Ini Penyebab Mengapa Seorang Penderita Diabetes Sangat Rentan Alami Kerusakan Mata
Merdeka.com - Kondisi diabetes melitus yang dialami seseorang bisa berujung pada sejumlah komplikasi kesehatan. Salah satu masalah yang rentan dialami penderita penyakit ini adalah berupa kerusakan pada mata.
"Penting bagi pasien diabetes melitus, terutama yang telah mengidapnya lebih dari lima tahun untuk memeriksakan retina," ucap Ketua Perkumpulan Ahli Vitreoretina, Prof. Dr. Arief S. Kartasasmita.
Diabetes melitus merupakan salah satu penyebab terjadinya kebutaan dan gangguan penglihatan yang dinamakan diabetik retinopati (DR). Sebagian besar kebutaan akibat DR merupakan kondisi yang permanen dan tidak dapat diobati.
-
Apa dampak diabetes pada mata? Diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak serius pada berbagai organ tubuh, termasuk mata. Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, Ph.D, M.Epid, Sp.M(K), Ahli Retina sekaligus Kepala Departemen Oftalmologi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan bahwa diabetes yang tidak terkontrol secara tepat dapat memicu retinopati diabetik, sebuah kondisi yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina dan berujung pada gangguan penglihatan.
-
Kapan seseorang harus periksa diabetes? Mampu mengenali gejala awal diabetes sangat penting agar seseorang tahu kapan harus mencari perawatan medis.
-
Siapa yang harus deteksi dini diabetes? Dia berharap agar setiap individu berusia 15 tahun ke atas melakukan deteksi dini diabetes setidaknya sekali dalam setahun.
-
Apa yang harus diperhatikan penderita diabetes? 'Yang harus kita perhatikan pertama ada DM enggak, gula darahnya tinggi enggak, diabetes gak, kalau orang dengan diabetes kalau saya saran hanya gula pengganti, kalau enggak diabetes boleh maksimal 4 sendok makan,' katanya dalam diskusi daring yang diikuti, Rabu (4/9).
-
Kenapa retinopati diabetik bahaya untuk mata? Hal ini terjadi ketika kadar gula darah atau glukosa yang tinggi merusak pembuluh darah di retina. Seiring waktu, kerusakan ini menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani.
-
Bagaimana retinopati diabetik berkembang? Perkembangan retinopati diabetik dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk durasi diabetes, kontrol gula darah, tingkat tekanan darah, dan kecenderungan genetik.
"Penyebab utama retinopati adalah kombinasi dari tingginya tekanan darah, gula darah, dan juga kolestrol. Komplikasi umum yang biasanya muncul adalah Diabetik Makular Edema (DME)," jelas Arief.
Risiko seseorang terkena DME terkait erat dengan seberapa lama pasien mengidap diabetes melitus dan tingkat keparahan DR itu sendiri.
Pada kondisi ini, kualitas penglihatan pasien akan semakin menurun. Ditandai dengan adanya titik hitam, buram, dan melihat garis yang bergelombang.
Itu sebabnya, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) dan Perkumpulan Ahli Vitreoretina (INAVRS) menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengobatan di Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober 2019.
"Penting sekali bagi dokter mata dan retina untuk terus melakukan edukasi berkelanjutan dan mendiagnosa DME sedini mungkin. Karena DME yang tidak segera ditangani dapat mempercepat proses terjadinya kebutaan," ucap Arief dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Rutin Periksa Mata
Pemeriksaan retina bagi pasien diabetes melitus juga harus diulang setiap satu hingga dua tahun sekali sesuai dengan rekomendasi dokter. Prosedurnya pun akan berbeda dengan pemeriksaan mata biasa.
"Biasanya akan diberikan obat tetes mata untuk melebarkan pupil. Sehingga bagian retina mata bisa lebih mudah dilihat," tambah Arief.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, ditemukan setidaknya 24.600 orang dengan DR, dan sekitar 10 persen dari jumlah tersebut mengalami kebutaan. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2030 dengan estimasi sebanyak 98.400 orang dan 11.000 orang di antaranya mengalami kebutaan.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risiko gangguan pengelihatan bisa muncul pada diri seseorang saat kondisi diabetes yang dimilikinya tak tertangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaDiabetes yang tidak terkontrol dengan baik akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pada mata.
Baca SelengkapnyaPenyakit mata akibat diabetes merupakan salah satu komplikasi yang paling umum dan bisa sangat merusak jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaDi usia senja, banyak masalah kesehatan muncul merusak kesejahteraan. Salah satunya adalah kebutaan, yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaKenali risiko komplikasi pada diabetes melitus dan cek pencegahannya yuk!
Baca SelengkapnyaRetina mata memiliki fungsi yang penting untuk penglihatan. Gangguan pada bagian ini dapat memengaruhi kualitas mata hingga bisa menyebabkan buta.
Baca SelengkapnyaData terbaru angka prevalensi diabetes pada 2018 menunjukkan, 9 dari 10 atau 8,9 persen orang Indonesia memiliki diabetes.
Baca SelengkapnyaPenderita diabetes umumnya akan berisiko mengalami amputasi, kenali penyebab dan cara pencegahannya.
Baca SelengkapnyaPada penyakit diabetes, penting melakukan cek terlebih dahulu sebelum munculnya gejala.
Baca SelengkapnyaAhli endokrinologi menjelaskan tanda-tanda diabetes yang dapat muncul pada anak-anak.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan jumlah penderita diabetes akan meningkat menjadi 28,5 juta pada tahun 2045. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkes RI.
Baca SelengkapnyaGula darah tinggi pemicu penyakit diabetes di Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Baca Selengkapnya