PDIP ancam coret caleg yang bekerjasama dengan caleg partai lain
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal memberi saksi kepada calon legislatif (Caleg) partainya yang 'selingkuh' alias bekerjasama dengan caleg partai lain.
"Kalau runtang-runtung dengan caleg di luar PDIP, coret saja," tegas Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di sela membuka pembekalan caleg PDIP Bali-Nusa Tenggara Barat di Sanur, Denpasar, Sabtu (14/12).
Dia mengaku menerima banyak laporan mengenai hal itu di banyak daerah, tidak terkecuali di Bali. Hal itu dilakukan baik oleh caleg incumbent maupun caleg baru.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
Topik pilihan: Capres Jokowi | Konvensi Capres Demokrat
Di Bali, kata Tjahjo, praktik "selingkuh" itu sudah terlihat pada saat Pemilihan Gubernur Bali, di mana ada kader yang sengaja bermain di dua kaki sehingga berujung pada kekalahan PDIP.
Pada Pilgub Bali Mei 2013 lalu, pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan yang diusung PDIP kalah tipis dengan selisih 996 suara dari pasangan Made Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta yang diusung koalisi delapan partai politik.
Menurut Tjahjo, praktik 'selingkuh' itu sama halnya melecehkan simbol partai dan ketua umum. "Ini bukan soal menang dan kalah, tapi soal kesetiaan terhadap partai," tegas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku sedih karena akhirnya harus berbeda jalan dengan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaHasto bilang kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas
Baca SelengkapnyaSelama syarat partai bisa dipenuhi oleh Anies maka bukan tidak PDI Perjuangan mencalonkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan menghindari pola transaksional dan pembagian sumber daya ekonomi dalam membangun koalisi politik.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan kesiapannya melawan koalisi gemuk KIM plus dalam Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKader Golkar diminta untuk saling bekerja antar sesama, baik vertikal maupun horizontal.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, sebagai kader punya tanggung jawab dalam menjaga kemurnian suara rakyat.
Baca Selengkapnya