Tidur Siang dan Malam yang Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Risiko Stroke
Merdeka.com - Sama seperti kurang tidur, tidur terlalu lama juga bisa berdampak buruk pada kesehatan. Sebuah peneleitian terbaru mengungkap bahwa tidur siang terlalu lama atau tidur malam sembilan jam atau lebih bisa meningkatkan risiko stroke.
Dilansir dari Medical Xpress, temuan ini telah dipublikasikan pada jurnal Neurology. Pada temuan ini, tidur siang juga disebut bisa berdampak pada kondisi stroke seseorang.
Seeorang yang rutin tidur siang lebih dari 90 menit memiliki peluang 25 persen lebih besar mengalami stroke dibanding yang hanya tidur siang selama 30 menit. Semakin lama seseorang tidur siang, semakin besar peluang stroke yang dimilikinya.
-
Gimana tidur siang yang lama bisa bikin risiko stroke? Sebuah penelitian yang dikutip menyebutkan bahwa tidur siang terlalu lama dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Penelitian tersebut melibatkan 31.750 orang dengan rentang usia 30 hingga 70 tahun, dan hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang tidur siang lebih dari 90 menit memiliki risiko 25% lebih tinggi terkena stroke dibandingkan dengan yang tidak tidur siang atau tidur siang kurang dari 90 menit.
-
Siapa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung karena tidur berlebihan? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur antara 9 hingga 11 jam di malam hari memiliki risiko 38 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner.
-
Siapa yang berisiko terkena dampak tidur terlalu lama? Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidur 9-11 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang tidur 8 jam.
-
Apa risiko tidur terlalu lama? Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut sejumlah risiko masalah kesehatan yang bisa muncul akibat tidur terlalu lama.
-
Kenapa orang sering tidur berisiko penyakit jantung? Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9-10 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
-
Siapa yang berisiko stroke? Dokter spesialis neurologi, Dodik Tugasworo, menjelaskan bahwa gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tinggi lemak serta gula, dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda.
"Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami bagaimana tidur siang dan tidur terlalu lama di malam hari mungkin berhubungan dengan meningkatnya risiko stroke. Namun penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang yang tidur siang lebih lama dan sering tidur mengalami perubahan pada tingkat kolesterol dan meningkatnya lingkar pinggang yang keduanya merupakan faktor risiko stroke," terang Xiaomin Zhang MD, Ph.D., dari Huazhong University of Science and Technology di Wuhan, China.
"Sebagai tambahan, tidur siang dan malam terlalu lama bisa menghadirkan gaya hidup kurang aktif secara keseluruhan yang juga berhubungan dengan meningkatnya risiko stroke," sambungnya.
Penelitian Dilakukan di China
Hasil penelitian ini melibatkan 31.750 partisipan di China dengan usia rata-rata 62 tahun. Para partisipan ini tidak memiliki rejarah stroke atau masalah kesehatan besar lainnya pada awal penelitian.
Para narasumber ini diteliti selama enam tahun. Dalam jangka waktu tersebut, terdapat 1.557 kasus stroke yang terjadi.
Narasumber diberi pertanyaan mengenai kebiasaan tidur malan dan siang mereka. Delapan persen narasumber tidur siang lebih lama dari 90 menit. 24 persen narasumber mengatakan bahwa mereka tidur selama sembilan jam atau lebih setiap malam.
Tidur Lama buat Rentan Stroke
Penelitian mengungkap bahwa seseorang yang tidur selama sembilan jam atau lebih setiap malam lebih rentan mengalami stroke dibanding mereka yang tidur antara tujuh hingga delapan jam setiap malam. Walau begitu, tidur kurang dari tujuh jam atau antara delapan dan sembilan jam juga tidak berdampak pada risiko stroke seseorang.
Seseorang yang tidur lebih lama memiliki kecenderungan 85 persen lebih besar mengalami stroke. Selain itu, seseorang dengan kualitas tidur yang buruk juga 29 lebih rentan mengalami stroke dibanding mereka yang kualitas tidurnya baik.
"Hasil penelitian ini menjelaskan pentingnya durasi tidur siang dan tidur yang cukup serta menjaga kualitas tidur, terutama pada orang paruh baya serta manula," terang Zhang.
Zhang menyatakan bahwa hasil penelitian ini tidak menunjukkan hubungan sebab akibat antara tidur dalam waktu lama dengan stroke. Hasil penelitian ini hanya menunjukkan hubungan antara kedua hal tersebut.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidur siang harus memperhatikan durasi yang cukup.
Baca SelengkapnyaSetiap perusahaan pasti memiliki jam kerja tersendiri.
Baca SelengkapnyaWalau tidur merupakan hal yang penting, namun terlalu banyak tidur bisa menjadi hal yang mengancam kesehatan kita.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor risiko terjadinya stroke di usia muda kerap tidak kita sadari sehingga terlanjur terjadi.
Baca SelengkapnyaTidur merupakan fase penting untuk memulihkan kerja tubuh. Walau begitu, terlalu banyak tidur ternyata bisa menjadi penyebab masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaTidur siang bisa memberi banyak manfaat bagi kesehatan termasuk menurunkan risiko kanker.
Baca SelengkapnyaPada pasien yang mengalami diabetes, kekurangan atau kelebihan tidur bisa menyebabkan dampak buruk pada kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaBahkan, penelitian tersebut mengaitkan kematian 750.000 per tahun akibat bekerja telalu lama.
Baca SelengkapnyaTerlalu sering tidur menyebabkan berbagai risiko kesehatan
Baca SelengkapnyaSalah satu alasan kenapa stroke terjadi di pagi hari adalah karena perubahan dalam tubuh selama waktu tidur. Selain itu, ada pula pengaruh hormon tertentu.
Baca SelengkapnyaDari tahun 2000 hingga 2016, kematian akibat penyakit jantung meningkat sebesar 42 persen dan stroke sebesar 19 persen akibat jam kerja yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKurang tidur selama beberapa waktu bisa berdampak buruk pada tubuh, namun benarkah hal ini bisa berdampak hingga kematian?
Baca Selengkapnya