Capres Partai Ummat: Jangan Memilih Masinis untuk Menerbangkan Pesawat
Merdeka.com - Ketua Umum DPP Partai Ummat, Ridho Rahmadi mengaku hingga saat ini partainya belum memutuskan siapa yang akan didukung sebagai Calon Presiden (Capres) untuk Pilpres 2024 mendatang. Sebab, sikap menentukan dukungan saat ini masih terlalu dini.
"Terkait pencapresan, kita mengikuti sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Amien kemarin, too early to tell, terlalu dini untuk mengatakan siapa yang kita dukung," kata Ridho, di acara tasyakuran di Jakarta Timur, Minggu (01/01).
Dia pun mengajak kepada seluruh kader Partai Ummat dan masyarakat Indonesia untuk lebih mendiskusikan terlebih dahulu, kriteria-kriteria capres ketimbang langsung menunjuk nama. Ridho lantas menganalogikan sosok Capres dengan seorang pilot dan seorang masinis.
-
Bagaimana Pantarlih Pilkada 2024 dipilih? Pengumuman Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Tahap ini berlangsung dari tanggal 5 Juni hingga 9 Juni 2024. Selama periode ini, informasi mengenai pendaftaran calon Pantarlih akan diumumkan kepada publik.Penerimaan Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Pendaftaran calon Pantarlih dibuka mulai dari tanggal 5 Juni hingga 12 Juni 2024. Calon yang berminat dapat mengajukan pendaftarannya selama periode ini. Penelitian Administrasi Calon Pantarlih/PPDP: Penelitian administrasi untuk calon Pantarlih dilakukan dari tanggal 6 Juni hingga 13 Juni 2024. Pada tahap ini, berkas dan kelengkapan administrasi para calon akan diperiksa untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.Pengumuman Hasil Seleksi Calon Pantarlih/PPDP: Hasil seleksi calon Pantarlih akan diumumkan pada tanggal 14 Juni hingga 16 Juni 2024. Calon yang lolos seleksi administrasi akan melanjutkan ke tahap berikutnya.Pemetaan TPS: Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadwalkan berlangsung dari tanggal 17 Juni hingga 22 Juni 2024. Pada tahap ini, Pantarlih akan menentukan lokasi TPS untuk memastikan kemudahan akses bagi para pemilih. Penetapan Nama Hasil Seleksi Pantarlih/PPDP: Nama-nama hasil seleksi Pantarlih akan ditetapkan pada tanggal 23 Juni 2024. Daftar final anggota Pantarlih yang telah lolos seleksi akan dipublikasikan.Pelantikan Pantarlih/PPDP: Pelantikan anggota Pantarlih akan dilakukan pada tanggal 24 Juni 2024. Setelah dilantik, Pantarlih resmi mulai menjalankan tugasnya hingga 25 Juli 2024.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Bagaimana cara masyarakat memilih pemimpin? Pilkada dilakukan secara langsung oleh masyarakat melalui pemungutan suara. Setiap pemilih memberikan suaranya untuk memilih pasangan calon yang dianggap paling mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka dalam memimpin daerah tersebut.
-
Bagaimana masyarakat memilih pemimpin? Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap paling cocok untuk memimpin dan mengelola daerah mereka. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan dapat menjadi perwakilan dari keinginan dan aspirasi masyarakat, serta mampu memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
-
Bagaimana cara agar masyarakat menilai calon presiden? 'Saya yakin bapak ibu bisa liat capres yang cuma ngomong di pidato dan mana capres yang bisa lanjutkan apa yang saya paparkan. Kalau apa yanh sampaikan benar, sampaikan ke yang lain. Saya punya keyakinan ini instrumen wujudkan Indonesia emas 2045,' papar Bahlil.
-
Bagaimana cara memilih di Pemilu 2024? Sebagaimana tertuang dalam Pasal 353 ayat 1 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, 'Pemberian suara untuk Pemilu dilakukan dengan cara mencoblos satu kali.
"Tentu untuk menerbangkan pesawat kita perlu pilot dengan kriteria kemampuan tertentu. Untuk menjalankan kereta api, kita perlu masinis dengan kriteria kemampuan tertentu," ucapnya.
Dia menganggap bahwa jika salah memilih dan menempatkan sosok di tempat yang tak tepat akan merugikan masyarakat. Seperti, orang yang tidak punya kapasitas dipaksakan memimpin bangsa hanya karena popularitas.
"Bayangkan jika kita memilih Presiden hanya karena popularitas yang bisa diatur melalui survei, tanpa mempertimbangkan kriteria, kita khawatir jangan-jangan kita nanti memilih masinis untuk menerbangkan pesawat," ujarnya.
Untuk kriteria, dia menegaskan bahwa paling mendasar adalah yang mengetahui kebutuhan bangsa. Maka, Partai Ummat tidak akan serta merta mendukung orang lain yang belum tentu tahu falsafah perjuangan Partai Ummat.
"Mengapa kita tidak berpikir, dan lihat di kanan-kiri kita sendiri, jangan-jangan Capres dengan kriteria-kriteria yang kita cari tersebut, ada pada kader kita sendiri," tutur Ridho.
"Mengapa tidak, kita dengan segenap rasa percaya diri, mengatakan inilah kader Partai Ummat, dengan kriteria A-Z, dan insya Allah layak menjadi Capres Republik Indonesia," imbuhnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah Jokowi meminta agar tidak memilih capres nomor 2? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaHasto ingin agar segala sesuatunya harus dicermati serta harus dikaji dengan bersamaan.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta kepada masyarakat untuk memilih pemimpin dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, kondisi demokrasi di tanah air masih perlu diperbaiki
Baca SelengkapnyaPemilu harus dilaksanakan bukan karena ingin mendapat pemimpin yang ideal.
Baca SelengkapnyaUjang memandang fenomena majunya artis dalam Pilkada 2024 bisa jadi hanya sebagai cara Partai untuk mengejar popularitas.
Baca SelengkapnyaPesan tersebut diungkapkan Uskup Ignatius tepat di Hari Natal 2023
Baca SelengkapnyaMega juga menyinggung soal pemimpin bodoh yang ingin dipilih.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD mengimbau masyarakat jika diancam dan diintimidasi terkait pilihan politik, jangan dilawan terlalu berlebihan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat disajikan realita kontestasi yang dibentuk sedemikian rupa. Padahal ada pekerjaan yang lebih besar, lebih penting dan mendesak.
Baca SelengkapnyaNamun saat pencoblosan nanti coblos calon yang lain.
Baca Selengkapnya