Kisah nyata, wanita ini mampu orgasme 50 kali sehari!

Merdeka.com - Sebuah berita mengejutkan kali ini datang dari seorang gadis bernama Amanda Gryce yang mampu orgasme sebanyak 50 kali dalam sehari!

Ya, Anda tidak salah baca karena Amanda benar-benar mengalami hal ini. Dia sering mengalami orgasme tak terduga yang membuatnya nyaris kehilangan kehidupan sosialnya di masyarakat. Amanda pun kehilangan pula kepercayaan dirinya untuk bertemu dengan teman-teman dan keluarganya.

Pada dasarnya orgasme adalah pengalaman paling menyenangkan dalam hubungan seks, namun jika yang terjadi pada Amanda ini benar-benar tidak normal. Setiap hari dia harus merasakan orgasme sebanyak itu.

Kondisi langka tersebut dikenal sebagai PGAD (Persistent genital Arousai Disorder). Intensitas kondisinya adalah gadis malang ini tidak dapat melakukan perjalanan di dalam mobil. Pasalnya, getaran kecil mobil saja mampu membuatnya orgasme! Wow!

Menurut Boldsky (11/11), Amanda menderita penyakit ini sudah lebih dari 10 tahun belakangan. Pada satu titik, Amanda pernah memutuskan untuk bunuh diri karena merasa bosan mengalami hal-hal tidak normal dalam hidupnya.

Beruntung, Amanda menemukan seorang pria yang baik hari dan mau menerima kondisinya secara ikhlas. Dia adalah Stuart Triplett, yang ditemukannya melalui situs kencan online.

Hingga kini para dokter masih bingung dengan kondisi medis Amanda, karena benar-benar langka dan belum ada obatnya. Dokter hanya menyarankan agar Amanda dan Stuart tidak melakukan kontak seksual karena akan menyebabkan kondisi gadis tersebut menjadi lebih buruk.

Sejauh ini, keduanya masih menjaga anjuran dokter untuk tidak berhubungan seks. Justru Stuart membantu menenangkan pikiran dan kerap melakukan meditasi bersama Amanda demi kesembuhan kekasihnya.

Sebelumnya, kasus yang sama juga menimpa Kim Ramsey, wanita berusia 44 tahun yang bisa mengalami orgasme 100 kali dalam sehari. Sama dengan Gryce, Ramsey juga bisa orgasme hanya karena hal-hal kecil yang terjadi padanya.

Gretchen Molannen, seorang wanita berusia 39 tahun yang juga menderita PSAS bahkan melakukan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya melawan PGAD selama 16 tahun.