Usai Jatuh dari Pohon Mangga, Wajah Remaja di Sultra Awet Muda
Merdeka.com - Delapan tahun lalu, bocah asal Desa Mataiwoi, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Adi Ardiansyah tak pernah menyangka akan mengalami musibah yang akan memengaruhi masa depannya. Ketika itu, Adi berusia 8 tahun. Dia terjatuh dari atas pohon mangga, saat bermain bersama teman.
Saat terjatuh, bagian perut Adi lebih dulu membentur tanah. Sejak itu, Adi harus menahan sakit hingga hari ini. Perutnya semakin hari semakin membesar, dengan ukuran yang tidak normal. Perubahan ini, membuat bagian tubuh lainnya juga berubah bentuk termasuk pusar dan alat vitalnya.
Tidak hanya itu, Adi tidak mengalami perubahan wajah sejak delapan tahun lalu. Dia tetap berwajah seperti bocah pada umumnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
-
Perubahan apa yang dialami pria tersebut? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
-
Adiksi bikin tubuh jadi gimana? Adiksi sendiri adalah disfungsi kronis dari sistem otak yang melibatkan reward, motivasi, dan memori.
-
Apa saja perubahan yang dialami saat hamil? Kehamilan bisa menjadi saat yang sulit bagi sebagian wanita, tetapi membicarakannya dengan kata-kata yang baik bisa sangat ampuh dan membantu mengubah pola pikir.
-
Kenapa berat badan naik mendadak? Naiknya berat badan secara cepat merupakan salah satu hal yang sering menjadi perhatian. Pada beberapa kasus, naiknya berat badan dengan cepat ini mungkin cukup normal, namun dalam beberapa kondisi, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu yang muncul.
-
Kenapa pankreas jadi lebih berat? Secara logika makanan tinggi lemak seperti daging merah membuat kinerja organ-organ tubuh menjadi lebih berat, bila melihat fungsinya pankreas itu menciptakan enzim. Kalau kinerjanya jadi lebih berat artinya bisa menyebabkan masalah, dan bisa sudah ada masalah daging-daging itu sulit tuntas dicerna, akhirnya ada peradangan kronis, lalu jadi polip, dan berujung kanker.
-
Mengapa perut kembung bisa terasa membesar? Perut kembung terjadi ketika cairan atau gas menumpuk di dalam perut, yang dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman dan kenyang yang berlebihan.
Tinggi badannya pun masih seperti anak usia sekolah dasar, tak berubah seperti saat dia terjatuh dahulu. Pertama kali melihat wajah Adi Ardiansyah, banyak orang tak menyangka dia sudah berusia belasan tahun.
Kedua orang tuanya yang merupakan transmigran asal Jawa Barat, sudah menghabiskan jutaan rupiah untuk pengobatan anak kesayangan mereka. Barang-barang berharga seperti perhiasan, termasuk sepeda motor dan sapi sudah ludes terjual.
"Isi rumah juga sudah kami jual. Tapi, kasihan, belum ada perubahan berarti," ujar Surohim (33), ayah Adi Ardiansyah, Rabu (3/4) saat ditemui di rumahnya.
Surohim mengungkapkan, belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Konawe sejak anaknya mengidap penyakit misterius itu, dan mulai bolak-balik rumah sakit. Dia mengakui, harus pontang-panting mencari biaya sendiri agar anaknya bisa pulih kembali.
"Saya sudah tiga kali masuk rumah sakit. Berobat ke orang pintar juga sudah banyak kali," ujar Surohim.
Ibu Adi Ardiansyah, Rokayah (33) mengatakan dokter di Sulawesi Tenggara belum mampu mendiagnosis penyakit misterius yang diidap putranya. Dokter hanya menyarankan agar anaknya dibawa berobat ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Di sana katanya alatnya canggih. Tapi kami hanya bisa dengar-dengar saja saran dokter, sebab tak ada biaya," ujar Rokayah.
Perut Adi Ardiansyah, sempat bisa mengecil jika diberi obat yang harganya dirasakan mahal bagi kedua orang tua. Namun saat obat habis, perutnya kembali membesar sehingga menyebabkan putranya menjadi malu saat bermain bersama rekan-rekannya.
"Saya malu, main-main sama teman saya," ujar Adi Ardiansyah singkat saat diminta keluar rumah oleh orang tuanya.
Hingga saat ini, kedua orang tua Adi mengandalkan bantuan dari warga. Warga beberapa kali memberi bantuan berupa uang dari hasil patungan.
"Membantu kami membeli obat, tapi belum maksimal untuk menyembuhkan anak kami," ujar Surohim.
Dia mengungkapkan, bantuan juga didapat dari Kementerian Sosial sejak 2017. Selama dua tahun, kedua orang tua Adi dibantu Rp 500 ribu setiap tiga bulan. Hal ini disampaikan petugas PKH di Kecamatan Amonggedo, Yunita. Dia mengatakan, bantuan pada 2019 ditambah menjadi Rp 700 ribu.
"Kami dampingi mereka, memang keluarga ini termasuk keluarga tidak mampu," ujarnya.
Sejauh ini, Pemda Konawe belum mengetahui kabar remaja yang mengalami pembengkakan perut ini. Sehingga, belum ada bantuan langsung atau usaha Pemda membantu mengobati Adi dengan fasilitas kesehatan yang bisa membuatnya kembali seperti remaja normal lainnya.
Padahal, Adi Ardiansyah ingin sekali kembali bersekolah hingga ke perguruan tinggi. Namun, penyakit tersebut membuat dirinya hanya bisa mengecap pendidikan hingga kelas 3 Sekolah Dasar. Hal ini lantaran dia sering merasa kesakitan.
"Saya ingin sekolah, tapi malu karena sering dengar diledek perut saya besar. Kaki saya juga sering sakit," ujar Adi Ardiansyah.
Jika bersekolah, Adi harusnya sudah menginjak bangku kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, karena perutnya yang membesar membuatnya sakit-sakitan dan memutuskan berhenti sekolah.
"Kakinya sering sakit, kami kadang hanya bisa pijet-pijit kalau tak ada uang beli obat," ujar Rokayah.
Dokter Belum Mampu Diagnosa
Ketika terjatuh dari atas pohon, Adi langsung dilarikan ke rumah sakit. Kedua orang tuanya mengingat, Adi dibawa mobil ambulans dari Kabupaten Konawe menuju Kota Kendari pada malam hari.
"Kami mendengar dokter bilang ada indikasi ginjal, katanya juga jantung bocor," ujar Surohim.
Surohim juga memperlihatkan hasil X-ray RSUD Provinsi Sultra. Menurut dokter, ada penumpukan cairan di dalam perut Adi sehingga membuat perutnya di luar batas normal.
"Ada beberapa kali difoto perutnya. Tapi, dokter menyarankan ke Makassar agar bisa berobat," ujar Surohim.
Namun, dari hasil penelusuran di internet, gejala yang dialami Adi Ardiansyah mendekati penyakit asites. Asites merupakan kondisi terdapat cairan pada rongga perut, tepatnya antara dinding perut bagian dalam dengan organ dalam perut. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti penyakit liver, kanker, gagal ginjal atau gagal jantung.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban takut bertemu dengan ayah kandungnya dan sempat tidak ingin berkomunikasi dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang kini menginjak 33 tahun, penampilan Adiezty Fersa tampak awet muda.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Arsy masih dalam tahap pemulihan dan belum bisa melakukan kegiatan yang terlalu berat.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca Selengkapnya""Iya bercanda, mereka bercanda, jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh"
Baca SelengkapnyaArsy Hermansyah masih harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak guru, tetapi tidak direspons.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini menduga mengalami busung perut. Namun setelah dibedah terdapat 'bayi ajaib' dengan panjang 40 cm.
Baca Selengkapnya