Bukan Sembarang Jalan Kaki, Terapkan Metode Ini Agar Bisa Kurangi Lemak Perut Secara Efektif
Cobalah pola 6-6-6 saat berjalan kaki untuk mengurangi lemak perut. Dengan berjalan selama 60 menit dua kali sehari secara teratur, rasakan 7 manfaatnya.
Jalan kaki merupakan salah satu jenis olahraga yang mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus. Dengan menjalankannya secara rutin, seperti dalam pola 6-6-6, Anda dapat mengurangi lemak di perut serta memperoleh berbagai manfaat kesehatan lainnya. Pola 6-6-6 ini mencakup aktivitas jalan kaki selama 60 menit yang dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pukul 6 pagi dan 6 sore, disertai dengan sesi pemanasan selama 6 menit sebelum berjalan dan pendinginan 6 menit setelahnya.
Hal ini dikutip dari healthshots pada Minggu, 22 Desember 2024. Menurut Ahli Kebugaran Varun Rattan, "Pola ini memaksimalkan manfaat jalan kaki harian Anda, tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik tapi juga membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme tubuh."
-
Mengapa jalan kaki membantu mengurangi lemak perut? Jalan kaki mampu menurunkan berat badan karena membantu membakar kalori di tubuh. Dilansir dari Mayo Clinic Health, menambahkan jalan cepat selama 30 menit ke dalam rutinitas harian bisa membakar sekitar 150 kalori lebih banyak setiap harinya.
-
Bagaimana jalan kaki membantu menurunkan berat badan? Aktivitas ini dapat meningkatkan NEAT (non-exercise activity thermogenesis), yaitu kalori yang terbakar sepanjang hari akibat aktivitas sehari-hari di luar olahraga terstruktur.
-
Gimana caranya jalan kaki untuk turunkan berat badan? Hal itu terbukti ketika diujikan pada seorang wanita yang melakukan jalan kaki selama tiga hari per minggu. Jalan kaki yang dilakukan berkisar antara 50 sampai 70 menit dapat menurunkan berat badan sekitar 2,7 kg selama 12 minggu.
-
Gimana caranya jalan kaki bantu turunin berat badan? Jalan kaki secara teratur dapat membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, Anda dapat membantu menurunkan berat badan dan menjaga kestabilan berat badan Anda.
-
Kenapa jalan kaki membantu turunkan berat badan? Aktivitas fisik ini mampu membakar kalori dengan cukup efektif, terutama jika dilakukan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Selain itu, jalan kaki juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh, yang berarti kamu bisa membakar lebih banyak kalori bahkan saat sedang istirahat.
-
Bagaimana olahraga jalan kaki bantu menurunkan berat badan? Manfaat jalan kaki untuk kesehatan sangatlah banyak. Melakukan jalan kaki secara rutin dapat meningkatkan kebugaran fisik.Kemudian mengurangi risiko penyakit jantung, mengontrol berat badan, dan meningkatkan kesehatan mental.
Berikut adalah 7 manfaat dari rutinitas jalan kaki 6-6-6 yang dapat membantu Anda mengurangi lemak perut serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
1. Membakar Kalori dan Lemak di Perut
Salah satu keuntungan paling langsung dari pola 6-6-6 adalah kemampuannya dalam membakar kalori. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Sports Medicine and Health Science pada tahun 2021 menunjukkan bahwa berjalan sejauh 1,6 kilometer dapat membakar sekitar 107 kalori. Angka ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti berat badan, jenis kelamin, dan usia. Semakin sering Anda berjalan, semakin banyak kalori yang akan terbakar, yang pada akhirnya membantu dalam proses penurunan berat badan hingga lemak di perutkan akan hilang.
2 . Meningkatkan Laju Metabolisme
Pola 6-6-6 berkontribusi pada peningkatan metabolisme tubuh. Dengan melakukan aktivitas berjalan secara rutin, tubuh Anda akan lebih efektif dalam mengolah energi, yang pada akhirnya mempercepat proses metabolisme. "Metabolisme yang lebih tinggi berarti Anda membakar lebih banyak kalori bahkan saat beristirahat. Seiring waktu, ini akan membantu tubuh lebih efisien dalam membakar lemak," ujar Rattan.
Dengan menerapkan pola 6-6-6, Anda dapat merasakan manfaat positif bagi metabolisme. Aktivitas berjalan yang dilakukan secara konsisten akan membuat tubuh Anda lebih baik dalam memanfaatkan energi, sehingga proses metabolisme menjadi lebih cepat. "Metabolisme yang lebih tinggi berarti Anda membakar lebih banyak kalori bahkan saat beristirahat. Seiring waktu, ini akan membantu tubuh lebih efisien dalam membakar lemak," ujar Rattan.
3. Meredakan Stres
Stres sering kali menjadi faktor utama yang menyebabkan peningkatan berat badan dan menghambat usaha penurunan berat badan. Saat mengalami stres, tubuh memproduksi hormon kortisol, yang dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat serta mengganggu pola tidur Anda. Melakukan aktivitas jalan kaki secara rutin, terutama dengan pola yang teratur seperti 6-6-6, terbukti efektif menurunkan kadar kortisol dan mengurangi stres. Selain itu, jalan kaki juga dapat memicu pelepasan endorfin, yaitu hormon yang berperan dalam meningkatkan suasana hati dan mengurangi faktor emosional yang dapat memicu makan berlebihan. Hal ini dijelaskan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Medicine.
4 . Meningkatkan Kesehatan Jantung
Keberadaan berat badan yang berlebihan, khususnya di area perut, dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung serta diabetes. Berdasarkan informasi dari AHA/ASA Journal, berjalan kaki adalah salah satu bentuk latihan kardiovaskular yang sangat efektif untuk memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah. Dengan menerapkan pola 6-6-6, Anda dapat merencanakan waktu untuk berjalan kaki secara rutin. Kegiatan ini berperan penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
5 . Meningkatkan Kepekaan Insulin
Berjalan kaki memiliki banyak manfaat, terutama bagi individu yang mengalami resistensi insulin atau berisiko terkena diabetes tipe 2. Dengan menerapkan pola 6-6-6, sensitivitas insulin dalam tubuh dapat meningkat, yang menunjukkan bahwa tubuh akan lebih efektif dalam mengolah glukosa. Hal ini sangat penting karena tubuh akan menggunakan glukosa sebagai sumber energi, bukan menyimpannya dalam bentuk lemak. Dengan demikian, cara ini berpotensi membantu dalam pengelolaan berat badan yang lebih baik.
6 . Mendukung Kesehatan Pencernaan
Berjalan kaki dapat merangsang otot-otot dalam sistem pencernaan, sehingga membantu proses pergerakan makanan dengan lebih lancar. Pola 6-6-6, yang mencakup berjalan kaki selama satu jam secara teratur, dapat mengurangi masalah seperti kembung, sembelit, dan ketidaknyamanan lainnya. Selain itu, pencernaan yang baik berkontribusi pada metabolisme yang lebih efisien, yang memungkinkan Anda membakar lebih banyak kalori meskipun dalam keadaan tidak aktif.
Dengan menjalani aktivitas fisik seperti berjalan kaki, Anda tidak hanya meningkatkan kesehatan pencernaan tetapi juga mendukung fungsi metabolisme tubuh secara keseluruhan. Seiring dengan itu, menjaga pola hidup aktif sangat penting untuk menghindari masalah pencernaan yang bisa mengganggu kenyamanan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan kebiasaan ini ke dalam rutinitas harian Anda untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
7 . Meningkatkan Kualitas Tidur
Pola 6-6-6 berpotensi untuk memperbaiki kualitas tidur dengan cara mengatur siklus tidur serta meningkatkan produksi melatonin dalam tubuh. "Jalan kaki, terutama di sore hari, membantu menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk tidur yang dalam dan nyenyak," kata Rattan. Tidur yang berkualitas sangat krusial bagi proses pembakaran lemak dan penurunan berat badan, karena saat tidur, tubuh melakukan perbaikan dan membakar lemak, seperti yang dijelaskan dalam International Journal of Obesity.
Dengan menerapkan pola 6-6-6, seseorang dapat merasakan manfaat yang signifikan terhadap kualitas tidur mereka. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki di sore hari tidak hanya menenangkan pikiran, tetapi juga mempersiapkan tubuh untuk tidur yang lebih nyenyak. Proses tidur yang berkualitas sangat penting untuk mendukung pembakaran lemak dan penurunan berat badan, di mana tubuh melakukan regenerasi dan metabolisme lemak saat kita tidur, sebagaimana diungkapkan dalam International Journal of Obesity.