Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Unsyiah Ciptakan Hand Sanitizer Berbahan Baku Alami untuk Warga Aceh

Unsyiah Ciptakan Hand Sanitizer Berbahan Baku Alami untuk Warga Aceh Hand Sanitizer buatan Unsyah Aceh. ©2020 Merdeka.com/Afif

Merdeka.com - Hand sanitizer dan masker menjadi barang langka di pasaran sejak wabah virus Corona terjadi di Indonesia. Kalau pun tersedia, harganya melambung tinggi dan sangat sulit didapatkan.

Mengatasi kelangkaan hand sanitizer yang sangat dibutuhkan sekarang, Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melakukan inovasi dengan memproduksi hand sanitizer bernama U-Hansa.

Inovasi ini tentu sedikit membantu ketersediaan hand sanitizer, setidaknya di kawasan Kota Banda Aceh. Apa lagi U-Hansa itu sudah diuji laboratorium di Fakultas Kedokteran Unsyiah dan layak dipergunakan.

Orang lain juga bertanya?

Kepala ARC Unsyiah Dr. Syaifullah, ST, M.Eng mengatakan, inovasi ini adalah untuk mengatasi kelangkaan hand sanitizer di pasaran terkait wabah virus Corona. Sebenarnya sejak 2018 ARC Unsyiah sudah melakukan riset terkait produk hand sanitizer berbasis minyak atsiri nilam. Awalnya produk hand sanitizer U-Hansa diproduksi untuk keperluan internal Unsyiah.

"Tapi karena permintaan yang begitu tinggi dari masyarakat, dan kelangkaan produk di pasaran, maka akhirnya diproduksi lebih banyak agar dapat membantu kebutuhan masyarakat terhadap hand sanitizer," kata Syaifullah, Selasa (17/3).

Syaifullah juga menjelaskan, U-Hansa diproduksi dengan merujuk pada formulasi yang dikeluarkan oleh WHO yaitu hand sanitizer berbasis etanol, peroksida, gliserin dan air. Lalu ARC Unsyiah melakukan sentuhan inovasi yaitu dengan menambahkan lagi esensial oil minyak nilam.

"Minyak nilam yang ditambahkan ini, merupakan hasil fraksinasi vakum yang kaya akan komponen komponen organik alami untuk anti kuman anti-virus pelembap kulit dan lain-lain," terangnya.

Produk hand sanitizer U-Hansa diproduksi oleh tim peneliti dan produksi dari ARC dengan koordinasi langsung pada dirinya. Adapun peneliti Unsyiah lainnya yang terlibat adalah Prof. Rina, Dr. Khairan, Nadia, MSc, Zaira Munanda, MT, Sabrina Khairunnisa, ST Khalid, ST, Mulia, ST, Friesca, M.Sc dan lainnya. Tim ini berkoordinasi dengan Wakil Rektor 1 Unsyiah Prof. Dr. Marwan dan Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir.

Secara kualitas, produk hand sanitizer U-Hansa telah diuji pada Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unsyiah dan menunjukkan aktivitas daya hambat bakteri/ kuman yang sangat baik. Selain itu, U-Hansa juga memberikan rasa lembap pada kulit dan memiliki aroma yang disukai dan relatif tahan lama yaitu kombinasi lemon dan Nilam.

Produk U-Hansa terdiri dari 3 kemasan, yaitu Spray 60 mL (travel friendly). Pet spray 100 mL (bentuk spray besar, diperuntukkan untuk menyemprot kasur, kursi, baju dan lainnya. Lalu Pump 500 mL yang mudah diletakkan di kantor, ruangan, rumah dan lainnya.

"ARC Unsyiah berkeinginan untuk memproduksi hand sanitizer lebih banyak dalam kemasan kecil dan bisa dibagikan gratis kepada masyarakat, semoga kita bisa mendapatkan pendanaan untuk ini," ucapnya.

Sampai saat ini sudah 1.500 botol U-Hansa yang dipesan oleh masyarakat dan sudah didistribusikan. ARC akan membuka pemesanan kembali pada hari Jumat (20/03) untuk didistribusikan pada Senin (23/03).

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya
Sempat Rugi Rp70 Juta, Begini Kisah Penjual Olahan Ubi di Kuningan Bangkit Sampai Diminati Konsumen Korea
Sempat Rugi Rp70 Juta, Begini Kisah Penjual Olahan Ubi di Kuningan Bangkit Sampai Diminati Konsumen Korea

Pemilik usaha, Hanayah mengatakan jika penjualan olahan ubi jalar miliknya memang pasang surut. Puncaknya saat wabah Covid-19

Baca Selengkapnya
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
5 Barang Ini Dijual Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri, Ada yang Sampai Rp2,5 Juta
5 Barang Ini Dijual Murah di Indonesia tapi Mahal di Luar Negeri, Ada yang Sampai Rp2,5 Juta

Di salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar

Temuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.

Baca Selengkapnya
Pusat Grosir Sepi, Pemerintah Perketat Penjualan Barang Impor Secara Online
Pusat Grosir Sepi, Pemerintah Perketat Penjualan Barang Impor Secara Online

Pemerintah memperketat pengawasan dan pengendalian barang asal impor.

Baca Selengkapnya
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing

Ada arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ternyata Ini Biang Kerok Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal 400% dari Negara Lain
Terungkap, Ternyata Ini Biang Kerok Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal 400% dari Negara Lain

Presiden Jokowi juga telah memberikan instruksi untuk mencari solusi guna menekan harga obat di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Produk Ramah Lingkungan Harganya Lebih Mahal
Ternyata Ini Alasan Produk Ramah Lingkungan Harganya Lebih Mahal

Produk-produk ramah lingkungan harganya lebih mahal ketimbang produk pabrikan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Cerita Pengusaha Lokal Banyak Produk Indonesia yang 'Dicuri' China, Dijual dengan Harga di Luar Nalar
Cerita Pengusaha Lokal Banyak Produk Indonesia yang 'Dicuri' China, Dijual dengan Harga di Luar Nalar

Produk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.

Baca Selengkapnya