Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Patah Hati Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Seseorang

Patah Hati Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Seseorang Ilustrasi patah hati. © Pexels

Merdeka.com - Patah hati merupakan salah satu masalah percintaan yang tidak asing dialami oleh banyak orang. Kandasnya hubungan percintaan atau penolakan yang dialami bisa membuat seseorang merasa patah hati.

Mengalami patah hati bisa menimbulkan efek pada mental seseorang. Namun siapa sangka bahwa hal ini ternyata juga bisa menyebabkan masalah secara fisik dan memunculkan masalah kesehatan serius.

tak main-main, sebuah penelitian mengungkap bahwa patah hati yang dialami seseorang bisa berpengaruh terhadap munculnya kanker. Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian mengungkap bahwa kondisi yang disebut sindrom patah hati yang muncul ketika seseorang mengalami tekanan secara emosional dan fisikal bisa mempengaruhi berkembangnya kanker. Diketahui juga bahwa masalah ini bisa menurunkan peluang seseorang selamat dari kanker.

Sindrom patah hati atau biasa disebut sebagai sindrom takotsubo ini memiliki efek sama seperti serangan jantung. Hal ini menyebabkan sakit di dada serta napas yang memendek karena bilik jantung membesar sehingga kesulitan memompa darah.

Peneliti mengungkap bahwa satu dari enam orang yang mengalami sindrom ini mengalami kanker. Hal yang membuat temuan ini semakin mengejutkan adalah karena peluang seseorang untuk selamat mengecil setelah lima tahun mendapat diagnosis ini.

Tim peneliti menyebut bahwa penelitian mereka menjelaskan hubungan paling kuat antara sindrom patah hati dan kanker. Hasil ini didapat usai analisis terhadap 1.600 pasien yang mengalami sindrom patah hati.

Kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum yang muncul selama penelitian ini. Jenis selanjutnya adalah tumor di sistem pencernaan, saluran pembuangan, organ kelamin, dan kulit.

"Pasien dengan sindrom patah hati mungkin mendapat mendapat manfaat jika menjalani pemeriksaan kanker untuk meningkatkan kemungkinan mereka selamat," terang Christian Templin, peneliti dan direktur University Hospital Zurich, Swiss.

"Hasil penelitian kami seharusnya meningkatkan kewaspadaan di antara onkologis dan hematologis dalam mempertimbangkan sindrom patah hati ini ketika mendiagnosis kanker seseorang atau dalam mengobatinya ketika mereka mengalami nyeri di dada, napas memendek, atau kondisi abnormal pada elektrokardiogram," sambungnya.

Peneliti mengatakan bahwa pastisipan yang mengalami kanker mungkin tidak bertahan selama 30 hari setelah gejala sindrom ini muncul. Kelompok yang sama mungkin juga membutuhkan bantuan jantung dan pernapasan secara intensif.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyakit Komplikasi Kanker, Lengkap Beserta Jenis dan Cara Mencegahnya
Penyakit Komplikasi Kanker, Lengkap Beserta Jenis dan Cara Mencegahnya

Kanker adalah penyakit mematikan yang perlu diwaspadai setiap orang.

Baca Selengkapnya
10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi
10 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Akibat Depresi

Depresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.

Baca Selengkapnya
80 Kata-Kata Sad yang Bikin Hati Menangis, Gambaran Pahit Getirnya Hidup
80 Kata-Kata Sad yang Bikin Hati Menangis, Gambaran Pahit Getirnya Hidup

Kata-kata sad mengandung makna yang dalam, menyentuh, dan menggambarkan perasaan yang paling terdalam.

Baca Selengkapnya
Peran Penting Dukungan Psikologis untuk Orangtua Anak Penderita Kanker
Peran Penting Dukungan Psikologis untuk Orangtua Anak Penderita Kanker

Beban psikologis yang ditanggung oleh orangtua dari anak penderita kanker tidak bisa dianggap remeh dan perlu untuk ditangani secara tepat.

Baca Selengkapnya
Waspada! Ini Ragam Dampak Buruk dari Stres yang Dapat Memengaruhi Kualitas Hidupmu
Waspada! Ini Ragam Dampak Buruk dari Stres yang Dapat Memengaruhi Kualitas Hidupmu

Bukan hanya mental saja yang akan terpengaruh, tetapi juga fisik serta aspek sosial yang penting.

Baca Selengkapnya
Ternyata Orang Kaya Rentan Kena Penyakit kanker, Sementara Orang Miskin Diabetes
Ternyata Orang Kaya Rentan Kena Penyakit kanker, Sementara Orang Miskin Diabetes

Prediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.

Baca Selengkapnya
Tidur Siang Bisa Jadi Cara Turunkan Risiko Kanker, Begini Caranya Menurut Pakar Kesehatan Tidur
Tidur Siang Bisa Jadi Cara Turunkan Risiko Kanker, Begini Caranya Menurut Pakar Kesehatan Tidur

Tidur siang bisa memberi banyak manfaat bagi kesehatan termasuk menurunkan risiko kanker.

Baca Selengkapnya