Anak Indonesia Jarang Berkegiatan Aktif, Ketahui Manfaat Bermain Bersama Anak
Merdeka.com - Salah satu kegiatan yang perlu banyak dilakukan oleh anak adalah bermain. Permainan yang perlu dilakukan oleh anak ini tidak sekadar bisa membuat mereka menjadi senang dan tertarik saja, namun juga bisa berkegiatan lebih aktif.
Merujuk laporan Active Healthy Kids Indonesia tahun 2022, anak-anak Indonesia mendapatkan skor terendah, yakni F dalam kategori “Aktivitas Fisik Keseluruhan dan Bermain Aktif.” Skor tersebut patut menjadi perhatian bagi para orangtua.
Psikolog Anak dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima menuturkan, skor F tersebut membuat anak tergolong sedentari. Ini menandakan anak-anak ternyata jarang melakukan kegiatan secara aktif. Misalnya, bermain aktif yang dapat merangsang motorik anak.
-
Gimana caranya supaya anak aktif? Jadikan aktivitas ini sebagai kegiatan yang menyenangkan untuk seluruh keluarga.
-
Kenapa anak perlu aktif? Aktivitas fisik yang kurang ini bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental anak di kemudian hari.
-
Apa yang harus dilakukan anak agar aktif? Anak-anak usia tiga hingga lima tahun dianjurkan aktif bermain dengan kegiatan sederhana seperti melompat atau mengendarai sepeda roda tiga.
-
Kapan anak perlu aktif? 'Sebagian besar waktu 60 menit atau lebih setiap hari harus mencakup aktivitas seperti berjalan kaki, berlari, atau apapun yang membuat jantung mereka berdetak lebih cepat.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang aktif? Alihkan energi anak ke aktivitas fisik yang sesuai dengan usia mereka. Bermain di luar atau bermain dengan permainan yang memungkinkan mereka bergerak dapat membantu anak tetap aktif dan sehat.
-
Kenapa kurang aktivitas fisik bikin imun anak lemah? Anak yang jarang berolahraga dan kurang aktif bergerak akan kesulitan membentuk antibodi untuk melawan berbagai virus atau bakteri yang menyerang tubuh mereka.
"Ada salah satu report (laporan) dari Active Healthy Kids Indonesia yang bilang, secara umum ternyata anak-anak di Indonesia itu tergolongnya sedentari," tutur Saskhya beberapa waktu lalu.
"Jadi, jarang berkegiatan secara aktif. Ternyata ya, kita pikir kayaknya anak-anak tuh enggak bisa diem, gerak melulu, tapi ternyata jamnya kurang."
Merespons laporan Active Healthy Kids Indonesia di atas, Saskhya menekankan pentingnya mengajak anak untuk berkegiatan aktif.
"Inilah kenapa berkegiatan aktif ini pada anak perlu banget. Ada bapaknya, ada ibunya gitu. Everyone plays together (setiap orang bermain bersama)," ucapnya.
Manfaat Bermain Bersama Anak
Salah satu yang disorot Saskhya Aulia Prima, berkegiatan aktif dengan bermain bersama kakek nenek juga dapat dilakukan. Sehingga anak tidak hanya main dengan kedua orangtuanya.
"Dan kenapa ini jadi penting antar generasi juga main. Mungkin enggak cuman orangtua nya tapi semua ingin grandparents-nya (kakek nenek) juga yang lain main sama-sama," lanjutnya.
"Ternyata anak-anak kalo main sendiri dan bersama-sama tuh manfaatnya beda. Kalau (main) bersama-sama, kita udah tau bermain itu cara yang paling ideal buat orangtua dan anak buat saling berinteraksi dan berkoneksi."
Koneksi Lewat Bermain Sehari-hari
Bermain bersama dinilai membawa manfaat di tengah-tengah zaman yang serba handphone dan gawai. Kegiatan ini dapat membangun koneksi.
"Ini penting banget di zaman sekarang yang kita dikit-dikit handphone. Jadi fokusnya ketika main sama anak pun kita lihat handphone. Sementara kita kayak ngerasa banyak pertanyaan anak-anak sering cari di internet gitu ya, yang sebenarnya bisa ditanyain ke kita," pungkas Saskhya.
"Nah, dimulai interaksi dan sosial ini yang paling bagus adalah dengan berkoneksi bermain sehari-hari."
Anak Jadi Tak Punya Permasalahan Perilaku
Ketika bermain bersama anak, Saskhya Aulia Prima menambahkan, hal itu dapat membuat anak tidak mengalami permasalahan perilaku. Emosi anak akan tersalurkan.
"Kalau main biasanya orangtua lebih emosinya positif. banyak ketawa, lebih banyak excited gitu ya. Misalkan Bapak-bapak, main sama anak itu enggak mungkin ya ekspresinya datar-datar aja," tambahnya.
"Nah ini tuh bantu anak untuk enggak punya permasahan perilaku. Pemasalahan perilaku tuh, misalnya gimana sih agresif, mungkin malah jadi masalah-masalah sekolah juga semua jadi berkurang."
Anak Lebih Aktif Bergerak dan Terlibat
Anak Lebih Aktif Bergerak
Dengan main bersama, anak menjadi lebih aktif bergerak sekaligus tidak mudah takut mencoba hal-hal baru. Pengalaman anak juga mendorong timbulnya kehangatan antara anak dengan orangtua.
"Kemudian lebih melatih daya tahan stres dia, bahkan lebih berani juga experience mainnya tuh jadi lebih exciting buat mereka. Jadi penting banget ya, Bapak-bapak juga ikutan atau ayah-ayah," imbuh Saskhya.
"Semakin antusias ayahnya, semakin hangat responsif itu yang membuat di bagian semua aspek perkembangan, baik secara berpikir, kecerdasan, emosi sosial dan yang lain tuh meningkat cepat banget."
Anak Terlibat Lebih Aktif
Perlu menjadi catatan, menurut Saskhya Aulia Prima, orangtua tak sekadar membelikan mainan anak, melainkan ikut bermain bersama. Orangtua bisa menjadi role model.
"Jadi yang seru bukan cuma dibeliin mainannya ya, tapi mainnya harus bareng. Dan terakhir gimana sih caranya ayah ketika main, misalnya main tuh, oh kalau misalkan pukul-pukulan cuma pura-pura gitu ya, terus kalau temennya jatuh, sportif angkat lagi," ucapnya.
"Itu jadi role model anak, oh kalau interaksi sama temen-temen di dunia sehari-hari kayak apa. Ini nih kenapa jadi harus main bareng, jangan main sendiri, ya supaya selain anak yang terlibat lebih aktif juga secara perkembangan-perkembangan yang lain tuh lebih bisa diboosting dan lebih baik lagi gitu," tandas Saskhya.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orangtua bisa membantu mengasah dan menuntun anak agar motorik milih mereka terasah dan berkembang.
Baca SelengkapnyaOlahraga di rumah bukan hanya solusi praktis, tetapi juga menjadi kesempatan bagus untuk menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga.
Baca SelengkapnyaOrangtua perlu memastikan untuk membuat anak menjadi lebih aktif secara fisik demi tumbuh kembang buah hati.
Baca SelengkapnyaDalam mengisi masa-masa liburan, sangat disarankan agar anak menjalani aktivitas riil yang melibatkan fisik.
Baca SelengkapnyaBerkebalikan dari pandangan banyak orangtua terkait dampak buruk video game, penelitian buktikan bahwa video game ternyata bisa tingkatkan IQ anak.
Baca SelengkapnyaGaya hidup kurang gerak bisa tampak melalui sejumlah tanda yang tampak.
Baca SelengkapnyaSejumlah budaya terkait olahraga dan kebugaran yang ada di Indonesia dianggap bisa berdampak buruk pada kondisi secara keseluruhan.
Baca Selengkapnya