4 Dampak Buruk dari Kebiasaan Telanjang Kaki atau Nyeker di Rumah
Kebiasaan jalan telanjang kaki atau nyeker di rumah bisa menimbulkan berbagai dampak buruk pada kaki.
Sejak pandemi COVID-19 lalu, banyak orang mulai terbiasa bekerja dari rumah, baik secara penuh maupun hibrida. Waktu yang lebih lama dihabiskan di rumah telah menciptakan satu kebiasaan yang semakin sering dilakukan: bertelanjang kaki atau "nyeker" Meskipun kebiasaan ini mungkin tampak nyaman dan alami, terlalu sering bertelanjang kaki di rumah dapat berdampak buruk pada kesehatan kaki.
Dilansir dari Live Strong, menurut Dr. William D. Spielfogel, DPM, kepala bidang podiatri di Lenox Hill Hospital, “Tidak apa-apa untuk bertelanjang kaki, namun saya rasa hal ini tidak untuk semua orang.”
-
Apa saja kerugian tidur telanjang? Selain risiko kebersihan yang ditimbulkan oleh tidur tanpa pakaian, ada beberapa aspek praktis lain yang perlu diperhatikan. Pertama, pakaian dapat berfungsi sebagai pelindung dari serangga dan laba-laba yang mungkin mengganggu.
-
Kenapa bayi dan anak-anak sering telanjang? Setiap anak memiliki pendekatan yang berbeda terhadap pakaian, dan kecenderungan untuk menolak pakaian pada balita merupakan hal yang wajar. Dilansir dari Romper, dr. Peily Soong, seorang dokter anak di Children's of Alabama, menjelaskan bahwa balita umumnya tidak terlalu peduli tentang pentingnya berpakaian, kecuali untuk tujuan kehangatan.
-
Kenapa tidur telanjang di cuaca panas bisa menjadi tidak ideal? Namun, tidur telanjang di cuaca panas mungkin tidak seideal yang dibayangkan. Meskipun bukan hal yang aneh, Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa pilihan ini tidak selalu yang terbaik. Seperti halnya tren lainnya, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang mudah berkeringat atau memiliki kulit sensitif.
-
Bagaimana sandal jepit dapat merusak kesehatan? Tahukah kamu bahwa terlalu sering pakai sandal jepit juga bisa merusak kesehatan tubuh?
-
Apa yang ditunjukkan ketika seseorang menyilangkan kaki? Dari cara duduk tersebut, kondisi seseorang bisa diketahui, apakah sedang merasa cemas, atau sedang santai dan penuh percaya diri.
-
Apa bahaya gaya hidup kurang gerak? Gaya hidup yang kurang gerak, yang semakin populer dikenal sebagai 'rebahan', bisa meningkatkan risiko kanker pankreas pada usia muda.
Spielfogel menambahkan bahwa, “Kaki kita tidak dimaksudkan untuk berjalan di permukaan keras sepanjang waktu.” Kenyataan ini membuat kebiasaan telanjang kaki yang berkepanjangan menjadi sesuatu yang patut diperhatikan.
Berikut adalah empat dampak buruk yang dapat dialami akibat kebiasaan nyeker di rumah:
1. Plantar Fasciitis
Plantar fasciitis adalah salah satu masalah kaki yang sering muncul, terutama selama masa pandemi ketika lebih banyak orang menghabiskan waktu di rumah. Masalah ini terjadi ketika jaringan yang menghubungkan tumit dengan bantalan kaki mengalami cedera atau peradangan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kebiasaan berjalan tanpa alas kaki di permukaan yang keras, seperti ubin atau lantai beton.
Untuk mencegah plantar fasciitis, sangat penting untuk menggunakan sepatu atau sandal yang tepat, yang dapat memberikan dukungan yang memadai pada kaki. Mengabaikan hal ini bisa menyebabkan nyeri yang semakin parah dan gangguan mobilitas, terutama jika aktivitas sehari-hari dilakukan tanpa perlindungan pada kaki.
2. Tendonitis
Tendonitis adalah peradangan pada tendon, jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Bertelanjang kaki di rumah dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan otot dan tendon bekerja lebih keras untuk menopang tubuh, terutama di permukaan yang keras.
Dr. Shannon Thompson, DPM, seorang podiatris, menjelaskan bahwa ketika seseorang terbiasa menggunakan sepatu dan tiba-tiba mulai nyeker sepanjang hari, “sejumlah otot dan urat tertentu akan meregang dan jadi lebih tegang dibanding biasanya.” Hal ini bisa menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan, dan bahkan peradangan yang dapat memperburuk tendonitis.
3. Neuroma Morton
Neuroma Morton adalah kondisi yang ditandai dengan rasa sakit dan kesemutan pada bantalan kaki dan jari-jari. Kebiasaan berjalan tanpa alas kaki, terutama di permukaan keras, dapat memperparah kondisi ini. Neuroma Morton sering kali diperparah oleh penggunaan sepatu yang tidak sesuai, seperti sepatu dengan ujung sempit atau heels yang menyebabkan tekanan berlebih pada bantalan kaki.
Untuk mencegah dan mengurangi gejala Neuroma Morton, disarankan untuk menggunakan sepatu dengan ujung lebar, yang dapat menopang tumit dan memiliki bantalan yang cukup. Nyeker dalam jangka waktu lama, terutama pada mereka yang sudah memiliki kondisi ini, bisa memicu peningkatan nyeri dan ketidaknyamanan yang serius.
4. Kaki Datar (Flat Feet)
Kaki datar adalah kondisi di mana lengkung kaki tidak terbentuk dengan sempurna, menyebabkan seluruh telapak kaki menyentuh tanah. Dr. Thompson menyebutkan bahwa, “Seseorang dengan kaki datar cenderung merasa lebih nyaman saat mereka menggunakan sepatu yang tepat.” Namun, kebiasaan nyeker dapat membuat kondisi kaki datar menjadi lebih buruk.
Ketika berjalan tanpa alas kaki, terutama di permukaan keras, kaki datar tidak mendapatkan dukungan yang diperlukan, yang bisa menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman. Selain itu, nyeker juga meningkatkan risiko cedera akibat menginjak benda tajam atau keras yang bisa menyebabkan luka pada kaki.
Meskipun nyeker mungkin terasa nyaman, dampak jangka panjangnya bisa merugikan kesehatan kaki Anda. Menggunakan alas kaki yang tepat di rumah dapat membantu mencegah berbagai masalah kaki, mulai dari plantar fasciitis hingga kaki datar. Jadi, pertimbangkan untuk melindungi kaki Anda dengan alas kaki yang sesuai, terutama jika Anda menghabiskan waktu lama di rumah. Tetaplah menjaga kenyamanan dan kesehatan kaki Anda untuk mendukung mobilitas dan kualitas hidup yang optimal.