Mengurangi Penggunaan Media Sosial 15 Menit Sehari Bisa Bantu Tingkatkan Kesehatan
Merdeka.com - Pada saat ini, kita tidak bisa lepas dari penggunaan gadget atau gawai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penggunaan gawai ini, satu hal yang kerap dilakukan adalah membuka dan berinteraksi di media sosial.
Penggunaan dan ketergantungan banyak orang terhadap media sosial ini telah menyebabkannya sebagai hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan kita. Walau begitu, demi kesehatan mental dan bahkan fisik, sebaiknya kita mulai membatasi penggunaan media sosial ini.
Dilansir dari Medical Xpress, penelitian terbaru yang dilakukan di Swansea University menemukan bahwa mengurangi penggunaan media sosial hingga 15 menit tiap harinya bisa memiliki dampak signifikan. Diketahui bahwa hal ini bisa meningkatkan kesehatan seseorang secara keseluruhan serta sistem imun. Pada kesehatan mental, diketahui bahwa hal ini bisa menurunkan kesepian serta depresi yang muncul.
-
Kenapa mengurangi penggunaan media sosial bisa meningkatkan kualitas hidup? Dengan mengurangi ketergantungan pada platform media sosial, Anda akan mampu memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang Anda cintai. Hal ini menunjukkan bahwa mengurangi frekuensi penggunaan media sosial dapat memberikan efek yang baik terhadap aspek sosial dan emosional dalam hidup seseorang.
-
Apa manfaat mengurangi screentime? Dilansir dari Mayo Clinic, mengurangi screentime memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan.
-
Kapan detoks media sosial efektif? Setelah menjalani detoks digital selama 30 hari, saya merasakan pikiran yang jauh lebih jernih dan hari-hari yang lebih produktif.
-
Kenapa mengurangi screentime penting? Meskipun penggunaan gawai ini bisa memberikan manfaat atau hiburan, namun menggunakannya terlalu lama dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan kita dan kualitas hidup secara keseluruhan.
-
Siapa saja yang perlu mengurangi screentime? Hal ini dilakukan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
-
Siapa yang menyarankan untuk mengurangi screentime? Menurut praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk melihat layar perangkat elektronik dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas tidur selama menjalankan ibadah puasa dalam bulan Ramadan.
Dalam rentang waktu tiga bulan, peneliti meminta seseorang untuk mengurangi penggunaan media sosial hingga 15 menit per hari. Kemudian peneliti melihat bagaimana perubahan yang muncul pada kesehatan fisik serta fungsi psikologikal setelah perubahan ini.
Hasil temuan dari kelompok pertama ini kemudian dibandingkan dengan mereka yang tetap menggunakan media sosial selama 15 menit. Terdapat juga kelompok yang diminta untuk melakukan hal selain bermain media sosial dalam jangka waktu 15 menit tersebut.
Terdapat 50 partisipan yang terdiri dari 33 wanita dan 17 pria dalam rentang usia 20 hingga 25 tahun yang terlibat dalam penelitian ini. Para partisipan ini diminta untuk menjawab pertanyaan bulanan mengenai kesehatan mereka serta fungsi psiskologis serta menyerahkan laporan mingguan terkait penggunaan media sosial.
Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi penggunaan media sosial memiliki dampak 15 persen pada peningkatan fungsi imun seseorang serta mencegah munculnya berbagai penyakit. Kualitas tidur juga diketahui meningkat 50 persen serta terjadi penurunan 30 persen pada gejala depresi.
"Hasil data ini menunjukkan bahwa ketika seseorang mengurangi penggunaan media sosial, terjadi peningkatan kualitas hidup mereka termasuk pada kesehatan fisik dan psikologis," terang Professor Phil Reed dari Swansea University's School of Psychology yang terlibat dalam penelitian ini.
"Walau begitu masih perlu dibuktikan apakah hubungan antara penggunaan media sosial dan faktor kesehatan ini terjadi secara langsung atau apakah karena perubahan pada kesehatan mental seperti depresi dan faktor lainnya, atau mungkin juga karena faktor lain seperti peningkatan aktivitas fisik yang menjadi penyebabnya," sambungnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Membatasi screentime anak perlu dilakukan orangtua karena sejumlah manfaatnya.
Baca SelengkapnyaDi balik keseruannya, ternyata ada bumerang yang mempengaruhi kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaBerolahraga selama 11 menit setiap harinya secara signifikan dapat mengurangi risiko kematian dini serta membantu mencegah
Baca SelengkapnyaTidak hanya anak yang perlu diatur screentimenya, orang dewasa juga perlu memiliki screentime yang aman dan sehat.
Baca SelengkapnyaBanyak orang percaya 10.000 langkah adalah jumlah jalan kaki ideal, namun benarkah terbukti secara ilmiah?
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa dilakukan sebagai bentuk detox digital agar kembali terhubung dengan dunia nyata.
Baca SelengkapnyaDari beberapa tren yang ada, beberapa gaya hidup sehat berikut ini menarik buat dicoba.
Baca SelengkapnyaMembatasi screentime atau waktu penggunaan gawai sangat penting bagi kondisi tidur kita terutama pada bulan Ramadan ini.
Baca SelengkapnyaAnda selalu minum kopi saat bekerja sambil duduk? Kabar baik mungkin bisa jadi milik Anda.
Baca SelengkapnyaPenelitian baru menunjukkan bahwa minum kopi dapat membantu menghilangkan beberapa efek buruk dari gaya hidup kurang gerak.
Baca SelengkapnyaRisiko depresi yang ada di dalam diri bisa diturunkan dengan dengan sejumlah kebiasaan sehari-hari yang kita terapkan.
Baca SelengkapnyaTempat kita menyimpan ponsel bisa sangat memengaruhi berbagai hal dalam kesehatan kita terutama terkait kesuburan pria.
Baca Selengkapnya