.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca Selengkapnyasiswi yang bongkar praktik pungli mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaPungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar.
Baca SelengkapnyaPungutan infaq untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah.
Baca Selengkapnya