Waspada! Main Ponsel di KRL Tingkatkan Risiko Tertular Covid-19
Merdeka.com - Di masa transisi menuju new normal, masyarakat diizinkan menggunakan KRL dengan catatan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Protokol yang dimaksud yakni, menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
Namun, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Junior Doctor Network, Edward Faisal mengatakan protokol kesehatan saja tidak cukup untuk melindungi diri dari Covid-19 selama berada di KRL. Edward menyebut, pengguna KRL perlu menghindari memainkan gawai seperti handphone dan tablet untuk mencegah terpapar dari virus yang menyerang bagian pernapasan itu.
Alasannya, perangkat gawai sangat berpotensi tercemar oleh virus. Bahkan sejumlah virus, termasuk SARS-CoV-2 atau corona jenis baru yang menempel pada gawai dapat bertahan selama lima hari.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Siapa yang bisa diserang virus? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Bagaimana cara virus JE ditularkan? Proses Penularan Prof. Mei menjelaskan bahwa penyakit JE disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis yang umumnya terdapat pada babi dan bangau putih yang lazim dijumpai di sawah.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
"Saat virus nempel di gawai kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah," kata Edward di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (17/6).
Menurut Edward, virus yang dapat menempel di gawai berasal dari beragam faktor. Pertama, bisa dari tangan pengguna gawai yang sebelumnya tercemar virus.
Kedua, bisa berasal dari percikan droplet para pengguna KRL lain. Droplet dapat keluar ketika manusia berbicara tanpa memakai masker dan tidak menjaga jarak.
Oleh sebab itu, Edward sangat menyarankan agar para pengguna tidak memainkan gawainya selama di dalam perjalanan menggunakan KRL.
"Kalau ada orang ngomong akan nambah lagi (potensi cemaran virusnya)," kata Edward.
Selain dapat mengurangi potensi cemaran, alasan lain untuk tidak menggunakan gawai saat berada di dalam KRL adalah agar keluarga di rumah tidak menjadi korban penularan virus.
"Jadi selain risiko untuk kita, juga orang yang di rumah. Jadi kalau kita sayang sama orang yang di rumah dan di sekitar kita, sebaiknya jangan keluarin handphone" jelas Edward.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidur dekat dengan ponsel merupakan kebiasaan yang berdampak buruk dan perlu dihindari.
Baca SelengkapnyaPenggunaan smartphone secara berlebihan bisa menimbulkan sinrom lorong karpal yang menyakitkan.
Baca SelengkapnyaDalam menyimpan smartphone atau ponsel, terdapat sejumlah tempat yang sebaiknya dihindari.
Baca SelengkapnyaTempat kita menyimpan ponsel bisa sangat memengaruhi berbagai hal dalam kesehatan kita terutama terkait kesuburan pria.
Baca SelengkapnyaKesibukan saat ini membuat banyak orang menggunakan ponsel secara berlebihan termasuk pada saat berjalan. Hal ini bisa sangat berdampak pada kesehatan kita.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPenggunaan ponsel yang berlebihan dapat membawa banyak dampak buruk bagi tubuh manusia.
Baca SelengkapnyaPonsel yang berdering di dalam mobil saat mengisi bahan bakar di SPBU dapat menjadi penyebab kebakaran
Baca SelengkapnyaMunculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca Selengkapnya