Cegah Penyakit, Begini Cara Hindari Makanan Terkontaminasi
Merdeka.com - Salah satu penyebab dari munculnya sejumlah penyakit dan masalah kesehatan adalah dari makanan yang terkontaminasi. Makanan ini bisa menyebabkan berbagai macam masalah dan tak terbatas pada masalah pencernaan saja.
Dosen Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI Dr. drg. Ririn Arminsih Wulandari, M.Kes memberikan tips mencegah makanan terkontaminasi agar tak memunculkan penyakit bawaan makanan, salah satunya memisahkan letak penyimpanan bahan baku dengan produk hasil olahan.
Selanjutnya, membangun kamar kecil jauh dari tempat pengelolaan bahan pangan dan melengkapinya dengan alat-alat pencuci tangan dengan sabun disinfektan.
-
Bagaimana cara menghindari pewarna makanan berbahaya? Baca label dengan cermat, termasuk obat anak, untuk menghindari pewarna sintetis.
-
Bagaimana cara mencegah kontaminasi silang? Simpan makanan mentah dan siap saji secara terpisah di kulkas, dan jangan biarkan cairan dari makanan mentah menetes ke makanan lain.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menjaga kualitas bahan mentah di kulkas? Untuk menjaga kualitas bahan makanan mentah, pastikan dulu suhu kulkas kamu tetap berada di bawah 4°C (39°F). Pasalnya pada suhu tersebut, pertumbuhan bakteri penyebab makanan rusak akan bisa terhambat.
-
Bagaimana cara mencegah bahan mentah cepat busuk di kulkas? Menyimpan bahan-bahan yang masih mentah ke dalam kulkas ini dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan memastikan makanan tetap aman untuk dikonsumsi.
-
Bagaimana cara menghindari risiko kanker dari sayuran mentah? Meskipun sayuran mentah kaya akan nutrisi, bagi penderita kanker, sayuran ini bisa berisiko karena kemungkinan mengandung bakteri yang dapat menyebabkan infeksi, terutama jika sistem imun melemah akibat pengobatan kanker seperti kemoterapi.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko kerusakan otak dari makanan? Kesadaran akan makanan yang kita konsumsi sangat penting bagi kesehatan otak kita. Mengurangi atau menghindari makanan-makanan tertentu yang dapat merugikan otak dapat membantu mempertahankan fungsi otak yang optimal seiring bertambahnya usia.
Kemudian, memastikan lantai, dinding, dan meja harus dari bahan yang mudah dibersihkan, ruangan memiliki ventilasi dan penerangan baik, atap dan dinding yang bersih, tempat pembuangan sampah jauh dari pabrik dan menjaga kebersihan tempat pengelolaan dan kebersihan alat-alat.
Upaya lain yakni menjaga suhu penyimpanan bahan makanan yang baik yakni di bawah 40 derajat Celcius atau di atas 60 derajat Celcius. Selanjutnya, memasukkan bahan pangan yang mudah rusak, seperti buah, sayur, dan bahan pangan segar ke dalam lemari es.
"Bahan pangan segar (daging, ayam, dan lain-lain) harus ditaruh di freezer. Sayur dan buah cukup di dalam kulkas," kata Ririn beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Selain itu, makanan yang telah diolah sebaiknya langsung dimakan dalam waktu 1-2 jam setelah masak, segera memasak bahan-bahan yang telah dibekukan setelah dicairkan (thawing) dan tidak membiarkannya dalam keadaan cair untuk jangka waktu yang lama.
Upaya lainnya yakni tidak membeli makanan atau minuman dalam kemasan yang sudah agak penyok, bengkak, atau sekedar terbuka; dan menerapkan konsep first in first out dalam penyimpanan berdasarkan tanggal kedaluwarsa dan keperluan dalam penggunaan proses pengolahan.
Makanan menjadi salah satu sumber penularan penyakit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan terdapat lebih dari 200 penyakit disebabkan konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau zat kimia seperti logam berat. Masalah kesehatan masyarakat yang berkembang karena penyakit yang ditularkan oleh makanan ini berkontribusi secara signifikan terhadap beban penyakit dan kematian global.
Oleh karena itu, Ririn mengingatkan, perlunya orang-orang memperhatikan penyakit bawaan makanan atau food borne disease ini.
Dia lalu menjelaskan bedanya higiene dan sanitasi makanan. Higiene merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subjeknya. Sementara, sanitasi makanan salah satu usaha pencegahan untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan.
Pencegahan ini dimulai dari sebelum makanan diproduksi, selama pengolahan, penyimpanan, pengangkutan hingga makanan tersebut siap untuk dikonsumsi konsumen.
Terdapat tiga prinsip sanitasi makanan yakni faktor fisik, kimia dan mikrobiologi. Faktor fisik terkait dengan kondisi ruangan yang tidak mendukung pengamanan makanan seperti sirkulasi udara dan temperatur yang kurang baik.
Faktor kimia yaitu adanya zat-zat kimia yang digunakan untuk mempertahankan kesegaran bahan makanan, seperti obat penyemprotan hama, sementara faktor mikrobiologi yakni yang disebabkan adanya kontaminasi bakteri, virus, jamur dan parasit.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontaminasi silang adalah perpindahan bakteri atau kuman dari satu bahan makanan ke bahan makanan lainnya, yang dapat menyebabkan penyakit atau keracunan.
Baca SelengkapnyaDalam menjaga kesehatan anak agar terhindar dari penyakit, IDAI menyatakan bahwa keamanan pangan merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaFoodborne illness atau penyakit bawaan makanan disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Baca SelengkapnyaKeamanan pangan memainkan peran krusial dalam memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak-anak.
Baca SelengkapnyaBagaimana sih cara yang benar agar bahan mentah di dalam kulkas tetap fresh dan tak cepat busuk?
Baca SelengkapnyaPeneraapan gaya hidup sehat bisa menjadi jalan untuk menjaga kebugaran dan mencegah sejumlah penyakit berbahaya termasuk kanker.
Baca SelengkapnyaMakanan bergizi bisa diperoleh oleh anak bukan hanya dari bahan-bahan impor semata, namun juga dari bahan lokal yang diolah dengan baik.
Baca SelengkapnyaKonsumsi roti yang sudah kedaluwarsa atau berjamur bisa menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaKandungan karsinogenik penyebab kanker bisa ditemui pada konsumsi makanan cepat saji.
Baca SelengkapnyaUntuk penyimpanan lebih lama, bungkus daging dalam kemasan vakum atau aluminium foil serapat mungkin setelah mengeluarkan cairan berlebih.
Baca SelengkapnyaSetiap 100 gram daging sapi dan kambing mengandung sekitar 24,9 gram protein yang baik untuk memperbaiki jaringan tubuh
Baca SelengkapnyaDalam mencoba konsumsi manyak pemicu alergi, seseorang perlu sangat berhati-hati.
Baca Selengkapnya