Koalisi masih 'digodok', PAN utamakan kesamaan platform
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) masih terus 'menggodok' rencana koalisi dengan sejumlah parpol. Kesamaan platform, merupakan salah satu kriteria PAN berkoalisi. Namun ada hal lain yang masih dipertimbangkan PAN. Salah satunya, pencalonan presiden oleh parpol nasionalis yang sudah mencuat ke publik.
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa melihat akan ada 3 capres yang akan memeriahkan Pilpres 2014. Ketiga capres itu datang dari Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan satu pasangan calon lain dari koalisi partai yang belum mengusung capres.
"Karena Golkar sudah ada capres, PDIP juga sudah ada capres dan mungkin akan ada satu lagi. Menurut pandangan saya akan ada 3 capres," kata Hatta seperti dikutip dari situs resmi Hatta, hatta-rajasa.info, Sabtu (12/4).
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
PAN, akan terus menjajaki koalisi dengan parpol-parpol. Diutamakan, persamaan platform kebangsaan akan jadi kriteria prioritas.
"Dari semua partai yang kita ajak bicara kelihatannya klop," lanjutnya lagi.
Akan tetapi, hingga saat ini PAN belum mau menyebut nama parpol yang sudah diajak komunikasi. Hatta mengatakan partainya tetap terbuka untuk berkoalisi dengan partai manapun, termasuk dengan PDI Perjuangan.
"Dengan pihak pihak partai-partai manapun yang sekarang sedang kita kembangkan pembicaraannya. Ada pembicaraan yang sangat bagus sekali dan akan dilanjutkan kembali pada tahap berikutnya, yaitu dengan ketum. Yang jelas sudah ada pembicaraan awal dan akan dilanjutkan," imbuhnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.
Baca SelengkapnyaPDIP sampai hari ini masih terus membuka pintu bagi partai manapun termasuk Golkar untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaPAN memiliki lambang matahari sementara PKB berlambang bumi.
Baca SelengkapnyaPAN menjagokan kadernya untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaSaleh mengaku, jika partainya selalu percaya dengan Prabowo-Gibran untuk menjaga keseimbangan politik.
Baca SelengkapnyaJika PAN sudah cocok dengan calon lain dan cukup syarat mengusung kepala daerah, maka tak masalah berbeda dengan KIM
Baca SelengkapnyaPAN ogah hattrick kalah dalam pemilu. Partai berlambang matahari ini memilih hati-hati dalam memilih teman koalisi.
Baca SelengkapnyaPembahasan partai yang akan bergabung dilakukan setelah KPU resmi menetapkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPKB menilai apabila ada partai mengajukan kader sebagai syarat mutlak mendukung Anies bakal menghambat koalisi mengambil keputusan.
Baca SelengkapnyaAnies yakin tetap maju bersama NasDem, PKS dan Demokrat yang mengusungnya sebagai capres.
Baca Selengkapnya