Politisi PDIP tuding OTT KPK tidak waras karena menjebak target
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Arteri Dahlan menuding Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan cara yang tidak waras. Disebabkan, operasi tangkap tangan merugikan pihak tersangka.
"Saya ingin tanyakan juga, ada orang ditelepon, bapak datang dulu ya ke sini nanti kita jelaskan di KPK, tiba-tiba ditangkap, itu OTT? Ini beberapa kejadian, sudah pak kita enggak mau ribut-ribut, bapak datang dulu. Pas datang langsung ditangkap, katanya OTT, ini enggak waras namanya, mohon maaf," ujarnya saat RDP Komisi III bersama KPK di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (26/7).
Politisi PDIP tersebut juga meminta kata OTT diganti yang tertera dalam standar operasional prosedur dan pasal 54. Sebab, hal tersebut bersifat menjebak.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Siapa yang minta KPK usut kebocoran OTT? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kesulitan dalam mengungkap terduga pelaku yang membocorkan informasi mengenai dugaan kasus korupsi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata.
"Saya ingin katakan, KPK ini nanti dalam SOP-nya jangan kata OTT nih, diganti, pasal 54 nih, jangan OTT lah, tolong nih biro hukum KPK, namanya penjebakan atau entrapment," tuturnya.
Arteria juga menilai, bahwa KPK tidak memiliki kewenangan penjebakan. Hal tersebut ditujukan kepada pimpinan KPK Basaria Panjaitan yang pernah menjadi satuan narkoba saat menjadi anggota kepolisian.
"Tetapi saya ingatkan juga, KPK ini tidak punya kewenangan penjebakan. Ibu polisi (Basaria) pasti tahu, bagaimana Pasal 55 UU Narkotik, Pasal 75 UU Psikotropika, dia mengatur betul mengenai penjebakan," lanjutnya.
Kemudian, Arteria juga menuding KPK bukan melakukan operasi tangkap tangan tetapi tindakan target operasi (TO) yang diduga pesanan politik. "Ini bukan OTT pak, di TO ini, jujur saja pak, ini orang sudah ditargetin harus ditangkap lewat yang namanya OTT KPK. Ada siapa? Ada pemodalnya, ada siapa? Ada pemegang kekuasaan, ada siapa? Ada main-main politik," tudingnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaAKBP Rossa membidik Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaKusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaNawawi menyinggung soal digitalisasi yang belum mampu menjawab semua tantangan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaKPK menyatakan dalam operasi tangkap tangan prajurit TNI telah melibatkan Puspom. Puspom disebut telah terlibat saat proses OTT dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaPimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Baca SelengkapnyaGaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang heran dengan sikap Pimpinan Firli Bahuri dkk yang menyampaikan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim Hasto menyebut pernyataan Megawati soal usulan pembubaran KPK dipelintir.
Baca Selengkapnya