Wali kota Semarang: Harga cabai naik karena petani gagal panen

Merdeka.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mengatakan lonjakan harga cabai di Pasar Johar lantaran dipicu kondisi cuaca kurang bersahabat sehingga para petani mengalami gagal panen. Pasar Johar, selama ini dikenal sebagai sentra penjualan komoditas bahan pokok terbesar se-Jawa Tengah.

Kendati demikian, politikus PDIP yang akrab disapa Hendi tersebut memastikan, sampai sejauh ini pasokan cabai di pasaran masih mencukupi kebutuhan warganya.

"Jadi, pasokannya memang masih cukup hanya saja tidak terlalu melimpah. Saya kira kondisi ini terjadi karena ada beberapa sentra penghasil cabai yang gagal panen. Ya mungkin karena terkena serangan hama," ujar Hendi, kepada merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Senin (17/11).

Untuk menstabilkan harga cabai, kata dia, pihaknya telah menginstruksikan instansi terkait untuk memantau lonjakan harga komoditas tersebut setiap tiga hari sekali. "Sampai sekarang masih terus dipantau. Selain itu, kami juga sedang melihat apakah stok barangnya masih mencukupi atau tidak," tegas Hendi.

Seperti diketahui, bencana kekeringan yang melanda Jawa Tengah sejak tiga bulan terakhir menjadi pemicu gejolak harga cabai di pasa tradisional Kota Semarang. Tak tanggung-tanggung, kali ini para pedagang di Pasar Johar Semarang menyebut harga cabai sedang melonjak tajam.

Santoso, seorang pedagang cabai di blok tengah Pasar Johar, mengungkapkan, saat ini harga cabai rawit merah naik Rp 45 ribu-Rp 50 ribu per kilogram. Untuk harga cabai rawit hijau Rp 40 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah besar juga meroket naik sampai Rp 35 ribu per kilogram sementara harga cabai hijau besar berkisar pada angka Rp 12 ribu. Padahal, harga normal cabai hanya sekitar Rp 5.000-Rp 10 ribu per kilogram.