Asupan Nutrisi Optimal pada Periode Emas Jadi Kunci Cegah Stunting dan Anemia pada Anak
Asupan nutrisi di periode emas kehidupan anak sangat memengaruhi berbagai hal terutama dalam pencegahan stunting dan anemia pada anak.
Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak merupakan periode yang sangat krusial dalam menentukan kualitas hidup dan tumbuh kembang mereka. Dalam fase ini, yang meliputi masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, perkembangan otak dan fisik berlangsung sangat cepat. Nutrisi yang tidak memadai selama periode ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk stunting dan anemia, yang dapat mempengaruhi masa depan anak secara signifikan. Berdasarkan Laporan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,5%, sementara anemia pada ibu hamil sebesar 27,7%, angka yang masih cukup tinggi.
Untuk memperkuat edukasi mengenai pentingnya nutrisi di masa awal kehidupan, Danone Indonesia dalam acara IdeaFest 2024 di Jakarta mengadakan sesi Ideatalks dengan tema “Masa Depan Dimulai dari Pondasi: Pentingnya Peran Nutrisi di Awal Kehidupan”. Acara ini menghadirkan Dr. Ray Wagiu Basrowi, seorang pakar nutrisi dari Danone Indonesia, Yasmine Wildblood sebagai ibu dan figur publik, serta Ilzam Nuzulul Hakiki dari Gaia Parenting. Fokus utama acara ini adalah menyadarkan para orang tua tentang pentingnya asupan nutrisi yang optimal, terutama dalam mencegah anemia dan stunting.
-
Kapan usia penting cegah stunting? Hasto mengatakan, cegah stunting penting di periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPH). Sejak terjadinya konsepsi sampai usia bayi dua tahun. 'Dalam masa tersebut pola asuh dan asupan yang berkualitas seperti ikan perlu diberikan kepada anak. Sebab 80 persen kecerdasan anak terbentuk di 1.000 HPK. Ini sangat penting bagi perkembangan anak selanjutnya,' kata Hasto.
-
Bagaimana cara mencegah stunting dengan makanan? Pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.
-
Bagaimana cara mencegah stunting pada anak? Pencegahan stunting memerlukan pendekatan yang menyeluruh, dimulai bahkan sebelum kelahiran anak. Berikut beberapa langkah efektif untuk mencegah stunting: Pemenuhan Gizi Ibu Hamil: Pastikan ibu hamil mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, kaya akan protein, zat besi, asam folat, dan kalsium. Secara rutin, konsumsi suplemen zat besi dan asam folat sesuai dengan rekomendasi dokter. Perhatikan agar kenaikan berat badan selama masa kehamilan sesuai dengan anjuran.
-
Kapan nutrisi penting untuk anak? Lebih lanjut, Prof. Agussalim menjelaskan pentingnya asupan gizi yang baik, khususnya dalam 1000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.
-
Makanan apa yang membantu mencegah stunting? Tempe dan tahu adalah sumber protein nabati yang sangat baik, keduanya terbuat dari kedelai.
Menurut Dr. Ray Wagiu Basrowi, salah satu penyebab utama anemia adalah kekurangan zat besi, yang juga dapat memperburuk risiko stunting. “Zat besi sangat penting bagi perkembangan otak dan sel-sel tubuh anak, yang berperan dalam kemampuan kognitif dan belajar. Satu dari tiga anak di Indonesia mengalami anemia dan stunting, yang sebenarnya dapat dicegah dengan pemenuhan nutrisi yang seimbang,” jelas Dr. Ray dalam rilis pers yang diterima Merdeka. Ia menekankan pentingnya zat besi dalam makanan sehari-hari, seperti daging merah, sayuran hijau, dan makanan yang telah difortifikasi. Fortifikasi makanan menjadi salah satu cara efektif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mungkin sulit diperoleh dari makanan alami.
Selain zat besi, vitamin C juga diperlukan untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Menurut Dr. Ray, "Danone Indonesia melalui berbagai program seperti Isi Piringku, Warung Anak Sehat, dan WASH mendukung pemerintah dalam upaya mengatasi stunting dan anemia. Kami bekerja sama dengan komunitas-komunitas untuk memberikan edukasi yang tepat mengenai pentingnya nutrisi pada anak-anak sejak dini."
Pada acara yang sama, Yasmine Wildblood juga berbagi pengalamannya sebagai seorang ibu yang khawatir akan kesehatan anaknya. Ia menyadari bahwa tanda-tanda anemia seperti anak lemas dan kurang bersemangat sering kali diabaikan. “Sebagai orang tua, saya merasa penting untuk selalu memastikan asupan nutrisi anak seimbang, termasuk zat besi dan vitamin. Saya memilih susu yang difortifikasi dengan nutrisi penting, dan selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda yang mencurigakan,” ungkapnya.
Komunitas seperti Gaia Parenting juga memainkan peran penting dalam memberikan edukasi kepada orang tua mengenai kesehatan anak. Menurut Ilzam Nuzulul Hakiki, “Konten mengenai kesehatan anak selalu mendapatkan respons yang baik di media sosial, membuktikan bahwa banyak ibu muda peduli terhadap tumbuh kembang anak mereka. Kami berusaha menyajikan informasi yang kredibel dan menarik, bekerja sama dengan ahli kesehatan untuk memastikan setiap informasi yang disampaikan dapat dipercaya.”
Kesadaran mengenai pentingnya nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan memang masih menjadi tantangan di Indonesia. Berbagai mitos dan informasi yang salah sering kali beredar di kalangan masyarakat, yang dapat menghambat upaya pencegahan stunting dan anemia. Oleh karena itu, peran semua pihak, mulai dari individu hingga sektor swasta, sangat penting dalam meningkatkan edukasi dan memberikan informasi yang benar mengenai kesehatan anak. Dengan upaya kolaboratif, diharapkan prevalensi stunting dan anemia di Indonesia dapat terus menurun, sehingga anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang lebih cerah.