PDIP kalah di 11 Pilgub, Jokowi Effect dipertanyakan
Merdeka.com - Dari 17 pemilihan gubernur tahun 2018, PDIP kalah di 11 provinsi. Pasangan calon yang diusung PDIP hanya menang di enam provinsi yang menggelar Pilkada yaitu; Jawa Tengah, Bali, Maluku, dan Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua. Pengaruh Jokowi atau 'Jokowi Effect' pun dipertanyakan.
Sosok Jokowi dinilai tak berperan dalam memenangkan jagoan-jagoan PDIP. "Soal Jokowi ada pertanyaan kenapa enggak turun memenangkan pasangan di Jabar, Jateng dan Sumut. Ada apa? Kenapa enggak turun dari gelanggang kalau penting bagi dia. Kalau Jokowi effect masih berpengaruh harusnya turun," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago dalam diskusi "Utak-Atik Capres-Cawapres Pasca Pilkada Serentak 2018" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/7).
Menurutnya, kemenangan parpol di Pilkada serentak dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya personal branding, jaringan organisasi akar rumput, logistik, dan efektivitas kerja mesin partai.
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Jokowi tidak hadir di HUT PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hadir dalam HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dia diketahui sedang berada di luar negeri dalam kunjungan kerja.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Walaupun beberapa parpol mengklaim memenangkan Pilkada, namun pasangan calon yang diusung sesungguhnya bukan kader partai. Hanya Ganjar Pranowo, kader inti parpol yang bertarung di Pilkada dan menang. Kemenangan kader inti ini efektif mendulang suara pada 2019.
"Kalau kader inti akan efektif tapi kalau bukan kader inti belum tentu efektif mengamankan suara," ujarnya.
Terkait Pilpres, Pangi mengatakan masyarakat ingin lebih dari dua calon atau poros. Ini untuk menghindari gesekan yang semakin keras pada Pilpres nanti. Jika hanya ada dua pasangan calon, maka akan masyarakat berpotensi terbelah dan luka sosial semakin dalam.
Dia menganalogikan pasangan capres-cawapres seperti menu di restoran. Semakin beragam jenis makanan, maka semakin banyak pilihan. Dan ini akan meningkatkan partisipasi politik.
"Semakin banyak varian yang disajikan ke masyarakat, akan meningkatkan partisipasi politik," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi gemuk, kemudian Pramono Anung dan Rano Karno calon dari PDIP.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya