Kelahiran prematur bisa dipicu kelainan DNA bayi?
Merdeka.com - Selama ini kebanyakan orang berpikir bahwa kelahiran prematur disebabkan oleh masalah kesehatan pada ibu hamil. Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan pemicu kelahiran prematur tidak berasal dari sang ibu, melainkan dari bayi yang dikandungnya.
Peneliti menemukan bahwa beberapa variasi genetik dalam tubuh janin bisa menjadi pemicu kelahiran prematur. Hasil ini didapatkan oleh Joseph Biggio, seorang profesor dari University of Alabama di Birmingham Amerika Serikat. Biggio melakukan analisis terhadap DNA dari ibu dan bayi melalui beberapa sampel darah dan saliva.
Peneliti menemukan bahwa bayi yang mengalami kelahiran prematur memiliki kelainan pada gen mereka. Terdapat peningkatan risiko kelahiran prematur hingga dua kali hingga 11 kali lipat pada bayi yang mengalami duplikasi empat DNA tertentu atau pada bayi yang kehilangan tujuh DNA tertentu. Sayangnya peneliti tak mengungkap DNA apa yang mempengaruhi risiko tersebut.
-
Apa itu kelahiran prematur berulang? Kelahiran prematur berulang adalah kondisi di mana ibu melahirkan bayi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lebih dari sekali.
-
Bagaimana polusi udara bisa sebabkan kelahiran prematur? Polusi udara dapat menyebabkan peradangan dalam rahim yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, asma, atau autisme pada bayi.
-
Kenapa kelahiran prematur berulang bisa membahayakan bayi? Kelahiran prematur berulang bisa menimbulkan berbagai komplikasi bagi bayi, seperti gangguan pernapasan, masalah pencernaan, atau perkembangan otak yang terhambat.
-
Bagaimana kesehatan ibu mempengaruhi perkembangan janin? Pada masa kehamilan, perkembangan janin sangat bergantung pada kondisi kesehatan ibu, suplai nutrisi, dan lingkungan dalam rahim.
-
Kenapa ibu hamil berisiko melahirkan prematur jika duduk terlalu lama? Salah satu risiko utama adalah peningkatan risiko bayi lahir prematur. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang terlalu banyak duduk selama kehamilan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur.
-
Mengapa diabetes gestasional meningkatkan risiko lahir prematur? Diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Kadar gula darah tinggi yang dialirkan ke janin dapat mempersingkat masa kehamilan dan menyebabkan bayi lahir sebelum waktunya.
Meski peneliti tidak menyimpulkan adanya kaitan sebab akibat langsung antara varian DNA pada bayi dengan kelahiran prematur, namun peneliti percaya bahwa kelainan ini akan membuat bayi lebih rentan terkena infeksi dan memicu kelahiran prematur, seperti dilansir oleh Health Site (03/02).
Menurut Edward McCabe dari March of Dimes Foundation, penemuan ini bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan mengapa banyak wanita melahirkan secara prematur. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab kelahiran prematur yang patut diperhitungkan oleh para orang tua dan dokter.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelahiran prematur berulang bisa menimbulkan berbagai komplikasi bagi bayi. Oleh karena itu, penting untuk mencegah kondisi ini.
Baca SelengkapnyaDengan perawatan yang tepat, bayi prematur memiliki peluang untuk mencapai berat badan ideal.
Baca SelengkapnyaAda beragam penyebab bayi cacat lahir. Beberapa tidak dapat dicegah, dan sisanya dapat kita cegah dengan mengubah gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaMenurut mitos di tengah masyarakat Indonesia, menjahit saat hamil memiliki dampak yang membahayakan.
Baca SelengkapnyaMomen kelahiran bayi adalah peristiwa yang membahagikan. Namun, momen ini juga tak lepas dari berbagai kepercayaan yang banyak dipegang masyarakat.
Baca SelengkapnyaTekanan darah tingi dapat menempatkan ibu dan bayi pada risiko kesehatan selama kehamilan.
Baca SelengkapnyaSejumlah hal bisa menjadi penghambat bagi pertumbuhan anak. Hal ini termasuk adanya faktor keturunan dari orangtua.
Baca SelengkapnyaHamil di usia tua (di atas 35 tahun), memiliki beberapa risiko terkait kesehatan ibu dan janin yang wajib diketahui.
Baca SelengkapnyaKeguguran adalah hilangnya kehamilan secara spontan sebelum mencapai minggu ke-20. Meskipun angka keguguran berkisar antara 10-20 persen.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang hamil anak kembar, terdapat beberapa risiko yang bisa mengancam kondisinya.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaPenggunaan teknologi mikorskopik mengungkap misteri temuan kerangka bayi baru lahir yang langsung dikubur di dalam rumah bangsa Iberia.
Baca Selengkapnya