Kenali Apa Itu Rabies dan Gejala ketika Seseorang Terinfeksi
Merdeka.com - Kasus rabies yang dialami oleh seorang balita di Buleleng beberapa waktu lalu menjadi pengingat bagi kita bahwa kasus penyakit ini masih banyak. Rabies merupakan penyakit yang perlu diwaspadai terutama karena dampak mematikan yang dimilikinya.
Rabies adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang. Rabies biasanya ditularkan kepada manusia melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, terutama anjing, kucing, rubah, rakun, dan kelelawar.
Gejala awal rabies mirip dengan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan ketidaknyamanan umum. Namun, seiring berkembangnya penyakit, gejala-gejala lebih parah dan mencakup kegelisahan, kebingungan, kesulitan menelan, kejang, dan gangguan saraf yang dapat menyebabkan perilaku agresif atau terkejang. Ketika gejala neurologis muncul, penyakit ini biasanya berakhir dengan kematian.
-
Apa penyebab rabies? Rabies disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara virus rabies menular dari hewan ke manusia.
-
Apa yang dimaksud dengan rabies? Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus.
-
Kapan rabies menyerang otak? Setelah memasuki tubuh, virus rabies lantas menyebar ke otak melalui sel saraf, kemudian berkembang biak dengan cepat. Persebaran virus rabies di dalam tubuh manusia dapat menyebabkan peradangan otak dan saraf tulang belakang.
-
Bagaimana rabies menular? Rabies disebabkan oleh virus rabies, yang dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan kelelawar.
-
Di mana rabies bisa ditemui? Dalam hal ini, rabies bisa ditemui di 150 negara dan di semua benua, kecuali Antartika dan Arktik.
-
Siapa yang rentan terinfeksi rabies? Terkena gigitan kucing yang terkena rabies menjadi hal yang berbahaya.
Rabies termasuk dalam kategori penyakit yang sangat berbahaya dan fatal. Oleh karena itu, pencegahan sangat penting. Langkah-langkah pencegahan yang umum meliputi vaksinasi hewan peliharaan, menghindari kontak langsung dengan hewan liar atau yang berpotensi terinfeksi, serta melaporkan dan mengobati gigitan hewan kepada petugas kesehatan yang berwenang.
Gejala Seseorang Terinfeksi Rabies
Gejala seseorang yang terinfeksi rabies dapat bervariasi tergantung pada tahap penyakitnya. Rabies umumnya memiliki dua tahap utama yaitu pada tahap awal atau gejala prodormal dan pada tahap neurologis atau gejala akut.
Tahap Awal Rabies (gejala prodromal):
Tahap Neurologis Rabies (gejala akut):
Setelah munculnya gejala neurologis, penyakit ini biasanya berlangsung dengan cepat dan berakhir dengan kematian dalam beberapa hari atau minggu. Gejala-gejala tersebut dapat bervariasi dan tidak semua gejala akan muncul pada setiap individu yang terinfeksi rabies.
Rabies Bisa Sebabkan Ketakutan pada Air
Rabies dapat menyebabkan gejala hidrofobia atau takut terhadap air. Meskipun istilah "hidrofobia" digunakan secara umum untuk menggambarkan kondisi ketakutan terhadap air, sebenarnya ini merujuk pada gejala yang disebabkan oleh rabies. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya hidrofobia pada penderita rabies:
Gangguan Sistem Saraf
Rabies mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otak. Virus rabies menyerang dan merusak saraf-saraf yang terkait dengan respon terhadap rangsangan air.
Akibatnya, terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan refleks menelan dan keterlibatan otot-otot yang terlibat dalam proses menelan air. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menelan dan memberikan sensasi yang tidak nyaman saat terpapar air.
Respons Takut yang Berlebihan
Penderita rabies seringkali mengalami gejala neurologis seperti kegelisahan, kecemasan, dan perilaku agresif. Mereka juga dapat mengembangkan takut yang berlebihan terhadap rangsangan tertentu, termasuk air. Ini dapat menghasilkan respons takut atau kepanikan yang intens saat terpapar air, meskipun sebenarnya tidak ada alasan logis untuk takut terhadap air itu sendiri.
Trauma
Karena rabies umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, penderita rabies seringkali mengaitkan air dengan trauma gigitan tersebut. Ketika mereka mencoba minum atau terkena air, ini dapat memicu ingatan atau perasaan terkait dengan paparan virus rabies, yang kemudian memperkuat respons takut atau kepanikan terhadap air.
Mengapa Rabies Mematikan?
Gejala awal infeksi rabies mungkin mirip dengan gejala penyakit umum seperti flu, tetapi seiring berkembangnya penyakit, gejala neurologis yang serius dan berbahaya mulai muncul. Ini termasuk perubahan perilaku, kegelisahan, kebingungan, kesulitan menelan, kejang, gangguan pernapasan, dan paralisis otot.
Gangguan neurologis ini dapat mempengaruhi kemampuan dasar tubuh untuk berfungsi, seperti mengendalikan pernapasan dan menelan makanan.
Proses peradangan yang terjadi di otak dan sistem saraf pusat mengganggu fungsi normal tubuh secara keseluruhan. Selain itu, rabies juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di otak dan meningkatkan tekanan intrakranial, yang dapat memicu kerusakan lebih lanjut pada jaringan otak.
Sayangnya, pada saat gejala neurologis muncul, biasanya sudah terlambat untuk mengobati penyakit ini. Rabies hampir selalu berakhir dengan kematian karena kerusakan yang tidak dapat diobati pada sistem saraf pusat dan gangguan vital yang muncul.
Penting untuk diingat bahwa rabies dapat dicegah melalui vaksinasi dan pemberian perawatan medis segera setelah terpapar virus. Pencegahan dan perlindungan yang tepat sangat penting untuk menghindari infeksi rabies dan potensi akibat yang fatal.
Jika seseorang telah digigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, perlu segera mencari perawatan medis. Pada tahap awal setelah terpapar virus, vaksinasi dan pemberian imunoglobulin rabies dapat diberikan untuk mencegah perkembangan penyakit.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rabies adalah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui gigitan hewan.
Baca SelengkapnyaCara mencegah rabies adalah hal yang penting untuk diketahui semua orang.
Baca SelengkapnyaCiri kucing rabies yang penting diketahui dan dipahami oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaEnsefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Baca SelengkapnyaTetaplah waspada menjaga jarak dari fauna yang dapat menyebarkan penyakit rabies.
Baca SelengkapnyaInfeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini bisa menyebabkan radang otak yang berakibat fatal, bahkan hingga kematian.
Baca SelengkapnyaSejumlah penyakit zoonosis bisa mengancam kesehatan manusia dan disebabkan oleh hewan.
Baca SelengkapnyaMulai dari toxoplasmosis, bartonellosis, salmonellosis, sampai demam Q.
Baca SelengkapnyaMeningitis dapat terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Baca Selengkapnya