Ini Penyebab Nyamuk Penyebab DBD, Aedes Aegypti Sulit Diberantas
Merdeka.com - Maraknya jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) tampaknya belum akan berhenti dan masih bakal bertambah. Sesungguhnya, angka penderita DBD masih bisa ditekan asalkan masyarakat mau peduli akan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang.
Hal ini diungkapkan Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman (UKPHP) dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Drh Upik Kesumawati dalam diskusi Lengkapi Langkah Perlindungan 3M Plus Agar si Kecil Bebas Main Tanpa Nyamuk.
"Ini yang membuat nyamuk Aedes aegypti masih marak dan menyebar di mana-mana," katanya.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Kenapa Demam Berdarah bisa terjadi lagi? Menurut dokter spesialis anak konsultan, Mulya Rahma Karyanti, seseorang yang baru sembuh dari DBD masih memiliki kemungkinan untuk terkena kembali dalam rentang waktu tiga hingga enam bulan setelah sembuh.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus DBD meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
"Manusianya itu yang malas. Saya rasa permasalahannya dari dulu seperti itu," Upik menekankan.
Berdasarkan penelitian, lanjut Upik, nyamuk Aedes aegypti telah mengalami perubahan perilaku adaptif. Jika sebelumnya nyamuk penyebab DBD ini lebih aktif mengisap darah di siang hari, kini aktif mengisap di malam hari.
Upik, mengatakan, perkembangbiakan nyamuk berbahaya satu ini terjadi tak hanya di tempat yang berpolusi, tapi juga bertelur di air yang jernih. Sehingga, jentiknya dengan mudah ditemukan di berbagai tempat baik di dalam, maupun luar rumah.
Meski ketika dewasa, nyamuk Aedes aegypti betina sebagai pembawa virus dengue, lebih senang hidup di dalam ruangan serta membutuhkan darah manusia untuk membantu perkembangan telurnya”.
Karena itu, Upik mengimbau kepada para masyarakat untuk lebih peduli terhadap 3M, guna memberantas nyamuk Aedes aegypti.
"3M itu mudah, enggak usah pakai biaya, tinggal kemauan kita yang mau membersihkan sarang-sarang itu," Upik menekankan.
Jangan lupa juga untuk melakukan berbagai upaya pencegahan yang dianjurkan, serta melindungi diri dari gigitan nyamuk, dengan menggunakan produk yang terpercaya.
“Saya pribadi bersama tim di IPB berkesempatan melakukan pengujian terhadap formula baru MY BABY Minyak Telon Plus. Hasilnya, ekstrak bahan alami yang diformulasikan pada produk ini, terbukti mampu mencegah gigitan nyamuk, termasuk jenis Aedes aegypti hingga 8 jam," tandas Upik.
Reporter : Dara ElizabethSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaPer 1 Maret 2024, tercatat kasus DBD mencapai 16.000 kasus
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaBeberapa tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti di lingkungan rumah
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaDemam Berdarah Dengue (DBD) memiliki empat serotipe sehingga seseorang mungkin bisa terinfeksi lagi setelah baru sembuh.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca Selengkapnya